SWARA – Bimbel, sebagai tempat belajar non-formal, dianggap sebagai salah satu sarana yang dapat membantu siswa memahami materi pelajaran di sekolah. Terutama untuk mata pelajaran killer seperti Matematika dan bahasa Inggris.
Artikel terkait: Kebahagiaan anak
- Manfaat Mengisi Akhir Pekan dengan Kemping Bersama Anak
- Jurus Ampuh Lindungi Anak dari Kejahatan Siber
- 6 Jurus Ampuh Hadapi Komentar Negatif soal Anak yang Sering Terdengar
Kalau di sekolah pelajaran diajarkan dengan lengkap dan mendetail, bimbel justru membantu siswa untuk menyelesaikan soal-soal dengan cara praktis, melalui moda latihan soal berulang. Sehingga siswa terbiasa dan bisa menyelesaikan soal-soal ujian dalam waktu secepat mungkin.
Kapankah waktu yang tepat untuk memberikan anak bimbel?
Memang sih, bimbel terdengar sangat bermanfaat untuk membantu proses belajar si kecil. Namun, apakah itu berarti kita harus selekas mungkin menjadikan bimbel di agenda sehari-hari si kecil? Kapan sih, sebaiknya mengikutsertakan anak ke bimbel?
1. Ketika usia anak sudah mencukupi
Dari hasil pengamatan, saya menemukan ada banyak anak di bawah umur 5 tahun yang sudah mengikuti bimbel baca tulis dan hitung dengan harapan kalau sudah masuk SD, bisa langsung lancar. Padahal, ini sebenarnya nggak perlu lho karena memang saat anak memasuki SD nggak diwajibkan sudah bisa bisa baca, tulis, dan berhitung.
Anak di bawah umur 5 tahun justru harus lebih banyak bermain dan belajar yang terbatas pada pengenalan huruf. Kalau anak sudah duduk di kelas 4 SD, baru deh disarankan mengikuti bimbel kalau memang perlu.
2. Saat menghadapi ujian kelulusan atau masuk sekolah lanjutan
Menurut psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan UI, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psi., perlu tidaknya anak mengikuti bimbel kembali pada kebutuhan anak. Misalnya, saat anak harus menghadapi ujian kelulusan atau ujian masuk sekolah lanjutan. Bukan sekadar keinginan orang tua lho ya.
3. Kalau ketinggalan pelajaran
Kemudian, bimbel disarankan kalau anak sudah ketinggalan pelajaran. Bisa jadi gara-gara anak memang lambat menangkap, sehingga butuh latihan tambahan untuk mendalami materi yang sedang dipelajari. atau karena anak sempat sakit sehingga tidak masuk sekolah dalam waktu yang lama. Kehadiran bimbel tentunya akan sangat membantu mereka mengejar ketertinggalan, dan meningkatkan kepercayaan dirinya di sekolah. Kemampuannya terasah dan prestasinya pun meningkat.
4. Karena orangtua tidak bisa mendampingi belajar
Saat di rumah, idealnya sih, orangtua langsung turun tangan mendampingi dan memonitor proses belajar anak. Namun, karena kesibukan pekerjaan nggak banyak waktu yang tersedia. Maka, bimbel bisa juga menjadi solusinya.
Sebagai orangtua, ada satu hal yang harus kamu ingatkan pada dirimu sendiri. Â Bimbel untuk anak, hendaknya dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan perkembangan belajarnya. Bukan untuk membebani mereka. Ikutkan mereka dengan satu-dua mata pelajaran yang benar-benar nggak mereka kuasai.
Selain itu, pastikan bahwa mereka dapat menerimanya dengan nyaman dan santai. Harus ada keseimbangan antara waktu belajar dan bermain. Nggak mau kan, anak jadi stres, tertekan psikis dan fisiknya gara-gara kebanyakan dijejali bimbel ini dan itu?
Kalaupun kamu belum yakin apakah anakmu butuh bimbel atau nggak, ada baiknya konsultasi juga terlebih dahulu dengan gurunya di sekolah, dengan wali kelas misalnya.
Menginginkan yang terbaik untuk anaknya, sudah menjadi kodrat orangtua. Hanya saja, harus juga memerhatikan kebutuhan dan kesanggupan si anak ya!
Artikel terkait: Suka-duka jadi ayah
- Saat Ayah Alami Sindrom Baby Blues, Ini Tips Mengatasinya!
- Â Dear Dad, Ini 8 Langkah Jitu untuk Mendukung Ibu Menyusui
- Inilah 5 Kerja Keras Ayah untuk Keluarganya yang Tidak Kita Sadari
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!
WINNY WITRA MAHARANI
