Inspirasi dan Edukasi Finansial dari Amar Bank – Semakin berkembangnya zaman, modus penipuan semakin kreatif. Baru-baru ini, modus penipuan format APK (aplikasi) menjadi viral karena dikirim melalui pesan Whatsapp dan sangat mudah diakses.

 

Mulai dari modus berkedok undangan pernikahan hingga paket barang, penipuan jenis ini biasanya memanfaatkan data pribadi dari kegiatan transaksi baik bank maupun e-wallet yang tersimpan di dalam sistem operasi handphone.

 

Tentu dampaknya sangat merugikan yakni terkurasnya saldo di rekening bank dan e-wallet ke pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut. 

 

Kalkulator Finansial Swara
Hitung segala kebutuhan harian kamu dengan Kalkulator Finansial dari Swara. Mulai dari modal bisnis, biaya pernikahan, renovasi rumah, traveling, hingga pendidikan. Klik Banner untuk Mencoba!

 

4 Modus Penipuan Format APK 

 

modus penipuan apk
Sumber: Unsplash

 

Beberapa modus penipuan format APK yang tengah berkembang dan menjadi viral belakangan ini adalah:

 

1. Modus Penipuan Undangan Pernikahan

 

Modus penipuan ini tengah ramai diperbincangkan di media sosial. Pelaku kejahatan membuatkan APK khusus seolah itu adalah undangan pernikahan yang menampilkan peta lokasi hari bahagia mempelai.

 

Pesan itu dikirim melalui whatsapp pada sistem operasi Android dan meminta target untuk mengkliknya. Ketika hal itu dilakukan, saldo rekening korban bisa langsung terkuras habis. 

 

2. Modus Penipuan Mengatasnamakan BPJS Kesehatan

 

Satu lagi modus penipuan format APK yang beredar luas adalah pesan yang meminta korban membayar tagihan BPJS Kesehatan.

 

Pelaku mencatut nama BPJS Kesehatan dan mengirimkan tagihan palsu berbentuk attachment yang berbentuk file APK. Dengan begitu, korban diminta untuk membuka tagihan dengan mengunduh APK tersebut untuk mengetahui detail tagihan. 

 

Padahal, aplikasi tersebut dirancang untuk menjebak dengan memanfaatkan data pribadi yang tersimpan di sistem ponsel untuk menguras saldo bank di m-banking atau e-wallet.

 

Baca juga: 8 Modus Penipuan Pinjaman Online dan Cara Mengantisipasinya

 

3. Modus Penipuan Mencatut Nama Direktorat Jenderal Pajak

 

Modus ini menampilkan program APK mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang dikirimkan melalui pesan di Whatsapp atau Telegram.

 

APK tersebut disinyalir bisa menguras rekening secara otomatis jika mengklik tanda unduhnya.

 

Melihat dari target pasarnya, penipuan ini jelas menyasar wajib pajak yang akan melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak tahunan.

 

Menanggapi hal tersebut, Ditjen Pajak mengingatkan kepada masyarakat bahwa pihaknya tidak pernah menyampaikan informasi terkait perpajakan dalam bentuk file APK melalui media WA maupun Telegram kepada wajib pajak.

 

4. Modus Penipuan Paket Barang

 

Modus penipuan format APK yang cukup mengundang perhatian adalah attachment seolah foto paket barang.

 

Pelaku biasanya akan menyamar sebagai kurir dari perusahaan logistik ternama yang biasanya menghubungi pembeli usai meletakkan barangnya di alamat yang tertera.

 

Alih-alih mengetahui letak paket diletakkan, ternyata pengguna mengunduh file berbahaya yang membuat pelaku bisa mengakses data pribadi termasuk informasi di m-banking dan e-wallet korban.

 

Baca juga: Pahami Skema Ponzi, Modus Penipuan Investasi yang Banyak Memakan Korban

 

Menghindari Modus Penipuan Format APK

 

modus penipuan apk
Sumber: Unsplash

 

Untuk meminimalisir risiko modus penipuan ini berdampak kamu atau orang terdekat, ada beberapa cara yang bisa kamu waspadai di antaranya sebagai berikut:

 

1. Jangan sembarangan mengklik pesan dari orang asing

 

Usahakan untuk tidak mengklik pesan apapun dari orang asing termasuk kurir paket atau driver pengantar makanan.

 

Pastikan pesan yang kamu dapat hanya berupa gambar dan tidak asal membalas pesan dari orang yang belum terkonfirmasi asalnya.

 

2. Memperhatikan format attachment yang dikirim

 

Attachment berbentuk aplikasi biasanya jelas-jelas memiliki format yang tertulis .apk di belakangnya. 

 

Jika menemukan attachment dengan format seperti ini, sebaiknya kamu tidak langsung mengunduhnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

 

Baca juga: Kenali 7 Jenis Cyber Crime yang Marak Terjadi dan Cara Mengatasinya

 

3. Pastikan sumber aplikasi yang akan diunduh

 

Kalau diminta untuk mengunduh aplikasi untuk berbagai keperluan, maka pastikan aplikasi tersebut legal.

 

Aplikasi yang legal biasanya akan terdapat di Google Play Store atau Apple App Store. Jika aplikasi tersebut tidak ada di layanan distribusi digital tersebut maka aplikasi tersebut adalah salah satu jenis penipuan.

 

4. Konfirmasi langsung dengan call center atau customer care terkait

 

Merasa ragu jika menerima pesan yang mengatasnamakan suatu instansi tertentu? Maka kamu bisa langsung mengkonfirmasi kepada pihak terkait misalnya call center, email atau pesan singkat melalui akun resmi media sosialnya. 

 

Berhati-hatilah dalam mengakses segala pesan digital. Modus penipuan yang akan menguras dompet kamu akan terus berkembang dan tidak hanya memiliki format apk.

 

Pastikan juga kamu memiliki kontrol penuh terhadap gadget yang kamu gunakan meliputi segala informasi akun bank yang hanya kamu yang mengetahui.