SWARA – Bagi saya, mengatur atau me-manage uang bukanlah pekerjaan mudah. Bahkan setelah beberapa tahun bekerja, saya masih sering melakukan kesalahan dalam bujeting dan perencanaan uang. Biasanya uang saya habis terpakai untuk hal-hal yang kurang perlu atau sisa uang yang dapat ditabung sangat sedikit.
Apakah kamu sering mengalami kejadian serupa? Jangan khawatir! Jikalau kamu kesulitan dalam mengelola keuanganmu, kamu bisa menggunakan aturan 50/20/30 agar uangmu nggak lenyap begitu saja. Apa dan bagaimanakah sistem kerja aturan 50/20/30 ini?
1. Pengertian Aturan 50/20/30
Aturan 50/20/30 adalah besar persentase uang yang harus kamu alokasikan untuk tiga macam hal, yaitu kebutuhan sehari-hari, prioritas finansial, dan gaya hidup. Aturan ini bukan hanya menentukan persentase uang yang harus kamu sisihkan, tetapi juga urutan bagaimana kamu harus memprioritaskan uangmu. Jadi, kebutuhan sehari-hari harus kamu dahulukan, baru prioritas finansial, lalu yang terakhir gaya hidup.
Artikel terkait: Yuk, biasakan diri untuk hidup hemat!
- 10 Cara Ubah Lifestyle dan Bikin Pengeluaran Bulanan Lebih Hemat
- Tips Berhemat di Akhir Pekan
- 5 Tips Hemat Kelola Uang a la Selebrita Dunia Ini Patut Kamu Tiru!
Pertama, kamu harus menyisihkan 50% pendapatanmu untuk kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan sehari-hari mencakup belanja kebutuhan pangan sehari-hari, biaya transportasi ke kantor, membayar tagihan listrik, PAM, pulsa telepon, paket data internet, juga biaya sewa apabila kamu masih tinggal di rumah kost.
Kedua, kamu harus menyisihkan 20% pendapatanmu untuk prioritas finansial. Maksud dari prioritas finansial ini adalah dana yang dapat dialokasikan untuk tujuan membangun finansial, seperti menabung, membayar cicilan, atau membayar utang jika kamu memilikinya.
Terakhir, kamu dapat menggunakan 30% pendapatanmu untuk gaya hidup, contohnya untuk makan di restoran, hangout bersama teman-teman, menonton bioskop, atau membeli baju baru. Kamu diperbolehkan untuk melakukan ini setelah menyelesaikan kebutuhan sehari-hari dan prioritas finansialmu.
2. Pelaksanaan Aturan 50/20/30
Untuk lebih memahami aturan 50/20/30 ini, saya akan membuat sebuah simulasi. Kita ambil contoh seorang pemuda pria bernama Ari dengan gaji Rp6 juta sebulannya. Pengeluarannya adalah sebagai berikut:
Kebutuhan harian:
Sewa Kos                                  : Rp1,5 juta
Belanja bulanan                           : Rp500 ribu
Tagihan pokok bulanan         : Rp300 ribu
Pulsa dan paket data            : Rp200 ribu
Total                                         : Rp2,5 juta
Kebutuhan sehari-hari Ari adalah Rp2,5 juta. 41% dari total gaji bulanannya.
Prioritas finansial
Menabung                          : Rp1 juta
Cicilan motor                     : Rp500 ribu
Asuransi                              : Rp400 ribu
Total                                 : Rp1,9 juta
Setiap bulannya, Ari terbiasa menyisihkan uangnya untuk ditabung sebanyak Rp1 juta, kemudian Ari masih mencicil motor dengan cicilan Rp500 ribu per bulannya, beserta biaya asuransi jiwa sebanyak Rp400 ribu per bulannya. Prioritas finansialnya memiliki persentase 31% dari total gaji bulanannya. Berarti untuk gaya hidup seperti makan di restoran dan nongkrong bersama teman-teman, Ari memiliki bujet (100-41-31=28) 28% dari total gaji bulanannya, yaitu sekitar Rp1,6 juta.
Apabila dilihat dari cara Ari mengalokasikan dananya, dapat disimpulkan Ari sudah dapat mengatur keuangannya dengan baik. Berdasarkan aturan 50/20/30, untuk kebutuhan sehari-hari Ari tergolong cukup hemat, karena hanya menggunakan 41% dari total gajinya, sehingga masih ada 9% dana untuk dialokasikan ke hal yang lain.
Artikel terkait: Tips-tips sederhana untuk mengatur keuangan dengan baik
- 7 Cara Agar Kita Terbiasa Disiplin Mengatur Keuangan Sejak Muda
- Nggak Mau Ribet? Ini Cara Sederhana Buat Mengatur Keuangan Kamu
- Tiru Cara Mengatur Keuangan ala Miliarder Sukses Dunia Ini!
Untuk prioritas finansial, Ari cukup gencar karena mampu menyisihkan 31% gajinya untuk menabung, mencicil, dan asuransi. Sisanya, Ari dapat menggunakan 28% total gajinya untuk bersenang-senang dan refreshing. Apabila Ari ingin lebih berhemat, Ari dapat mengalokasikan lagi biaya gaya hidupnya untuk ditabung.
Meskipun terkesan kaku, pelaksanaan aturan 50/20/30 ini dapat diterapkan secara berbeda bagi masing-masing orang. Yang penting, alokasi dana tersebut harus berjalan dengan seimbang.