Bagi kamu yang pernah mengajukan pinjaman di bank, tentu sudah tidak asing dengan bunga kredit. Tapi saya yakin, tidak banyak yang sadar kalau jenis bunga kredit ternyata beragam.
Dalam sistem perbankan di Indonesia, terdapat beberapa jenis bunga kredit yang bisa jadi belum kamu ketahui secara mendalam.
Dengan memperhitungkan bunga yang diterapkan oleh pihak kreditur (dalam hal ini pihak bank), kamu sebagai debitur (peminjam) dapat menghitung besaran uang yang harus dikeluarkan.
Definisi bunga kredit
Secara sederhana, suku bunga kredit merupakan harga tertentu yang harus dibayarkan nasabah kepada bank sebagai balas jasa atas pinjaman yang diperoleh nasabah.
Dilansir dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), suku bunga bank diartikan sebagai balas jasa yang diberikan bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.
Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayarkan oleh bank kepada nasabah yang memiliki simpanan dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank jika nasabah yang memperoleh fasilitas pinjaman.
Sebagai contoh, kamu meminjam uang kepada bank sebesar Rp5 juta dengan suku bunga pinjaman sebesar 2 persen. Dengan begitu, kamu harus membayar bunga kepada bank sebesar Rp5.000.000 x 2% = Rp100.000.
Jenis-Jenis bunga kredit
Contoh di atas adalah contoh sederhana dari cara menghitung bunga kredit. Pada kenyataannya, dalam sistem keuangan di Indonesia, terdapat lima jenis suku bunga kredit.
Berikut akan saya paparkan kelima jenis bunga kredit berikut simulasi cara menghitungnya, dirangkum dari situs sikapiuangmu.ojk.go.id yang merupakan media komunikasi resmi OJK.
1. Â Â Suku bunga tetap (fixed)
Secara sederhananya, suku bunga fixed atau tetap menerapkan besaran bunga yang dibayarkan tidak akan berubah sampai masa pinjaman berakhir.
Dengan demikian, apabila suku bunga yang dijanjikan di awal disepakati sebesar 10%, sampai masa kredit berakhir suku bunganya tetap 10%.
Kelebihan dari suku bunga ini adalah ketika suku bunga di pasaran mengalami kenaikan. Jika hal tersebut terjadi tidak akan mempengaruhi besaran suku bunga yang sedang dijalani.
Sebagai contoh, misalnya kamu mengajukan pinjaman sebesar Rp25.000.000 dengan bunga 10% dan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan.
Hitung bunganya terlebih dahulu, yaitu 10% x Rp25.000.000/12 x 1 = Rp208.333
Lalu, hitung pokok pinjamannya, Rp25.000.000 : 12 = Rp2.083.333
Jadi, angsuran setiap bulan yang harus kamu bayarkan adalah pokok pinjaman + bunga kredit yakni Rp2.083.333 + Rp208.333 = Rp2.291.666.
2. Â Â Suku bunga mengambang (floating)
Suku bunga mengambang adalah suku bunga yang selalu berubah mengikuti suku bunga di pasaran. Jika suku bunga di pasaran naik, maka suku bunganya juga ikut naik, begitupun sebaliknya.
Contohnya adalah suku bunga KPR untuk periode tertentu. Misalnya untuk dua tahun pertama diberlakukan suku bunga tetap, namun periode selanjutnya menggunakan suku bunga mengambang.
Dengan demikian, keunggulan sekaligus kelemahan dari jenis suku bunga ini adalah apabila suku bunga di pasaran sedang naik ataupun turun.
Cara perhitungan dari suku bunga float tergantung dengan keadaan suku bunga yang terjadi. Bisa jadi tahun pertama bunganya stabil sebesar 10%, tetapi di tahun kedua naik menjadi 15%.
Misalnya, kamu mengajukan pinjaman pokok sebesar Rp50.000.000 dalam jangka waktu 2 tahun alias 24 bulan.
Besaran pokok pinjamanmu adalah Rp50.000.000 : 24 = Rp2.083.333
Pada tahun pertama perhitungan bunganya adalah 12% x Rp50.000.000/12 x 1 = Rp500.000.
