SWARA – Tampaknya sebentar lagi akan berlaku era new normal di Indonesia atau era normal baru. New normal sendiri memiliki arti yang cukup unik, karena bisa dibilang orang-orang akan kembali ke rutinitas biasanya tapi dibarengi dengan protokol-protokol baru.

 

Dilansir dari Kompas, new normal ini adalah salah satu strategi yang diterapkan oleh negara selama belum ditemukannya vaksin atau obat untuk virus corona. Beberapa protokol yang akan berlaku berupa pembatasan jumlah orang yang berkumpul dalam satu tempat, pemakaian masker secara wajib selama ada di tempat umum, dan pemeriksaan suhu tubuh di setiap pintu masuk gedung perkantoran, sekolah, atau mall.

 

Perubahan perilaku di era normal yang baru

Masih segar diingatan saya ketika kantor memberlakukan aturan bekerja dari rumah di pertengahan Maret karena angka penderita Covid-19 semakin meningkat. Sejak itu hidup tidak lagi sama: saya bekerja dari rumah sampai artikel ini ditulis, hampir di setiap sudut rumah ada hand sanitizer, kebersihan rumah dijaga ekstra, cuci tangan lebih sering sampai kulit kering, dan mulai belanja barang-barang aneh secara online.

 

Saya rasa perilaku seperti ini tidak akan berhenti begitu saja walaupun sudah ada kelonggaran dalam beraktifitas yang diperbolehkan oleh pemerintah. Menurut Forbes, ada beberapa perilaku yang tidak akan mudah berubah walau corona sudah berlalu, antara lain:

 

1. Lebih hati-hati mengatur keuangan

Krisis ekonomi secara global secara keras menampar berbagai kalangan ketika Covid-19 mewabah. Banyak yang kehilangan pekerjaan, bisnis jatuh berguguran, dan orang banyak yang terpaksa merogoh kantong lebih dalam untuk penuhi kebutuhan harian.

 

Hal ini membuat orang jadi lebih hati-hati dalam mengatur keuangannya ketika pendapatannya sudah normal. Yang tadinya tidak punya tabungan pun akan semakin gencar untuk menabung.

 

2. Halo, dunia virtual!

Walau sekolah sudah mulai dibuka dan kegiatan perkantoran akan kembali seperti biasa, dikarenakan adanya protokol khusus, rasanya kegiatan seperti kerja dari rumah akan tetap diberlakukan. Setidaknya mungkin tidak full-time kerja di kantornya. Begitu juga dengan berbelanja, perilaku belanja online dikatakan masih akan berlanjut walau Covid-19 sudah berlalu.

 

Baca juga: Kenali Karakter Generasi Z dan Pertimbangan Mereka dalam Membeli Produk

 

3. Lebih memilih layanan kesehatan online

Berada di dalam rumah yang aman saja, orang-orang masih dihantui rasa takut tertular virus Covid-19. Boro-boro mau ke rumah sakit, kalau memungkinkan, lebih baik konsultasi ke dokter via chat saja, deh. Dan karena belum ada kepastian kapan Covid-19 ini selesai atau vaksinnya ditemukan, orang-orang pun belum akan berani untuk pergi ke rumah sakit untuk periksa kesehatan kalau nggak mepet sekali.

 

Selain itu, orang-orang dinilai akan tetap menjaga kebersihan dan kesehatan lebih ekstra dari biasanyanya. Mereka lebih concern untuk tetap sehat, daripada harus ke rumah sakit untuk mengobati.

 

4. Tetap memilih untuk berkegiatan di rumah

Banyaknya batasan yang diberlakukan tampaknya akan membuat orang tetap memilih untuk menghabiskan waktu lebih banyak di rumah, sama seperti ketika diberlakukannya PSBB. Mungkin karena sudah terbiasa atau masih belum yakin kalau kondisi di luar rumah itu aman dari penyakit.

 

Hal ini juga berpengaruh untuk yang hobi travelling. Mungkin selama di rumah sudah beriming-iming setelah coronavirus ini reda, siap-siap mau liburan ke tempat impian. Tapi karena belum ada kepastian kapan ini akan berakhir 100%, maka banyak yang mengurungkan diri untuk travelling dengan bebas.

 

survey swara tunaiku

 

Peluang bisnis saat masuk new normal di Indonesia

Dengan adanya perubahan perilaku masyarakat selama menjalani physical distancing karena  Covid-19, ini sebenarnya membuka peluang bisnis baru bagi para pelaku bisnis. Terutama bila kamu baru merintis atau memulai kembali bisnismu. Berikut beberapa ide yang bisa dicoba.

 

1. Coaching soal finansial

Hal ini sebenarnya sudah tidak asing lagi, karena sekarang pun banyak akun media sosial atau media yang menyediakan konten edukasi finansial (uhuuuk…SWARA!) yang mudah dicerna oleh audience-nya. Mulai dari cara mengatur keuangan, dana darurat, sampai tips investasi.

 

Tapi dengan perubahan perilaku orang yang akan semakin hati-hati dalam mengatur keuangan, bisnis coaching seputar finansial tentunya akan semakin diminati. Jadi untuk kamu yang memang memiliki latar belakang ilmu yang sesuai, tidak ada salahnya mencoba merintis jenis bisnis seperti ini. 

 

2. Layanan kesehatan online

Memang sudah ada beberapa perusahaan yang menyediakan jasa konsultasi dengan dokter via aplikasi dan sepertinya selama physical distancing ini semakin banyak yang memanfaatkan fasilitas ini. Ke depannya, diperkirakan bisnis seperti ini akan semakin berkembang dan banyak dibutuhkan oleh masyarakat.

