Membuka bisnis atau usaha mungkin sudah menjadi keinginan banyak orang. Modal bisnisnya bisa dari kantong sendiri atau dari pinjaman modal usaha.
Memiliki bisnis sendiri memang semakin menjadi tren. Rasanya, zaman sekarang semakin sedikit juga orang-orang, terutama generasi milenial, yang ingin menjadi PNS, insinyur, dan semua cita-cita tahun 80an lainnya.
Semakin banyak generasi milenial yang ingin membuka bisnis. Entah itu sebagai freelance, marketing agency, online business, culinary business, dan sebagainya.
Memiliki bisnis mungkin terlihat keren. Kamu bisa memberikan gelar diri kamu sendiri bos atau owner.
Nah, benarkah membuka bisnis itu semudah itu? Bagaimana dengan modalnya? Akankah menggunakan pinjaman modal usaha, atau dari kantong pribadi?
Mengapa Perlu Memilih Antara Saham atau Pinjaman Modal Usaha?
Menjadi “bos” itu tidak mudah. Kamu harus mengurus semua strategi pemasaran, keuangan, operasional, dan juga sumber daya manusia secara bersamaan. Mengurus satu aja sudah susah, ditambah lagi dengan masalah pendanaan.
Pendanaan ini adalah hal yang krusial. Kamu mau bikin bisnis apapun, mulai dari jualan cireng, hingga mau bikin roket seperti Elon Musk juga bisa asalkan ada dananya.
Permasalahannya, banyak calon pebisnis yang punya ide luar biasa, tetapi tidak punya modal yang cukup dari diri sendiri. Beberapa harus mencari investor dan pitching setiap hari, beberapa juga menggunakan pinjaman modal usaha.
Tanpa dana, bagaimana kita mampu membangun bisnis? Padahal bisnis itu membutuhkan kapital seperti peralatan, bahan baku, stok barang dagangan hingga tenaga kerja yang harus dibayar.
Terkadang, saking kekurangan uangnya, ada juga bisnis yang membayar pekerjanya dengan saham perusahaannya sendiri, alias dibayar dengan ekuitas. Artinya, saham itu baru bisa menjadi uang jika perusahaannya sudah profit.
Artikel Terkait: Macam-macam Sumber Modal Usaha
- Pelaku UMKM, Dapatkan Modal Usaha dari Pinjaman Online
- Ingin Membuka Usaha? Lakukan 5 Cara Jitu Ini untuk Mencari Modal
- Untuk yang Baru Mulai Usaha, Kenali Jenis-Jenis Pinjaman Modal Usaha Ini
Prinsip Pendanaan untuk Modal Usaha
Sesuai ilmu akuntansi, sumber pendanaan itu hanya ada dua. Ekuitas atau saham dan kewajiban atau utang. Artinya, setiap kamu membangun bisnis, sumber dananya itu dari kalau tidak uang pemiliknya sendiri, bisa juga dari utang ke orang lain.
Dana berupa ekuitas itu didapat dari pemilik bisnisnya. Dana tersebut dapat berasal dari kamu sebagai pemilik tunggal atau dari orang lain sebagai investor di perusahaanmu.
Selain ekuitas, sumber pendanaan lain adalah dari utang atau pinjaman modal usaha. Tapi, apa kamu sudah paham bedanya ekuitas dengan pinjaman untuk modal usaha?
Pinjaman itu utang, alias kalian meminjam uang ke pihak lain sebagai pinjaman modal usaha. Kalian wajib mengembalikan uang tersebut ke orang yang meminjamkan, plus harus membayar bunganya.
Sementara, ekuitas adalah saham. Kamu menarik investor baru untuk membeli kepemilikan perusahaan. Jika ada keuntungan yang ingin dibagi, maka harus saham rata menurut proporsi kepemilikan sahamnya.
1. Ekuitas
Mari kita perdalam lagi. Ekuitas itu adalah saham atau kepemilikan perusahaan. Artinya, jika ada orang yang ingin menanam saham di perusahaanmu, itu artinya mereka akan ikut menjadi pemilik dari perusahaanmu. Uang yang sudah masuk tidak wajib dikembalikan.
Kalau bisnis kalian rugi atau bahkan bangkrut, kamu tidak berkewajiban mengganti uang investor tersebut. Tetapi, jika kamu untung besar, kamu wajib membagi keuntungannya dengan investor tersebut, karena sama-sama memiliki perusahaannya.
Pembagian saham harus jelas. Berapa persen milik kalian dan berapa persen milik investor lainnya. Hal ini untuk menghindari perselisihan jika suatu saat perusahaan kalian melakukan bagi hasil.
