SWARA– Banyak orang yang mengaku kesulitan untuk menabung uang yang mereka miliki. Entah alasan merasa kebutuhan yang lain lebih penting atau memang keuangan sedang memburuk sehingga menabung adalah sesuatu yang enggak mungkin dilakukan.
Beberapa orang, termasuk saya, memang berpikir bahwa menabung atau menyisihkan uang akan dapat dilakukan ketika mendapatkan uang yang lebih besar dari pada sebelumnya. Sayangnya, alih-alih bisa menabung, saat gaji sudah naik jauh lebih besarpun  tetap saja selalu habis di akhir bulan tanpa sisa untuk dapat ditabung.
Apabila kamu lebih memilih menuruti semua gaya hidup yang kamu jalani dari pada harus menabung maka kamu perlu merubah kebiasaan tersebut. Dengan menabung, kamu bisa lebih mempersiapkan masa depan kamu dengan lebih baik.
Hal tersebut bisa dilakukan apabila kamu menerapkan rumus 30% pendapatan untuk ditabung di awal dan 70% lainnya untuk membayar seluruh keperluan dan biaya hidup sehari–hari.
Namun, rumus tersebut enggak akan bisa diterapkan kalau kamu sendiri belum bisa merubah kebiasaan- kebiasaan yang membuat kamu susah untuk menabung. Berikut daftar alasan mengapa kamu selalu gagal menabung.
1. Terlalu menuruti lifestyle
Rasanya kalau enggak nongkrong rutin sama teman-teman kantor atau teman seperkuliahan kurang gaul, ya? Nah, pemikiran seperti inilah yang bikin kamu rela menyisihkan gaji hanya demi ikut nongkrong bareng teman setiap minggu bahkan setiap hari.
Daripada kamu selalu kehabisan uang hanya demi nongkrong, lebih baik kamu mengurangi porsi nongkrong bareng tersebut dan mengalihkan biaya nongkrong yang biasa kamu keluarkan untuk ditabung. Mungkin kamu bisa mengatur jadwal nongkrong per dua minggu dan memilih tempat–tempat yang enggak terlalu menguras kantong.
Artikel terkait: Untuk Hari Tua Lebih Nyaman
- 5 Hal yang Lupa Dipersiapkan untuk Pensiun Sebelum Usia 50 Tahun
- 6 Jenis Investasi Dana Pensiun yang Cocok untuk Karyawan Pemula
- Apa Sih Perbedaan Antara Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan?
2. Nanti dan nanti
Alasan kamu selalu gagal menabung salah satunya adalah kebiasaan menunda-nunda suatu hal termasuk menabung. Saat kamu baru saja gajian atau mendapatkan fee dan bonus, kamu selalu menomorduakan menabung dan memilih menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan yang lainnya. Alhasil, kalau ditanya kapan mau menabung kamu akan selalu menjawab nanti sajalah nanti.
Kebiasaan buruk menunda untuk menabung ini yang akan membuat kamu lebih sulit lagi untuk menyisihkan uang secara rutin. Untuk menyiasatinya, cobalah untuk menerapkan trik paksaan pada diri kamu untuk rutin menabung.
3. Duh, kuno banget sih
Zaman sekarang mungkin ada yang beranggapan bahwa menabung itu kuno. Biasanya orang-orang yang berpikir demikian adalah mereka yang punya prinsip menikmati hal-hal yang bisa dilakukan sekarang tanpa harus memikirkan hal-hal tentang masa depan.
Mencari kepuasan di kehidupan sekarang yang sedang dijalani akan membuat kamu kaget dan kesulitan saat kamu harus menghadapi masa depan yang enggak pernah bisa kamu prediksi sebelumnya.
4. Menabung bikin miskin
Mungkin kamu adalah orang yang berpikir bahwa bagaimana kalau kamu nanti kekurangan uang kalau kamu harus menabung 30% dari jumlah pendapatanmu. Kalau sudah seperti ini kamu sudah harus mengubah stigma negatif tersebut dengan mengubah perencanaan keuanganmu.
Kamu bisa mengubah pengeluaran yang enggak perlu dan menggantinya dengan pos tabungan. Maka, kekhawatiran untuk jatuh miskin atau merasa kekurangan ketika menabung akan sedikit terobati.
5. Takut untuk menyimpan terlalu banyak uang
Orang yang takut untuk menjadi kaya dan memiliki banyak uang memang terdengar sedikit aneh. Namun, ini memang bisa saja terjadi pada orang-orang dengan chrometophobia, yaitu orang dengan fobia pada uang.
Orang-orang seperti ini merasa bahwa mereka enggak cukup terampil dalam mengelola uang dan memiliki ketakutan yang besar kalau uang yang mereka miliki akan hilang karena suatu hal. Sehingga mereka lebih memilih menghabiskan uang saat itu juga daripada harus menyimpan dan mengumpulkannya.
Kalau kamu mengidap chroimetophobia maka sebaiknya kamu menemui psikolog atau psikiater dan mendiskusikan apa yang tengah kamu alami. Hal itu akan menjadi langkah terbaik untuk menemukan solusi yang tepat agar kamu bisa mengatasinya.
6. Bersikap royal
Menjadi dermawan memang baik, tapi kalau kamu terlalu dermawan sampai lupa pada kondisi keuanganmu maka kamu harus mengurangi sikap baikmu ini. Jadi, jangan terlalu bersikap royal, ya. Perhatikan juga kondisi keuanganmu.
7. Enggak terbiasa menabung dan berhemat
Mengubah kebiasaan buruk dalam mengatur keuangan memang enggak mudah. Namun, kamu perlu mengubahnya secara perlahan sedikit demi sedikit untuk belajar berhemat dan menabung. Meski enggak signifikan kalau mulai melakukannya dengan perlahan dan konsisten namun kamu akan bisa menggantikan kebiasaan buruk keuanganmu dengan kebiasaan baik menabung.
8. Hidup tanpa tujuan finansial
Saat kamu nggak memiliki tujuan finansial yang ingin kamu capai, kamu memang akan lebih enggak bersemangat dalam menabung. Sedangkan kalau kamu menetapkan target finansial yang ingin kamu capai di masa depan, kamu akan lebih semangat dalam menabung untuk mencapai target tersebut.
Artikel terkait: Biar Kamu Anti Boros
- Langkah Sederhana Menghemat Uang yang Bisa Dilakukan Setiap Hari Tanpa Terasa
- Saatnya Berhenti dari 10 Hal yang Dianggap Penting Tapi Bikin Boros
- Hindari 5 Kesalahan Mengatur Keuangan Keluarga Ini!
9. Enggak punya motivasi
Tekad dan motivasi sangat memengaruhi tingkat keberhasilan dalam menabung. Dengan memiliki tekad dan motivasi yang kuat, kamu akan lebih mudah membiasakan diri untuk menabung. Kamu bisa menumbuhkan motivasi menabung lewat pikiran antisipasi hal-hal buruk yang mungkin saja bisa kamu alami di masa depan.
Dengan begitu kamu akan lebih khawatir dengan masa depanmu dan mulai mempersiapkan segala hal termasuk uang tabungan untuk hal-hal yang enggak terduga di masa depan.
Nah, Sekarang kamu sudah tahu mengapa kamu selalu gagal dalam menabung. Semoga dengan mengatahui alasan tersebut kamu menjadi lebih bijak dalam mengatur keuangan dan juga terbiasa untuk menabung sebagian uang yang didapatkan.