SWARA – Kebutuhan manusia untuk bertahan hidup memang terus bermunculan. Sayangnya, keuangan untuk memenuhinya belum tentu selalu stabil. Jadi, tak jarang orang-orang menjadikan utang sebagai salah satu solusi yang paling mudah dilakukan. Kondisi ini menjadikan berbagai macam platform untuk berutang bermunculan, salah satunya pinjaman online.Â
Pinjaman online memiliki persyaratan yang mudah serta jangka waktu pencairan dana yang cepat sehingga kini dilirik banyak orang yang ingin berutang meskipun menawarkan bunga yang lebih besar daripada utang di bank. Namun, sebelum kamu memutuskan berutang, ada 5 hal penting yang harus kamu pertimbangkan agar utang nggak menjadi musibah yang justru membuatmu semakin kesulitan ekonomi. Berikut 5 halnya.
1. Pertimbangkan apa tujuan kamu berutang
Agar kamu nggak terjerat utang, maka kamu hanya boleh berutang jika sudah mengerti tujuan utangnya. Jika kamu berutang untuk alasan produktivitas, seperti membeli motor untuk bekerja atau berutang untuk modal usaha misalnya, ya boleh-boleh saja. Namun, jika kamu berutang untuk kebutuhan konsumtif seperti membeli pakaian dan tas baru yang nggak menghasilkan apa-apa, sebaiknya jangan.
Intinya kamu boleh berutang asalkan uang utangnya bisa digunakan untuk keperluan yang bisa mendatangkan uang kembali. Jadi, tidak sekadar memenuhi gaya hidup yang hanya menghasilkan gengsi saja.
Artikel Terkait: Tips Mengelola Utang
- 7 Cara Jitu Berteman dengan Utang
- Ingin Bebas dari Utang, Coba Lakukan 3 Langkah Ini!
- Seluk-beluk Utang: Porsi Ideal dan Bolehkah Menambah Sebelum Utang Lunas?
2. Pahami kemampuan mengembalikan utang
Berutang nggak hanya soal bagaimana kamu bisa mendapatkan pinjaman uang dengan cepat. Kamu juga harus mengerti sejauh mana kemampuanmu bisa mengembalikannya nanti. Utang yang baik adalah yang jumlah cicilan perbulannya maksimal 30 persen dari gaji bulananmu. Misalnya jika gaji Rp10 juta, kamu hanya bisa maksimal berhutang dengan batas cicilan Rp3 juta per bulan. Karena jika lebih, maka uang untuk memenuhi kebutuhan pokokmu yang akan menjadi korban.
3. Cek apakah kamu masih memiliki utang sebelum berutang kembali
Jangan sampai kamu memiliki utang yang belum lunas, tetapi sudah harus berutang lagi. Apalagi untuk kebutuhan konsumtif. Cek kembali apakah kamu masih memiliki cicilan yang harus dibayarkan atau nggak sebelum kamu mengajukan utang kembali.Â
Jika cicilan yang harus kamu bayarkan jumlahnya masih di bawah 30% dari gaji bulanan, kamu boleh berutang kembali dengan catatan total antara cicilan yang baru dan cicilan sebelumnya nggak melebihi batas 30% dari gaji bulanan.Â
4. Pahami ketentuan berutang dari penyedia pinjaman
Jangan hanya karena saking butuhnya uang kamu justru langsung menandatangani kontrak pinjaman, ya. Sebaiknya baca baik-baik perjanjian pinjaman yang kamu lakukan dan pahami setiap poinnya. Tanyakan jika ada poin yang kamu rancu, dan sesuaikan setiap persyaratan dengan kemampuanmu terutama bunga dan dendanya. Jangan sampai bunga dan dendanya melebihi batas kemampuanmu membayar cicilan.
Artikel Terkait: Menghindari Utang Menumpuk
- Hindari, 5 Kebiasaan Ini yang Bikin Utang Bertumpuk
- 5 Tips Atasi Utang Kartu Kredit dan Cara Ampuh Melunasinya
- Tips Ampuh Agar Tidak Terlilit Utang saat Mengajukan Pinjaman Online
5. Pastikan meminjam uang di lembaga yang terjamin
Ada banyak sekali penyedia pinjaman yang menawarkan jasanya dengan syarat yang bervariasi. Kamu jangan sampai tergiur begitu saja tanpa mengetahui bagaimana legalitas penyedia pinjaman tersebut. Ciri yang paling aman adalah mencari lembaga yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga lebih aman jika terjadi masalah.Â
Hindari meminjam di lembaga independen yang belum jelas legalitasnya meski menawarkan kemudahan dan pencairan dana yang cepat. Pasalnya, aktivitas lembaga tersebut nggak diawasi OJK, sehingga bisa melakukan hal-hal di luar ketentuan yang diatur oleh pemerintah.
Berutang adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan yang semakin bertambah. Selain berutang, ada banyak cara yang bisa kamu lakukan seperti menghitung kembali pengeluaran setiap bulan sehingga terlihat pos keuangan apa yang masih bisa ditekan, atau dengan mencari pekerjaan tambahan sehingga pendapatanmu tiap bulan menjadi lebih besar.