SWARA – Sebuah film Tiongkok-Taiwan berjudul ‘Love Education’ yang saya tonton kemarin mengajarkan banyak hal tentang arti kehidupan. Hidup itu nggak perlu mewah untuk bisa bahagia. Asalkan, kamu selalu punya perencanaan yang matang untuk masa depan.

 

Sepasang suami istri, yaitu Qiu Hui Ying (Sylvia Chang) dan Yin Xiaoping (Tian Zhuangzhuang) telah merencanakan masa pensiun mereka jauh-jauh hari sejak masih muda. Mereka berjanji akan membeli mobil baru dan jalan-jalan berdua saat waktu pensiun tiba.

 

Dan saat Hui Ying pensiun sebagai seorang guru, sang suami menjemputnya dengan naik mobil baru. Ia berkata, “Kau tak ingat? Dulu, kau berkata ketika kita pensiun, kita akan beli mobil baru dan pergi jalan-jalan. Sekarang kita punya mobil baru dan sebuah lagu, tapi kau tak lagi tertarik. Jika kau benar-benar ingin, aku bisa melepaskanmu. Kau bisa memulai hidup baru. Namun, aku akan benar-benar melakukan perjalanan, akan lebih baik lagi jika kau ikut bersamaku. Jika kau tak mau pergi maka aku akan pergi seorang diri”.

 

Ucapan Xiaoping ini sukses membuat sang istri menangis haru. Ternyata, sang suami masih ingat janji tersebut dan mereka pun melakukan perjalanan bersama. Nggak hanya romantis abis, kamu juga bisa memetik pelajaran finansial dari potongan cerita ini, lho. Nah, sekarang apa, sih, pelajaran finansial yang bisa dipetik dari film ini?

 

Artikel terkait: Investasi Bitcoin

  1. 5 Tips Investasi Bitcoin yang Menguntungkan Bagi Pemula
  2. Menguntungkan tapi Berbahaya, Ini 5 Hal yang Harus Kamu Ketahui Soal Investasi Bitcoin
  3. 5 Tips Investasi Bitcoin yang Menguntungkan Bagi Pemula

 

Ternyata, seseorang dapat melewati masa midlife investing crisis atau krisis finansial saat berusia paruh baya dengan masa pensiun yang bahagia. Apabila kamu ingin seperti mereka, kamu perlu menghindari empat hal midlife investing crisis berikut saat memasuki usia 40—50 tahun.

1. Lupa dengan prinsip dasar investasi

Apakah usia dapat melunturkan daya kepekaan seseorang dalam berinvestasi? Jawabannya adalah bisa. Karena sudah terjun cukup lama dalam dunia investasi, kadang kamu sering melakukan kesalahan kecil yang bisa memicu kerugian besar.

 

Misalnya adalah kamu menjual aset investasi ketika banyak orang lain yang sedang menjual aset mereka sehingga harga beli murah. Dan juga, kamu membeli aset saat harga sedang mahal-mahalnya.

 

Setelah bertahun-tahun melakukan investasi, banyak orang yang lupa dengan prinsip dasar dalam berinvestasi. Kamu perlu ingat, untuk menjual aset saat harga tinggi dan membeli aset saat harga murah. Kamu juga perlu mempertimbangkan faktor risiko lebih mendalam lagi. Agar nggak sampai salah langkah dan merugi.

 

2. Mudah Panik

Buat kamu yang mudah panik maka harus siap-siap kehilangan keuntungan dari yang seharusnya. Saat panik melanda, pikiran nggak lagi jernih dan kamu bisa mengambil keputusan yang salah. Boleh saja kamu khawatir dengan masa pensiun dan jumlah uang tunai yang makin menipis. Tapi, nggak perlu parno juga, sih.

 

Kamu bisa mengantisipasinya dengan kembali melihat apakah investasi yang dijalani sudah selaras dengan tujuan dan kehidupanmu. Kamu harus mengkroscek tentang pertumbuhan uang, pengeluaran, dan juga pajak investasi.

 

Lihat kembali tujuan investasi. Kamu harus menghitung ulang rencana dana pensiun dan investasi. Cari apa saja pengeluaran yang bisa dipangkas. Dan satu lagi, jangan sampai kamu mengambil risiko besar demi sebuah keuntungan yang besar pula. Kalau salah langkah, bukannya untung malah utang yang akan didapat.

 

3. Salah memilih tempat penyimpanan aset

Ketika kamu mempunyai aset berupa saham dan obligasi maka harus pandai-pandai dalam memilih akun penyimpanan. Karena mau main aman, kamu pun memilih akun penyimpanan dana pensiun dengan pajak tinggi. Jenis penyimpanan ini nggak ada bedanya dengan bom waktu, lho.

 

Memang sih minim risiko, tapi lama kelamaan pajak akan semakin tinggi. Kamu pun akan dibebani pajak besar. Hal ini makin terasa berat saat kamu memasuki masa pensiun. Solusinya adalah dengan memilih akun penyimpanan yang aman dan nggak terlalu besar pajaknya.

 

Hindari untuk menyimpan aset atau dana pada satu akun saja. Pisahkan pada beberapa rekening seperti pada rekening tabungan biasa dan pada rekening dana pensiun individu. Minimal, sisihkan sekitar 10 persen untuk rekening dana pensiun individu ini. Dengan begini, kamu bisa mendapatkan manfaat yang maksimal.

 

4. Ikut-ikutan investor lain

Sudah jadi hal umum kalau investor yang memasuki usia 40—50 tahun mengambil kiblat investor lain dalam mengambil keputusan. Hal ini nggak seratus persen salah, namun sarat akan risiko. Mengapa? Kamu nggak bisa asal meniru metode investor lain. Kalau sampai salah timing, kamu bisa merugi dalam partai besar, lho.

 

Artikel terkait: Informasi Seputar Investasi

  1. Kamus Investasi Saham, Bookmark ya!
  2. Ingin Investasi Properti? Kamu Wajib Mengetahui Jenis-Jenis Dokumen Ini
  3. 7 Produk Investasi Risiko Rendah yang Bisa Kamu Coba

 

Karena satu metode nggak bisa dipukul rata untuk berbagai jenis kondisi finansial. Mungkin saja metode itu berhasil di masa lalu. Tetapi, karena kondisi terus berubah maka belum tentu metode investor lain itu bisa berhasil untuk investasimu.

 

Jadi, kamu harus lebih hati-hati dalam mengambil keputusan. Apalagi kalau sampai mencontek trik investasi dari orang lain. Kamu wajib tahu tentang jenis dan tujuan investasimu. Sehingga tahu cara yang pas untuk meraih untung besar.

 

Dengan menghindari empat hal di atas, kamu bisa terhindar pula dari krisis. Satu lagi, nggak ada kata terlambat untuk investasi. Selagi bisa, yuk tambah pundi-pundi uang tabunganmu.

 

Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.

Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!

 


DEWI AYU NURJANAHDEWI AYU NURJANAH