Adapun pada tahun kedua perhitungan bunganya adalah 15% x Rp50.000.000/12 x 1 = Rp625.000
Dengan penghitungan ini, di tahun pertama besaran cicilan yang harus kamu bayarkan sebesar Rp2.583.333. Sementara memasuki tahun kedua, besaran cicilanmu akan menjadi Rp2.708.333.
3. Â Â Suku bunga flat
Suku bunga flat adalah suku bunga yang penghitungannya mengacu pada jumlah pokok pinjaman di awal untuk setiap periode cicilan.
Penghitungannya sangat sederhana dibandingkan dengan suku bunga lainnya, sehingga umumnya digunakan untuk kredit jangka pendek untuk barang-barang konsumsi seperti handphone, peralatan rumah tangga, motor atau Kredit Tanpa Agunan (KTA).
Misalkan, Bank memberikan kredit dengan jangka waktu 10 bulan sebesar Rp 15.000.000,00 dengan bunga 10% per tahun (flat).
Dengan asumsi bahwa suku bunga kredit tidak berubah (tetap) selama jangka waktu kredit. Maka perhitungan angsurannya secara rinci adalah sebagai berikut:
Â
Plafon | Rp15.000.000 | Perhitungan Kredit Bunga Flat |
Angsuran | 10 kali | |
Bunga | 10% per tahun |
Â
Angsuran ke | Angsuran Pokok | Angsuran Bunga | Total Angsuran | Sisa Pokok Pinjaman |
0 | Â | Â | Â | Rp15.000.000 |
1 | Rp1.500.000 | Rp125.000 | Rp1.650.000 | Rp13.500.000 |
2 | Rp1.500.000 | Rp125.000 | Rp1.650.000 | Rp12.000.000 |
3 | Rp1.500.000 | Rp125.000 | Rp1.650.000 | Rp10.500.000 |
4 | Rp1.500.000 | Rp125.000 | Rp1.650.000 | Rp9.000.000 |
5 | Rp1.500.000 | Rp125.000 | Rp1.650.000 | Rp7.500.000 |
6 | Rp1.500.000 | Rp125.000 | Rp1.650.000 | Rp6.000.000 |
7 | Rp1.500.000 | Rp125.000 | Rp1.650.000 | Rp4.500.000 |
8 | Rp1.500.000 | Rp125.000 | Rp1.650.000 | Rp3.000.000 |
9 | Rp1.500.000 | Rp125.000 | Rp1.650.000 | Rp1.500.000 |
10 | Rp1.500.000 | Rp125.000 | Rp1.650.000 | Rp 0 |
Jumlah | Rp15.000.000 | Rp1.250.000 | Rp16.250.000 | Â |
4. Suku bunga efektif
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang diperhitungkan dari sisa jumlah pokok pinjaman setiap bulan seiring dengan menyusutnya utang yang sudah dibayarkan. Artinya semakin sedikit pokok pinjaman, semakin sedikit juga suku bunga yang harus dibayarkan.
Suku bunga efektif dianggap lebih adil bagi nasabah dibandingkan dengan menggunakan suku bunga flat. Pasalnya suku bunga flat hanya berdasarkan jumlah awal pokok pinjaman saja.
