SWARA – Tahukah kamu? Pada 2014, perusahaan audit asal Amerika Serikat, Price Waterhouse Cooper (PWC) melakukan survei mengenai bisnis keluarga di Indonesia. Dari hasil survei ini, diketahui bahwa lebih dari 95% perusahaan di Indonesia merupakan bisnis keluarga.
Wah, saya juga baru tahu, lho!
Nah, dari sekian banyak perusahaan ini, saya yakin kamu mengenal nama seperti Gudang Garam, Kalbe Farma, Djarum, First Pacific, dan Sinar Mas. Beberapa perusahaan awalnya merupakan bisnis keluarga yang sekarang menggurita.
Satu hal lagi yang patut dibanggakan, berdasarkan survei tahun 2015 dari Labuan International Business and Financial Centre (Labuan IBFC), Indonesia menduduki peringkat satu di Asia Tenggara dalam hal perencanaan dan suksesi kepemimpinan. Ini berarti, kelangsungan bisnis antargenerasi di Indonesia dinilai jauh lebih baik dibanding negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Artikel terkait: Ide bisnis untuk dimulai tahun 2018
- Ide Bisnis Bagi Para Pecinta Olahraga
- 7 Usaha Modal Kecil yang Menjanjikan dan Cocok Sebagai Bisnis Sampingan Para Karyawan
- Bisnis Laundry Kiloan, Usaha Rumahan Bermodal Kecil tapi Menjanjikan
Berkaca dari sini, bukannya nggak mungkin kalau bisnis keluargamu bisa mengikuti jejak mereka. Hmm, kalau kamu terinspirasi menapaki kesuksesan yang sama, coba deh terapkan enam resep berikut supaya bisnis keluargamu panjang umur.
1. Memisahakan urusan profesional bisnis dan personal keluarga
Salah satu tantangan utama dalam bisnis keluarga: urusan di rumah kerap kali terbawa-bawa ke ruang kerja. Pun sebaliknya. Walaupun nggak mudah, kamu dan anggota keluarga harus pandai membatasi percakapan mengenai pekerjaan saat sedang kumpul keluarga.
2. Proses komunikasi yang baik dan berkualitas
Henry Hutcheson, seorang Family Business Advisor menekankan betapa pentingnya untuk menjaga alur komunikasi tetap terbuka. Caranya, dengan menjadwalkan family meeting secara teratur. Di meeting ini, kalian bisa membahas berbagai topik dan isu-isu seperti transisi jabatan, performa bisnis, kewajiban masing-masing anggota keluarga, dan lain-lain. Pastikan juga untuk mengundang semua orang, tanpa memandang hirarki jabatan. Ini untuk memastikan bahwa nggak ada seorangpun yang merasa diacuhkan.
3. Orientasi nggak sekadar di uang dan profit
Kalau hanya ingin mengejar uang, nggak perlu repot-repot nyemplung di bisnis keluarga, kan? Itulah kenapa sebenarnya bisnis keluarga itu nggak semata-mata mengejar profit saja. Ada nilai-nilai khusus yang tersemat dalam visi dan misi, yang kemudian menjiwai bisnis tersebut. Memastikan bahwa jiwa ini tetap hidup, menjadi salah satu kunci langgengnya bisnis keluargamu.
4. Berikan posisi berdasarkan skill dan keahlian, bukan gara-gara hubungan darah
Hanya gara-gara si A adalah kakakmu, bukan berarti dia adalah kandidat terbaik untuk posisi manajer area. Memang sih, gampang saja mengatur posisi dan jabatan dengan prinsip ABS (Asal Bapak Senang) dan supaya nggak ngambek.Tapi, prinsip ini besar risikonya bikin perusahaan merugi. Karena kan, belum tentu saudara yang ditunjuk benar=benar cakap dan berkompeten.
5. Pekerjakan konsultan bisnis kalau memang dibutuhkan
Nggak semua perkara bisa diputuskan secara kekeluargaan. Kalau memang sudah mentok, nggak ada salahnya lho ‘mengundang’ seorang konsultan bisnis profesional untuk mendapatkan masukan dan sudut pandang yang lebih segar dan mumpuni. Apalagi saat bisnis keluargamu mulai memasuki masa-masa jaya sehingga perlu penataan manajemen yang lebih baik.
 Artikel terkait: Baca ini sebagai perkenalan awal sebelum memulai bisnis
- 4 Tips Memulai Usaha Online Sebagai Bisnis Sampingan
- Hindari 4 Kelalaian Keuangan Berikut Dalam Menjalankan Bisnis Sampingan
- Begini 6 Kiat Sukses Mendirikan Usaha Mikro Kecil Menengah
Menjaga kelanggengan bisnis keluarga memang bisa dibilang lebih menantang daripada sekadar naik jabatan di kantor lain. Ada tanggung jawab lebih sebagai seorang profesional, sekaligus sebagai anggota keluarga.
Supaya lebih oke, cobalah untuk belajar dari historis perusahaan bisnis keluarga di Indonesia saat ini.
Semoga sukses, ya!winn