Swara – Skala prioritas adalah cara untuk mengurutkan hal-hal yang perlu dilakukan atau dipikirkan berdasarkan pentingnya. Sederhananya, skala ini membantu kita menentukan apa yang harus didahulukan dan mana yang bisa ditunda.

 

Misalnya, jika kamu punya banyak tugas sekolah, skala prioritas akan membantumu memilih tugas mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu agar waktu dan tenaga kamu tidak terbuang sia-sia.

 

Kalkulator Finansial Swara

Apa Itu Skala Prioritas?

 

Tujuan penggunaan skala prioritas sangatlah penting. Pertama, skala prioritas membuat segala sesuatu terasa lebih teratur dan mudah dikelola. Ketika kamu tahu apa yang harus diutamakan, kamu bisa fokus pada tugas-tugas yang paling mendesak atau penting.

 

Ini juga membantu dalam menghemat waktu dan sumber daya, sehingga kamu bisa menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efisien.

 

Selain itu, dengan menggunakan skala prioritas, kamu dapat memastikan bahwa semua hal berjalan sesuai rencana tanpa terburu-buru, terutama ketika ada batas waktu yang ketat.

 

Intinya, skala prioritas adalah alat yang berguna untuk mencapai tujuan dengan langkah-langkah yang jelas dan sederhana, menjadikan hidup kita lebih terarah dan produktif.

 

Contoh-contoh Skala Prioritas

 

Dalam hidup sehari-hari, kita semua menghadapi banyak tugas dan pilihan yang bisa membuat bingung. Oleh karena itu, contoh skala prioritas sangat penting untuk membantu kita menentukan mana yang harus dilakukan lebih dulu.

 

Contoh dalam Tugas Sehari-Hari: Misalnya, kamu punya pekerjaan rumah yang harus selesai, hobi yang ingin dikerjakan, dan mungkin juga perlu menyelesaikan tugas sekolah. Dalam hal ini, kamu bisa mengatur prioritas seperti berikut:

  1. Pekerjaan Rumah: Ini biasanya ada batas waktunya, jadi harus jadi nomor satu.
  2. Tugas Sekolah: Setelah pekerjaan rumah, tugas sekolah juga penting agar nilai tetap baik.
  3. Hobi: Setelah semua selesai, baru kamu bisa menikmati waktu untuk hobi tanpa merasa bersalah.

 

Tujuan Jangka Panjang: Ketika memikirkan masa depan, skala prioritas pun berperan besar. Misalnya, jika kamu ingin mendaftar ke perguruan tinggi atau merencanakan karier:

  • Persiapan Pendaftaran: Mulai dari mencari informasi tentang universitas hingga mempersiapkan dokumen pendaftaran.
  • Pengembangan Diri: Mengikuti kursus atau kegiatan. Misalnya, kamu mempunyai uang Rp10 juta. Di satu sisi, kamu ingin memperdalam skill digital marketing. Di sisi lain, kamu ingin berbelanja karena sedang diskon besar-besaran. Keduanya sama-sama penting, tapi tentunya ada yang lebih urgent, kan?

 

Cara Membuat Skala Prioritas

1. Cari Tahu Apakah Pekerjaan Penting Atau Mendesak

 

Berikut 5 cara menentukan skala prioritas yang bisa kamu lakukan agar terhindar dari the Mere Urgency Effect. Pertama-tama, kamu harus belajar membedakan mana pekerjaan yang penting dan mana yang mendesak. Hal ini dibutuhkan agar kamu bisa menyusun skala prioritas. Tanyakan tiga hal ini pada diri sendiri untuk mengetahui apakah tugas penting atau mendesak.

  • Siapa yang akan terpengaruh kalau pekerjaan ini enggak segera diselesaikan?
  • Apakah tugas ini akan menimbulkan efek besar kalau enggak dikerjakan?
  • Apakah hal ini berpengaruh pada goals di masa depan?

Kalau jawabannya adalah tidak, maka kamu bisa menunda menyelesaikannya dan fokus pada pekerjaan lain yang lebih penting.

