Swara – Apakah kamu familiar dengan pengertian tabungan berjangka? Idealnya kamu sudah mengalokasikan anggaran khusus tanpa harus mengganggu tabunganmu untuk keperluan seperti liburan, dana pendidikan, atau sekadar untuk membeli gadget impian.

 

Anggaran khusus seperti ini bisa kamu siapkan menggunakan sejumlah instrumen keuangan, salah satunya tabungan berjangka.

 

Kalkulator Finansial Swara

 

Apa itu tabungan berjangka?

 

Pengertian dari tabungan berjangka merupakan produk perbankan yang memiliki fitur serupa dengan tabungan biasa, tetapi tidak sama.

 

Perbedaannya terdapat pada keterikatan nasabah untuk melakukan setoran setiap bulan yang besarannya sudah ditentukan di awal masa pembukaan rekening tabungan.

 

Pada produk tabungan berjangka, umumnya pihak bank tidak memperbolehkan nasabah melakukan penarikan sebelum masa jatuh tempo.

 

Nasabah diperkenankan untuk memilih jangka waktu tabungan berjangka serta besaran setoran setiap bulanannya. 

 

Nasabah dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan besaran dana tabungan yang bisa ditarik di periode jatuh tempo.

 

Artikel terkait: Cryptocurrency 2022, Mari Intip Peluang dan Prediksinya!

 

Keuntungan tabungan berjangka

 

Keunggulan menabung di tabungan berjangka adalah proses yang disiplin. Setoran langsung dipotong dari rekening tabungan biasa yang umumnya digunakan untuk menerima gaji bulanan, sehingga kita tidak akan kelupaan untuk menabung.

 

Dilansir dari berbagai situs resmi perbankan nasional, suku bunga tabungan berjangka bervariasi, mulai dari 2,5 persen hingga 6,5 persen per tahun. 

 

Besaran bunga ini lebih tinggi dari bunga tabungan konvensional 0 persen – 3 persen per tahun.

 

Beberapa bank juga memberikan bonus asuransi jiwa bagi nasabah selama durasi kontrak menabung.

 

Selain melatih untuk disiplin dan punya besaran bunga yang tinggi, perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie dalam kolom harian Kompas menulis tabungan berjangka juga punya kelebihan yang tidak dimiliki oleh instrumen serupa, yakni rendahnya besaran setoran.

 

Setoran awal biasanya akan lebih besar dari setoran rutin bulanan.

 

Nilai paling kecil yang ditawarkan oleh bank adalah setoran awal sebesar Rp500.000, dengan setoran rutin Rp100.000 per bulan.

 

Periode program tabungan berjangka juga tidak terlalu panjang, bahkan ada sejumlah bank yang menawarkan jangka waktu 7 hari hingga 20 hari untuk periode tabungan berjangka.

 

Kekurangan tabungan berjangka

 

Di balik keuntungan tabungan berjangka, kamu juga perlu memahami kekurangannya. 

 

Salah satu kekurangan yang paling jelas adalah nasabah tidak dapat leluasa melakukan penarikan untuk keperluan mendesak.

 

Beberapa bank membebankan biaya penalti bila nasabah ingin melakukan penarikan dana. 

 

Besaran biaya penalti ini beragam, sesuai dengan kesepakatan di awal pembukaan tabungan.

 

Hal yang perlu kamu catat adalah, besaran penalti tersebut biasanya lebih besar dari keuntungan bunga yang sudah kamu dapatkan.

 

Kondisi seperti itu tentunya membuat alih-alih kamu mendapatkan margin dari uang yang sudah kamu simpan, besaran nilai simpanan dari tabungan berjangka kamu malah akan terpotong.

 

Perbedaan tabungan berjangka dengan deposito

 

Setelah mengetahui pengertian tabungan berjangka, kamu mungkin bertanya-tanya lantas bedanya dengan produk perbankan deposito itu apa? Nah, mari kita bahas.

 

Dua jenis produk keuangan ini punya kesamaan yakni karena sama-sama memiliki suku bunga lebih tinggi dari tabungan biasa dan sama-sama memiliki tenggat waktu. 

 

Akan tetapi, terdapat dua perbedaan yang membuat tabungan berjangka berbeda dengan deposito, yakni:

 

1. Setoran dana

 

Dalam tabungan berjangka, nasabah harus menyetor uang di awal dan per bulan hingga tiba masa jatuh tempo yang disepakati. 

 

Sementara untuk produk deposito, nasabah hanya perlu menyetor uang di awal dan tidak bisa menambah jumlah uang deposito yang sedang berjalan.

 

2. Periode simpanan

 

Periode waktu waktu dari tabungan berencana umumnya lebih fleksibel dibanding deposito.

 

Pasalnya, tabungan berjangka punya sistem penyetoran dana per bulan.

 

Sementara deposito adalah produk simpanan yang lebih kaku karena biasanya waktu jatuh tempo sudah disesuaikan dengan pihak bank. 

 

Jadi walaupun sama-sama memiliki jangka waktu simpanan, kedua produk ini tetap berbeda.

 

3. Pencatatan

 

Meskipun hampir sama, ternyata perbedaan antara deposito dan tabungan berjangka terdapat di masalah pencatatan.

 

Untuk Deposito, pencatatan setelah transaksi dapat dilihat melalui bilyet sedangkan untuk tabungan berjangka, seluruh transaksi akan tercatat di rekening bank.

 

Artikel terkait: Tips Investasi untuk Beli Rumah, Cara Cerdas Siapkan Dana

 

Cara membuka tabungan berjangka di Amar Bank

 

Salah satu produk tabungan berjangka yang saya rekomendasikan untuk kamu gunakan adalah Tabungan Amar Berjangka (Tamara) dari Amar Bank.

 

Selain karena praktisnya pendaftaran, produk tabungan berjangka ini bebas dari biaya administrasi maupun penalti karena gagal debet.

 

Untuk pendaftaran dapat kamu lakukan melalui situs Amar Bank di sini.

 

Syarat dan ketentuannya di antaranya:

  • Minimum setoran bulanan Rp100.000 dan berlaku selanjutnya kelipatan Rp50.000
  • Memiliki rekening tabungan/giro Amarbank.
  • Mengisi formulir pembukaan rekening.
  • Menyertakan bukti identitas berupa KTP/Paspor dan NPWP untuk WNI, serta KITAS dan Paspor untuk WNA.

 

Semoga pemaparan soal pengertian tabungan berjangka bisa memberikanmu inspirasi dalam menyimpan dana untuk kebutuhan jangka pendek secara efektif. Selamat menabung!