Sayangnya, masih banyak pengusaha yang kongsi dengan pengusaha lainnya tetapi pembagian sahamnya tidak diatur, akhirnya jadi kacau balau. Pemegang saham minta uangnya dikembalikan layaknya utang, padahal jelas tidak bisa jika modalnya berupa ekuitas.
2. Pinjaman modal usaha
Sumber pendanaan kedua adalah dari utang atau biasa disebut pinjaman modal usaha atau kredit modal usaha. Utang ini biasa disebut leverage (daya ungkit) dalam perusahaan. Karena profit perusahaan dapat meningkat drastis dari pemanfaatan utang.
Saya berikan contoh, anggaplah kamu punya modal Rp1.000.000 untuk bisnismu. Bisnis kamu dapat menghasilkan return on asset sebesar 30 persen. Artinya, kamu akan profit Rp300.000 tanpa utang.
Bayangkan sekarang, kamu menambah utang Rp9.000.000. Bisnis tetap menghasilkan 30 persen return on asset. Berarti, 30 persen return itu dihitung dengan cara sebagai berikut:
30% x (modal pribadi + utang)
30% x (Rp1.000.000 + Rp9.000.000)
30% x Rp10.000.000 = Rp3.000.000
Dari perhitungan di atas, bisa dilihat bahwa profit kamu jadi lebih besar, yaitu menjadi Rp3.000.000.
Jauh lebih besar menggunakan utang, kan? Kamu tidak perlu membagi uang Rp3.000.000 tersebut ke peminjam, cukup membayar bunganya saja. Kamu jadi untung besar dengan modal yang sama. Nah, itulah keunggulan dari utang jika dimanfaatkan dengan baik.
Cara Mendapatkan Pendanaan
Bagaimana mendapatkan semua pendanaan tersebut? Apa yang harus dilakukan ketika kita masih pemula dalam mendirikan bisnis?
1. Mendapatkan pendanaan dari saham
Jika kita melihat konsep startup, mereka semua mengejar valuasi. Jika kita mendengar kata valuasi, kita harus selalu mengacu ke pendanaan berupa ekuitas.
Jadi, para startup, menawarkan perusahaan mereka untuk dibeli sahamnya atau didanai oleh perusahaan-perusahaan besar maupun venture capitalist.
Venture capitalist akan mendapatkan kepemilikan perusahaan dan para founder startup mendapat keuntungan dari kenaikan valuasi saham mereka. Kalau startup kamu menarik, dengan modal Rp1.000.000 bisa saja startup kamu dibeli dengan harga milyaran bahkan lebih.
Kelemahan pendanaan ekuitas ini adalah di tingkat kesulitannya. Sangat sulit untuk mendapatkan pendanaan dari para venture capitalist. Perusahaan kamu harus sangat-sangat bagus dan inovatif, masih rugi tidak apa-apa, tetapi harus inovatif dan potensinya harus sangat besar.
2. Mendapatkan pendanaan dari pinjaman
Lalu, bagaimana dengan pendanaan berupa utang? Pendanaan berupa utang relatif lebih mudah didapat. Biasa digunakan oleh UMKM, tapi perusahaan yang sudah besar pun tetap menggunakan utang.
Karena sekali lagi, utang ini bisa menjadi leverage yang cukup menguntungkan jika dimanfaatkan dengan baik.
Pilihan pendanaan lewat utang ada banyak. Ada penerbitan obligasi yang biasa hanya dilakukan perusahaan besar. Bisa juga lewat bank atau lembaga keuangan koperasi, hingga yang terbaru ini bisa lewat platform peer-to-peer lending. Tentu saja pilihan-pilihan tersebut dapat dijadikan pinjaman modal usaha.
Bagi yang berniat mendapatkan pendanaan lewat utang, satu hal yang perlu diperhatikan adalah bunga. Bunga ini adalah biaya dari sewa uang. Bunga yang tinggi tentu akan menjadi beban berat bagi perusahaan. Pastikan memilih pinjaman dengan bunga yang rendah.
Biasa, semakin dinilai aman suatu perusahaan, kreditur akan memberikan bunga yang lebih ringan, apalagi jika perusahaan memiliki riwayat kredit yang bagus. Ada tidaknya jaminan juga menentukan seberapa rendah bunga yang akan kalian dapat.
Dengan adanya jaminan, bunga dapat menjadi lebih rendah, atau setidaknya lebih rendah dari yang tanpa jaminan.
Jadi, sudah siapkah kamu mendanai usahamu? Mau menggunakan pendanaan ekuitas atau pinjaman modal usaha? Pilihan ada di tangan kamu. Aturlah keuangan di perusahaanmu dengan bijak dan smart.