 

Baca juga : 5 Kebutuhan Tambahan Penunjang Prioritas Hidup

 

2. Tentukan Prioritas Dengan Eisenhower Matrix

 

Salah satu cara yang paling sering dilakukan untuk menentukan skala prioritas yaitu dengan metode Eisenhower Matrix. Metode ini mengharuskanmu untuk mengelompokkan pekerjaan agar bisa menentukan prioritas.

 

Dalam Eisenhower Matrix, kamu bisa membagi pekerjaan ke dalam empat kelompok dengan tingkat urgensi berbeda, yaitu:

  • Box 1: Mendesak dan penting, artinya tugas yang harus diselesaikan saat ini juga.
  • Box 2: Penting, tapi kurang mendesak. Sifatnya jangka panjang sehingga bisa dijadwalkan untuk dikerjakan belakangan.
  • Box 3: Mendesak, tapi enggak begitu penting. Artinya, pekerjaan di box ini enggak begitu penting sehingga enggak harus diselesaikan. Bisa didelegasikan ke orang lain atau dijadwalkan untuk diselesaikan belakangan.
  • Box 4: Enggak penting dan enggak mendesak, sehingga sebaiknya dihindari.

Cara menentukan skala prioritas Dengan menggunakan skala ini, kamu bisa menentukan skala prioritas dengan mudah

3. Gunakan Metode Time Blocking

 

Satu lagi metode yang bisa kamu gunakan sebagai cara menentukan skala prioritas, yaitu time blocking. Maksudnya, metode ini mengharuskanmu untuk membagi waktu yang dimiliki menjadi blok-blok kecil. Yuk, simak caranya:

  • Alokasikan waktu terbatas untuk tugas bernilai rendah. Misalnya, cukup 30 menit saja untuk cek media sosial dalam sehari.
  • Sisihkan 2-4 jam paling produktif dalam sehari untuk menyelesaikan tugas yang penting.

Penting diingat, saat melakukan pekerjaan yang sifatnya penting, hindari semua distraksi yang bisa menyita waktumu.

4. Beri Deadline Untuk Tugas Penting

 

Seperti penjelasan di atas, seringkali kita cenderung melakukan hal yang sifatnya mendesak. Nah, kamu bisa mencoba pendekatan sebagai cara menentukan skala prioritas. Tetapkan deadline bagi pekerjaan yang sifatnya penting. Dengan memberikan tenggat waktu untuk tugas yang penting meski kurang mendesak, kamu akan terpacu untuk segera menyelesaikannya.

 

Baca juga:Penting! Lakukan Cara Ini untuk Menjaga Keamanan Data Pribadimu

 

5. Sistem 5-Hour Rule

 

Satu lagi cara menentukan skala prioritas yang bisa kamu lakukan, yaitu dengan menggunakan 5 hour rule. Maksudnya adalah, kamu harus menyisihkan setidaknya satu jam dalam sehari untuk mempelajari hal-hal secara sukarela dan tanpa paksaan (deliberate learning). Nah, sebagai cara menentukan skala prioritas, kamu bisa menerapkan metode ini. Cek lagi kolom pertama di metode Eisenhower Matrix di poin dua. Sisihkan waktu setidaknya satu jam setiap harinya untuk menyelesaikan pekerjaan yang sudah kamu tulis di sana.

 

Manfaat Memiliki Skala Prioritas

Contohnya, bayangkan Anda memiliki beberapa tugas sekolah, pekerjaan rumah, dan kegiatan ekstrakurikuler.

 

Jika Anda hanya mencatat semuanya tanpa urutan, bisa jadi Anda akan kebingungan dan panik saat deadline semakin dekat.

 

Tetapi ketika Anda mengurutkan tugas-tugas tersebut dari yang paling penting hingga yang kurang penting, Anda bisa fokus pada satu hal pada satu waktu.

 

Hal ini tidak hanya membantu menurunkan tingkat stres, tetapi juga meningkatkan kualitas pekerjaan Anda karena Anda memberikan perhatian penuh pada setiap tugas.