SWARA DARI AMAR BANK – Saat ini, penyedia pinjaman online sudah menjamur di mana-mana. Pinjaman online cenderung memberikan kemudahan dalam meminjam. Lalu, manakah yang lebih baik, meminjam di pinjaman online atau di pinjaman bank? 

 

Sebenarnya, baik pinjaman online maupun pinjaman bank sama-sama memiliki kelebihan dan kekuranga. Jenis pinjaman ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

 

Kalkulator Finansial Swara
Hitung segala kebutuhan harian kamu dengan Kalkulator Finansial dari Swara. Mulai dari modal bisnis, biaya pernikahan, renovasi rumah, traveling, hingga pendidikan. Klik Banner untuk Mencoba!

 

Memahami Perbedaan Pinjaman Bank dan Pinjaman Online

 

Sebelum menentukan pinjaman yang ingin kamu pilih, ketahui dulu perbedaan pinjaman online dan pinjaman bank. Dilansir dari Kompas, berikut ini beberapa perbedaannya:

 

Pengecekan skor kredit

 

Ketika mengajukan pinjaman, baik di bank maupun secara online, penyedia pinjaman pasti akan melakukan pengecekan skor kredit. Bedanya, pihak bank melakukan pengecekan melalui BI Checking, sementara pinjaman online menggunakan teknologi analisis kredit tersendiri.

 

Skor kredit terbentuk dari riwayat pinjaman yang pernah kamu lakukan sebelumnya. Bank Indonesia (BI) menyimpan data kredit setiap nasabah. Oleh karena itulah bank akan melakukan BI Checking sebelum menyetujui pengajuan pinjaman.

 

Sementara, setiap penyedia pinjaman online memiliki sistem sendiri untuk mengecek skor kredit calon peminjam. 

 

Syarat pengajuan

 

Pinjaman online sering menekankan kemudahan bagi nasabah dalam mengajukan pinjaman. Dibandingkan dengan bank, pinjaman online biasanya memiliki syarat yang cenderung mudah. 

 

Bank konvensional mengharuskan calon peminjam untuk melampirkan dokumen yang banyak, seperti KTP, slip gaji, laporan keuangan bisnis, dan lain sebagainya. Setelah itu, kamu harus menunggu sekitar satu sampai dua minggu sampai penilaian berkas selesai dan pengajuan disetujui.

 

Sementara itu di pinjaman online, dokumen yang perlu disiapkan tidak terlalu banyak. Biasanya, KTP menjadi dokumen persyaratan utama. Setelah melampirkan dokumen, kamu hanya perlu menunggu sekitar 2 hari sampai pinjaman disetujui.

 

Bunga pinjaman

 

Setiap bank ataupun fintech pinjaman online menetapkan besaran bunga cicilan yang berbeda-beda. Akan tetapi, bunga pinjaman di bank cenderung lebih rendah. 

 

Dalam menentukan bunga pinjaman, bank berpatokan pada ketentuan dari Bank Indonesia (BI). Sementara, pinjaman online menetapkan bunga berdasarkan ketentuan yang berbeda, yaitu ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

 

OJK menetapkan syarat bagi pinjaman online untuk memberikan bunga maksimal 0,8 persen per hari atau sama dengan 24 persen per bulan. Selama pinjaman online tidak menetapkan bunga lebih dari itu, maka kamu tidak perlu khawatir. 

 

Pinjaman Bank vs Pinjaman Online, Mana yang Lebih Menguntungkan?

 

Kamu mungkin pernah merasa dilema memikirkan pinjaman mana yang akan dipilih. Sebenarnya, semuanya tergantung pada kebutuhanmu sendiri.

 

Salah satu keuntungan dari pinjaman bank adalah bunga yang rendah. Akan tetapi, proses pengajuannya cukup lama karena melibatkan pengumpulan berkas yang banyak dan juga proses BI Checking.

 

Kalau kamu tidak terlalu terburu-buru dalam mencari pinjaman dan ingin mendapatkan bunga yang rendah, maka pinjaman bank akan menjadi pilihan yang pas untukmu. Namun, pinjaman bank mungkin tidak tepat bagi kamu yang sedang berada di situasi mendesak.

 

Pinjaman online memberikan kemudahan dalam melampirkan dokumen persyaratan serta proses pengecekan yang jauh lebih singkat. Hal ini akan cocok jika kamu sedang memerlukan uang dalam waktu yang cepat. 

 

Apabila kamu ingin merasakan keuntungan yang maksimal, misalnya dengan proses pencairan yang cepat serta bunga cicilan yang ringan, maka kamu bisa memilih Tunaiku. Dengan Tunaiku, kamu bisa mendapatkan dana pinjaman dengan cepat. 

 

Selain itu, Tunaiku juga telah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Dalam menetapkan bunga pun, Tunaiku tidak melewati batas maksimal yang ditetapkan oleh OJK, yaitu hanya sebesar 3-4 persen saja per bulannya. 

 

Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Meminjam

 

Kemana pun kamu akan mengajukan pinjaman, kamu perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

 

Jumlah dan tujuan pinjaman

 

Apa tujuan dari pengajuan pinjamanmu? Apakah kamu akan memakainya untuk keperluan usaha, atau malah sekedar untuk liburan? 

 

Sebaiknya, tentukan dulu apa tujuan dari pinjamanmu. Dengan begitu, kamu juga bisa memperkirakan berapa nominal pinjaman yang ingin kamu ajukan. 

 

Strategi melunasi cicilan

 

Banyak orang terlalu fokus pada dana pinjaman yang akan didapatkan, sampai lupa merencanakan strategi untuk melunasi cicilan pinjaman. Padahal, sebagai peminjam, kamu harus ingat bahwa uang yang kamu dapatkan hanyalah pinjaman, jadi tetap harus dilunasi.

 

Sebelum meminjam, buatlah perencanaan pembayaran cicilan yang jelas dan mendetail. Berapa persen uang yang akan kamu sisihkan untuk membayar cicilan setiap bulannya? Lalu, jangan lupa juga untuk menargetkan kapan kamu ingin seluruh cicilan dilunasi. 

 

Keamanan pinjaman

 

Ketika mengajukan pinjaman online, salah satu risiko yang muncul adalah ketidakamanan data. Kalau kamu salah memilih fintech pinjaman, bisa-bisa kamu malah menjadi korban pencurian data.

 

Sebaiknya, pilihlah pinjaman online yang aman dan terdaftar di OJK, seperti Tunaiku. Fintech yang diawasi oleh OJK pasti menjalankan usaha mereka secara legal, sehingga data nasabah pun bisa lebih dilindungi.

 

Itulah beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum mengajukan pinjaman. Pikirkan juga apa kebutuhanmu untuk menentukan antara pinjaman bank vs pinjaman online.