Artikel Terkait: Serba-serbi Pinjaman Bank
Plafon | Rp15.000.000 | Perhitungan Kredit Bunga Efektif |
Angsuran | 10 kali | |
Bunga | 10% per tahun |
Â
Angsuran ke | Angsuran Pokok | Angsuran Bunga | Total Angsuran | Sisa Pokok Pinjaman |
0 | Â | Â | Â | Rp15.000.000 |
1 | Rp1.500.000 | Rp125.000 | Rp1.650.000 | Rp13.500.000 |
2 | Rp1.500.000 | Rp112.500 | Rp1.635.000 | Rp12.000.000 |
3 | Rp1.500.000 | Rp100.000 | Rp1.620.000 | Rp10.500.000 |
4 | Rp1.500.000 | Rp87.500 | Rp1.605.000 | Rp9.000.000 |
5 | Rp1.500.000 | Rp75.000 | Rp1.590.000 | Rp7.500.000 |
6 | Rp1.500.000 | Rp62.500 | Rp1.575.000 | Rp6.000.000 |
7 | Rp1.500.000 | Rp50.000 | Rp1.560.000 | Rp4.500.000 |
8 | Rp1.500.000 | Rp37.500 | Rp1.545.000 | Rp3.000.000 |
9 | Rp1.500.000 | Rp25.000 | Rp1.530.000 | Rp1.500.000 |
10 | Rp1.500.000 | Rp12.500 | Rp1.515.000 | Rp 0 |
Jumlah | Rp15.000.000 | Rp687.500 | Rp15.687.500 | Â |
5. Suku Bunga Anuitas
Metode penghitungan skema suku bunga anuitas mengatur jumlah angsuran pokok ditambah angsuran bunga yang dibayar agar sama setiap bulan.
Dalam perhitungan anuitas, porsi bunga pada masa awal sangat besar sedangkan porsi angsuran pokok sangat kecil.Â
Mendekati berakhirnya masa kredit, keadaan akan menjadi berbalik yakni porsi angsuran pokok akan sangat besar sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil.
Sistem bunga anuitas ini biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka panjang semisal KPR atau kredit investasi.
Misalnya, Bank memberikan kredit dengan jangka waktu 10 bulan sebesar Rp 15.000.000,00 dengan bunga 10% per tahun (Anuitas).Â
Asumsi bahwa suku bunga kredit tidak berubah (tetap) selama jangka waktu kredit. Maka perhitungan angsurannya secara rinci adalah sebagai berikut:
Plafon | Rp15.000.000 | Perhitungan Kredit Bunga Anuitas |
Angsuran | 10 kali | |
Bunga | 10% per tahun |
Angsuran ke | Angsuran Pokok | Angsuran Bunga | Total Angsuran | Sisa Pokok Pinjaman |
0 | Â | Â | Â | Rp15.000.000 |
1 | Rp1.444.605,71 | Rp125.000 | Rp1.569.605,71 | Rp13.555.394,29 |
2 | Rp1.456.644,1 | Rp112.961,62 | Rp1.569.605,72 | Rp12.098.750,19 |
3 | Rp1.468.782,8 | Rp100.822,92 | Rp1.569.605,72 | Rp10.629.967,39 |
4 | Rp1.481.022,65 | Rp88.583,06 | Rp1.569.605,71 | Rp9.148.944,74 |
5 | Rp1.493.364,51 | Rp76.241,21 | Rp1.569.605,72 | Rp7.655.580,23 |
6 | Rp1.505.809,21 | Rp63.796,5 | Rp1.569.605,71 | Rp6.149.771,02 |
7 | Rp1.518.357,62 | Rp51.248,09 | Rp1.569.605,71 | Rp4.631.413,4 |
8 | Rp1.531.010,61 | Rp38.595,11 | Rp1.569.605,72 | Rp3.100.402,79 |
9 | Rp1.543.769,02 | Rp25.836,69 | Rp1.569.605,71 | Rp1.556.633,77 |
10 | Rp1.556.633,77 | Rp12.971,95 | Rp1.569.605,72 | Rp 0 |
Jumlah | Rp15.000.000 | Rp696.057,15 | Rp15.696.057,15 | Â |
Â
Pada umumnya, bank akan mengenakan kombinasi skema suku bunga kredit, contohnya flat-fixed, artinya bunganya pakai sistem flat dan bersifat tetap selama masa kredit; dan efektif-floating.
Pengenaan kombinasi dalam suku bunga kredit dilakukan tergantung kondisi pasar keuangan di saat pengajuan kredit. Semoga dengan penjelasan mengenai jenis dan contoh bunga kredit di atas, kamu bisa menentukan skema cicilan yang sesuai dengan keuanganmu.
Selalu ingat ya, agar kamu selalu memahami terlebih dahulu seluk-beluk dari produk keuangan sebelum kamu menggunakannya.Â