 

Baca juga: UMKM #PastiLebihSiap: Keranjang Veggie Beri Kemudahan Konsumsi Sayuran dan Buah Organik di Tengah Pandemi

3. Makanan atau minuman herbal

Selain layanan kesehatan online, salah satu bisnis yang akan berkembang dan diminati orang adalah minuman dan makanan herbal yang bisa meningkatkan imunitas tubuh. Sejak Presiden Joko Widodo menyarankan untuk minum jamu setiap hari, masyarakat pun semakin gencar mengonsumsi minuman jahe, kunyit, temulawak, dan sebagainya.

 

Bahkan jika kamu memperhatikan, banyak produk minuman kemasan yang tadinya tidak menjual jamu jadi mengambil kesempatan ini agar tidak ada pelanggan yang terlewat. Kamu bisa coba baca cerita perjalanan bisnis Rahsa Nusantara, siapa tahu bisa menginspirasi.

 

4. Pelatihan untuk menjadi wirausahawan

Meningkatnya angka pengangguran karena Covid-19, menginspirasi orang untuk mencoba pola baru dalam berkarier. Yang tadinya kerja di kantoran, mungkin berpikir untuk mulai bangun usaha sendiri.

 

Hal ini bisa dimanfaatkan untuk membuat pelatihan kewirausahaan bagi mereka yang ingin banting stir. Pelatihannya bisa dimulai dari platform digital dulu, seperti YouTube atau media sosial lainnya, karena kemungkinan kita diperbolehkan berkumpul di satu ruangan itu masih dalam waktu yang lama.

 

5. Keperluan renovasi rumah

Banyaknya meluangkan waktu di rumah tanpa sadar mendorong kita untuk merapikan atau merenovasi rumah. Bukan cuma untuk mempercantik rumah, tapi keinginan untuk bisa mereparasi perabotan rumah sendiri tanpa bantuan tukang pun  muncul.

 

Menurut CNBC, selama pandemi Covid-19 ini, banyaknya orang yang mencari cara untuk reparasi dan renovasi di internet meningkat 140%. Jadi sangat memungkinkan kalau bisnis yang menyediakan keperluan untuk renovasi akan meningkat permintaannya bahkan setelah new normal di Indonesia berjalan.

 

6. Produk kecantikan rumah

Selama Covid-19 ini saya sama sekali nggak bisa pergi ke salon dan akhirnya memutuskan untuk bleaching dan cat rambut sendiri dengan kemampuan ala kadarnya. Hal ini nggak cuma dialami saya sendiri, tapi banyak teman yang akhirnya juga mulai bereksperimen dengan rambutnya sendiri.

 

Bagi yang punya salon, ini bisa jadi peluang untuk menjual produk salonmu dalam bentuk kemasan yang bisa dicoba sendiri oleh pelanggan di rumah. Atau jika baru akan memulai bisnis, kamu bisa coba cek ombak, tren kecantikan apa sekarang yang lagi naik daun. Kamu juga bisa coba jadi reseller atau distributor beberapa produk sekaligus.

 

Baca juga: Mengenal Bisnis Dropship dan Keuntungannya

 

7. Pariwisata lokal

Usaha travel terkena dampak yang cukup parah selama Covid-19 ini, tapi bukan berarti akan lesu selamanya. Walau perlahan, dilansir dari katadata.co.id, ada titik cerah bagi tujuan pariwisata lokal. Hal ini dikarenakan adanya kemungkinan sulitnya proses traveling ke luar negeri, maka orang-orang yang punya hobi travelling (dan tampaknya tak sabar sekali untuk jalan-jalan) akan cenderung memilih destinasi lokal.

 

Hal ini bisa dimanfaatkan oleh para pemilik travel yang mulai menyusun strategi untuk new normal di Indonesia. Perbanyak penawaran liburan dalam negeri dan cari tahu lebih banyak tentang tempat yang belum banyak diketahui orang.

 

8. Masker dan Pelindung Wajah

Masker sudah bukan hal yang baru lagi untuk dipakai, bahkan sebelum Covid-19 masuk ke Indonesia pun. Tapi sejak wabah coronavirus Covid-19 ini berkembang, pemakaian masker menjadi sesuatu yang wajib. Dan dengan adanya protokol untuk tetap memakai masker di tempat umum, maka permintaan akan masker ini diprediksi tidak akan turun.

 

Selain masker, topi bertirai plastik yang bisa melindungi wajah dari terkena atau menularkan virus melalui air liur pun mulai dilirik pasar. Bisa jadi kedua barang ini menjadi bagian fashion di masa new normal di Indonesia. Tinggal kamu sebagai pebisnis melihat ini sebagai peluang usaha dan memasukan ide-ide kreatifmu.

 

Baca juga: Ingin Mulai Bisnis Baru Saat Corona, Perhatikan 6 Hal Berikut Ini!

 

Itu dia 8 ide bisnis yang punya potensi berkembang ketika memasuki era normal yang baru sebentar lagi. Tapi, sebelum kamu ingin memulai kembali bisnismu di saat new normal, cari tahu dulu apa saja yang kamu siapkan di sini.

 

Semoga artikel ini membantu, ya. Jangan lewatkan artikel Fokus Swara lainnya yang bisa bikin kamu jadi #PastiLebihSiap menghadapi new normal di Indonesia.Â