Inspirasi & Edukasi Finansial dari Amar Bank – Ingin ajarkan anak untuk berbagi? Bulan ramadhan adalah bulan yang dinantikan oleh seluruh umat Muslim di dunia. Ramadhan adalah bulan yang sakral, di mana kebaikan akan dilipatgandakan. Salah satu kebaikan yang tidak boleh kita tinggalkan adalah kebaikan dalam berbagi.
Membiasakan berbagi tentu merupakan hal yang mulia. Namun, tidak semua orang bisa melakukannya. Berbagi itu perlu ditanamkan sejak kecil agar nantinya menjadi sebuah kebiasaan yang terus-menerus dilakukan.
Nah, bagi kamu para orang tua yang memiliki anak, tentu ingin besarnya nanti menjadi sosok yang dermawan. Oleh karena itu, penting untuk orang tua mengajarkan anak untuk berbagi. Karena ramadhan sudah di depan mata, inilah waktu yang pas untuk mengajarkan sang buah hati untuk berbagi.
Mengajarkan anak untuk berbagi selama ramadhan tentu memiliki tantangan tersendiri. Bagi kamu para orang tua, yuk, ikut 7 tips ajarkan anak untuk berbagi selama ramadhan berikut.
Jangan jadikan masalah budget sebagai penghalang untuk berbagi. Ada Tunaiku yang siap membantu, cek di sini.
Tips ajarkan anak untuk berbagi
1. Berikan pengetahuan
Jika kamu ingin mengajarkan sesuatu kepada sang buah hati, maka terlebih dahulu berikan pengertian kepada anak tentang apa itu berbagi. Berikan pengetahuan tersebut sembari orang tua memberikan contoh kepada sang anak. Sebelum sang buah hati melakukan hal itu, ajak dia ngobrol dan berikan pengetahuan apa manfaat dari berbagi.
Baca juga:
- 5 Tips Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak untuk Single Parent
- 7 Rekomendasi Mainan Anak 5 Tahun, Orang Tua Wajib Tahu!
2. Mulai dari orang tua
Salah satu kelebihan anak ketika masih kecil adalah kecenderungan dan kelihaiannya dalam meniru. Nah, orang tua perlu memanfaatkan momen ini. Maka dari itu, untuk mengajarkan anak berbagi selama ramadhan, orang tua lah yang perlu memberikan contoh berbagi sebelum anak yang mengikutinya.
3. Ajarkan dari lingkungan terdekat
Orang tua tak perlu terlalu ambis dalam mencontohkan bagaimana cara untuk berbagi. Mulailah mengajarkan anak berbagi dari lingkungan terdekat. Misalnya, berbagi kue buka puasa kepada tetangga, berbagi cemilan kepada teman sebaya, dan masih banyak lagi.
4. Berikan hadiah
Agar proses belajar anak lebih menyenangkan, berikanlah beberapa hadiah kecil jika dia berhasil berbagi. Coba tanyakan apa yang diinginkan sang buah hati, janjikan kalau hal itu akan ia dapatkan jika berhasil berbagi setidaknya untuk 3 orang. Dengan begitu, sang buah hati akan semakin bersemangat untuk berbagi. Tapi tentu hal ini tidak untuk dilakukan secara terus-menerus. Berikanlah selingan.
Ingin berikan hadiah si kecil tapi terkendala biaya? Tunaiku dari Amar Bank bisa menjadi solusi. Nggak perlu ribet sana sini, cukup bermodal KTP langsung cair 3 hari kerja. Cek di sini.
5. Sentuh perasaannya
Jika kamu masih kesulitan dalam memberitahu arti penting berbagi, maka langkah selanjutnya adalah sentuh perasaannya. Maksudnya bagaimana? Cobalah berbicara dari hati ke hati, perlihatkan bagaimana susahnya orang lain dan perlihatkan bagaimana senangnya orang lain ketika mendapat bantuan.
Biasanya, jika memberikan pengetahuan melalui perasaan, anak-anak akan lebih mudah paham daripada memberikan teori yang begitu rumit untuk dipahami.
6. Ajarkan bertahap
Mengajarkan sesuatu kepada anak tidak boleh terlalu cepat dan terlalu banyak. Orang tua tidak mesti harus menuntut anak untuk berbagi setiap harinya. Mulai lah dari hal terkecil seperti di lingkungan terdekat atau keluarga. Setelah itu, biarkan sang anak sendiri yang berinisiatif.
Kamu harus bisa melihat dan memperkirakan kapan harus mengajarkannya lagi soal arti berbagi. Tak perlu terlalu sering, perhatikan saja frekuensinya. Jika dalam waktu sepekan tidak ada respons dari sang anak, barulah kamu ingatkan kembali.
Mengajarkan hal yang terlalu terburu-buru kepada sang buah hati justru akan membuatnya bingung. Justru, terlalu banyak tuntutan akan membuat sang anak menjadi malas atau membenci pekerjaan tersebut. Jadi, mulai pelan-pelan.
7. Jangan memaksa
Jangan pernah mengajarkan sesuatu kepada anak dengan cara memaksa. Justru, memaksa hanya akan membuat sang anak terbebani. Anak yang merasa terbebani dalam melakukan sesuatu justru akan sulit untuk diajarkan dan cenderung tumbuh menjadi pemberontak.
Jika kamu memiliki tipe anak yang sulit untuk diajar, maka langkah terbaik adalah terus-menerus memberikannya contoh. Artinya, orang tua sendirilah yang terus memperlihatkan cara berbagi. Dengan begitu, lambat laun pikiran bawah sadar sang anak soal kebiasaan berbagi akan melekat. Dan akhirnya, tanpa disuruh pun sang anak akan melakukan kegiatan tersebut.
Demikianlah 7 tips ajarkan anak untuk berbagi di bulan ramadhan. Semoga dengan mengikut tips di atas akan membantu kamu untuk membesarkan sang buah hati agar menjadi anak yang dermawan. Selamat mencoba!
Manfaatkan momen ramadhan sebagai ajang untuk memperbanyak kebaikan dengan cara berbagi. Dapatkan puluhan juta dengan membagikan Tunaiku ke temanmu, cek di sini.