SWARA – Mobil bekas dengan berbagai model, tipe, dan kondisi banyak beredar di pasaran. Saking banyaknya, kamu pasti bakalan galau dibuatnya. Kira-kira, beli mobil bekas apa, ya?
Dari sekian banyak pilihan, pernah nggak kamu kepikiran untuk beli kendaraan bekas taksi? Umumnya, perusahaan taksi akan mengganti armada mereka tiap lima tahun sekali. Nah, kabar bagusnya, kendaraan bekas taksi ini dijual dengan harga murah meriah, lho.
Duh, kalau lihat yang murah gini, saya pun ikutan tertarik. Sebelum memutuskan beli, yuk, simak tips membeli kendaraan bekas taksi dari Otomaniac.com berikut ini.
Artikel Terkait: Serba-serbi Motor Bekas
- Hati-hati Tertipu Saat Beli Motor Bekas untuk Mudik
- 6 Tips Menjual Motor Bekas dengan Aman dan Memuaskan
- Perhatikan 5 Hal Ini saat Membeli Motor Matic Bekas
1. Lihat dari mana asal taksi berasal
Gunakan waktumu dengan sebaik-baiknya untuk mensurvei asal dari taksi bekas yang dijual, yakni dengan melihat perusahaan taksinya. Cari perusahaan yang memang rutin melakukan perbaikan pada armadanya.
Artinya, mobil taksi yang dijual pun masih dalam keadaan yang cukup bagus. Ada banyak perusahaan taksi di Indonesia, kamu bisa survei satu-satu terlebih dahulu, ya. Biar makin mantap dan tahu kondisi kendaraan bekas yang akan dibeli.
2. Harus ada STNK dan BPKB
Harga boleh murah meriah, tapi dokumen kendaraan masih lengkap nggak, tuh? Setiap kali membeli kendaraan, pastikan kalau ada STNK dan BPKB. Kroscek kembali apakah nomor dan plat sudah sesuai dengan dokumen yang ada.
Kalau sudah, bisa minta bantuan si perusahaan taksi untuk mengubah plat kuning ke plat hitam. Lumayan ribet juga, lho, kalau harus balik nama sendiri.
3. Pastikan mesin dalam kondisi baik
Memperbaiki mesin kendaraan pasti membutuhkan bujet besar. Oleh karena itu, kamu harus lebih teliti lagi sebelum membeli. Cek dulu kondisi mesin, apakah masih bagus dan masih bertenaga?
Kalau ada suara yang mengganggu, bisa jadi mesin dalam kondisi buruk. Kalau memang nggak yakin, bisa ajak temanmu yang  tahu mesin untuk membantu mengecek. Jangan sampai mengeluarkan uang lagi setelah membeli kendaraan taksi bekas yang kondisi mesinnya nggak bagus.
4. Teliti juga kondisi eksternal mobil
Selain faktor internal, kamu juga perlu mengecek faktor eksternal pada mobil bekas yang akan dibeli. Nggak lucu, kan, meski mesin dalam kondisi baik, tetapi tiba-tiba AC mobil mendadak rusak? Karena kalau dihitung-hitung, perbaikan atau penggantian AC juga cukup memakan biaya, lho.
Niatnya, beli kendaraan bekas dengan harga murah, tapi malah menggeluarkan uang lagi karena kurang teliti. Nggak hanya bagian AC, cek juga bagian audio, ya. Kalau sampai rusak, pasti sangat mengganggu aktivitas berkendaramu, bukan?
5. Tes kendaraan
Untuk memastikan kenyamanan mobil, mesin dan fitur lainnya, sangat disarankan untuk melakukan tes kendaraan. Kamu bisa mengendarai mobil incaran bersama temanmu yang tahu soal seluk-beluk mobil.
Nantinya, temanmu bisa memberi pertimbangan tentang kondisi mobil. Kamu pun bisa mencari tahu apakah mobil tersebut cukup nyaman untuk mendukung rutinitas harian. Kalau bakal sering berkendara, pilih mobil yang bertenaga dan nyaman untuk dipakai dalam waktu lama.
Artikel Terkait: Inspirasi Dekorasi Rumah
- 8 Tips Mendekorasi Rumah Tipe 21 Agar Terlihat Lebih Luas
- Tips Sulap Rumah Jadi Tempat yang Membuat Kamu Relaks Setiap Saat
- 15 Ide DIY Dekorasi Rumah Praktis untuk Mengisi Waktu Luang
6. Ingat, ada harga ada barang
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, umumnya harga kendaraan bekas taksi cenderung lebih murah. Ada, lho, kendaraan bekas taksi yang dijual dengan harga mulai dari Rp70 juta saja. Melihat harganya yang murah, kamu pun buru-buru untuk membeli.
Padahal, nggak semua kendaraan taksi ini dalam keadaan bagus. Ingat, ada harga maka ada barang. Nggak perlu tergiur dengan harga yang murah. Takutnya, kalau kondisi mesin kendaraan taksi murah itu sudah nggak bagus lagi.
Semoga saja kamu nggak galau lagi setelah membaca tips di atas. Kalau memang bujet nggak terlalu besar, bisa mempertimbangkan untuk beli kendaraan taksi bekas saja, nih!
  DEWI AYU NURJANAH
