SWARA – Disadari atau tidak, keuangan memiliki peranan penting dalam hubungan, baik pacaran maupun menikah. Bedanya, pada masa pacaran, keuangan nggak menjadi hitungan. Justru topik ini enggan dan bahkan haram dibicarakan. Tapi saat menikah, keuangan justru menjadi aspek krusial.

 

Suka atau nggak, keuangan adalah salah satu kunci utama yang menentukan keharmonisan sebuah rumah tangga. Sebuah survei baru-baru ini mengungkap bahwa dari 6.000 gugatan cerai yang melayang di Pengadilan Agama Cianjur, mayoritas alasannya adalah masalah ekonomi. Itu baru di Cianjur, bagaimana dengan kota-kota lainnya di Indonesia? Bisa jadi jumlahnya lebih banyak.

 

Karena itu, sebelum memutuskan untuk menikah, ada baiknya kamu memahami beberapa hal tentang keuangan. Hal ini berguna supaya rumah tangga yang nantinya akan kamu jalani berjalan mulus. Nah, apa saja hal yang harus kita pahami tentang keuangan sebelum menikah?

 

Artikel Terkait: Tips pesta pernikahan elegan nan hemat.

  1. 10 Tips Menggelar Pesta Pernikahan Ala Garden Party
  2. Nggak Harus Keluar Biaya Banyak untuk Pesta Pernikahan Berkesan, Lakukan 9 Cara Ini!
  3. Yuk, Intip Prosesi Upacara Pernikahan Adat Jawa Plus Hitung Biayanya

 

1. Mengelola penghasilan

Setelah menikah, penghasilanmu dan pasangan bakal jadi satu. Karena itu sebelum menikah, bicarakan dengan terus terang mengenai jumlah penghasilan bulanan dengan pasangan. Dengan begini, akan lebih mudah menentukan pengelolaan dan alokasi dana rumah tangga. Diskusikan dengan pasangan apakah penghasilan kalian menyatu untuk dikelola bareng atau terpisah dengan tanggung jawab masing-masing.

 

2. Penyusunan anggaran rumah tangga

Setiap orang pasti memiliki pola anggaran sendiri. Nah, sebelum menikah, kamu dan pasangan wajib membahas poin ini. Sudah tentu pengaturan anggaran rumah tangga berbeda dengan anggaran pribadi. Jadi, bicarakan dengan kepala dingin untuk mencari solusi/kebijakan anggaran rumah tangga untuk kalian jalani saat menikah kelak.

3. Siapa juru bayarnya?

Tentukan siapa yang bakal menjadi juru bayar. Hal ini bakal memudahkan kamu dan pasangan dalam mengelola keuangan. Pada umumnya, keuangan rumah tangga sering dipegang oleh perempuan, namun bukan mustahil bila pria pun turut mengelola. Intinya, posisi juru bayar dalam rumah tangga adalah kesepakatan bersama.

 

4. Tujuan keuangan

Jangan lupa untuk membahas tujuan keuangan yang hendak kamu capai bersama pasangan kelak. Semua orang sudah tentu ingin stabilitas finansial, dong. Karena itu topik ini wajib kamu bahas jauh-jauh hari. Tujuan keuangan itu bisa jangka pendek atau jangka panjang. Dengan adanya tujuan keuangan, kamu dan pasangan bisa lebih semangat dalam bekerja dan meningkatkan penghasilan.

 

5. Tabungan dan investasi

Keuangan yang sehat ditandai dengan adanya tabungan. Hal ini sangat vital dan berguna untuk saat-saat sulit yang bisa muncul dalam rumah tanggamu kelak. Selain itu, investasi juga penting. Diskusikan dengan pasangan berapa jumlah yang harus kalian sisihkan untuk tabungan dan investasi. Lakukan secara teratur agar kalian pun bisa menikmati hasilnya nanti.

 

Artikel Terkait: Menentukan lokasi pesta pernikahan.

  1. Unik dan Anti Ribet, Ini 10 Konsep Foto Pre-Wedding yang Direkomendasikan
  2. 7 Restoran untuk Pesta Pernikahan yang Simpel Tapi Berkesan di Jakarta
  3. 4 Tips Menghemat Biaya Katering untuk Pernikahan yang Lebih Murah

6. Rencana memiliki anak dan biayanya

Setiap pasangan yang menikah tentu ingin memiliki anak. Tapi yang harus dipahami adalah pembahasan soal kapan program memiliki anak dan menyiapkan beberapa hal untuk menyambut kehadiran anak. Saat ini, biaya kehamilan dan persalinan cukup besar. Selain itu, kamu juga perlu membahas rencana biaya perawatan serta pendidikan anak.

 

Menikah itu memang bukan sekadar roman atau happy ending. Kamu justru harus memahami bahwa menikah itu setengahnya romansa dan setengahnya finansial.

 

Dengan memahami isu penting keuangan sebelum menikah, maka kamu nggak perlu bingung. Potensi berantem dengan pasangan pun bisa berkurang karena dari awal kalian sudah membahasnya. Intinya, jujur dan terbuka. Itu aja.