SWARA – Tidak terasa anak saya sudah tumbuh tinggi. Sekarang sudah berumur 18 tahun. Sebentar lagi masuk kuliah. Namun, jarak sekolah dengan rumah cukup jauh. Akhirnya, saya izin suami untuk membeli motor matic bekas. Biar tidak terlalu mahal. Kasihan kan kalau anak saya harus jalan kaki ke kampus. Saya punya cara sendiri ketika beli motor matic bekas. Begini caranya.
Artikel Terkait: Pertimbangan dan Tips Jual Beli Kendaraan Bekas
- Hati-Hati Tertipu Saat Beli Motor Bekas untuk Mudik
- 6 Tips Menjual Motor Bekas dengan Aman dan Memuaskan
- Kredit Mobil Baru atau Bekas? Ini 5 Kelebihan dan Kekurangannya!
1. Tanya pada penjualnya, boleh dicoba atau tidak
Malu bertanya, sesat di jalan. Begitu kata pepatah. Jangan asal nyelonong saja ketika mau mencoba motor sebelum memutuskan untuk beli. Namanya juga motor matic bekas, kan? Tentu performanya jauh berbeda dengan motor matic yang masih baru. Ketika sudah diizinkan, ambil jalur pendek saja. Misalnya dipakai untuk jarak 200 meter.
Untuk mengurangi kecurigaan penjual, kamu boleh taruh sebentar identitas aslimu di sana sebagai jaminan. Mesin motor matic yang masih bagus, suara yang timbul tidak akan mengganggu telinga sama sekali. Biarpun bekas. Kalau ada suara kasar atau dengungan aneh, tandanya ada yang perlu diservis lagi. Dengan kata lain, tidak layak beli.
2. periksa panel dan saluran listriknya
Pertama-tama, cek dulu spidometernya. Berfungsi dengan baik atau tidak. Menipu atau tidak. Spidometer berfungsi untuk mengukur kecepatan motor. Performa motor juga bisa kelihatan dari tampilan dalam spidometer. Kemudian, periksa pula saklar lampunya. Berbahaya sekali kalau kamu memakai motor matic yang lampunya mati saat dibawa ke area perkotaan.
Soalnya dalam peraturan lalu lintas sekarang, kamu wajib menyalakan lampu motor saat berkendara. Apalagi kalau hari sudah berganti malam. Periksa pula meteran penunjuk bensinnya, klakson, stater, dan engkol-nya. Semua ini bertujuan agar kamu tidak membeli motor matic bekas yang keliru. Semurah-murahnya motor matic, tetap berjuta-juta kok.
3. Pastikan motor dalam keadaan orisinal
Nilai orisinal motor matic bekas bisa dilihat dari body-nya. Ini cara yang paling gampang diterapkan dibanding harus peka dengan mesin, tarikan, dan semacamnya. Kamu cukup diam saja. Berdiri di depan motor yang mau dibeli. Kemudian perhatikan. Apakah body motornya lecet-lecet atau tidak. Kalau iya, dulu pasti pernah mengalami tabrakan atau jatuh.
Stang motor juga harus diperhatikan. Apakah bengkok atau masih lurus. Kemudian telusuri sendiri, apakah motor matic yang dijual rata-rata hasil modifikasi atau memang orisinal. Barulah kamu ambil keputusan. Harap jangan banyak tanya soal begini. Nanti kamu malah dijerumuskan oleh pedagang karena dianggap tidak memahami soal motor matic.
4. Periksa kelengkapan dokumen motor matic
Dokumen bawaan motor matic harus ada. Nah, kalau mau tanya-tanya, soal ini saja. Jawaban yang kamu dapat harus jelas. Tidak boleh mengambang. Biar enak ketika sudah dibeli dan dikendarai di jalan raya. Saya juga tidak mau anak saya kena tilang gara-gara dokumen motor tidak lengkap. Paling penting itu asalkan dia bisa kuliah dengan tenang. Itu sudah cukup.
Saya tidak ingin membebani pikiran anak saya dengan hal-hal teknis seperti itu. Adapun kelengkapan dokumennya antara lain STNK, BPKB, dan Faktur. Kemudian saya juga bertanya, kapan pajak motor terakhir dibayar. Setelah jawabannya “ada”, lalu saya cocokkan antara dokumen dengan nomor mesin rangka motornya.
Artikel Terkait: Tips Merawat Kendaraan Agar Awet
- 5 Cara Perawatan ynag Benar Pada Mobil Bertransmisi Manual
- 7 Cara Merawat Mobil di Musim Hujan Agar Kondisinya Prima
- Tips Merawat Motor Matic Supaya Awet Terus!
5. Memilih Motor dengan Nomor Plat yang Sama dengan KTP
Cara ini saya terapkan agar ke depannya tidak ruwet saat mau balik nama. Biaya yang diperlukan jadi tidak dua kali lipat. Terlebih lagi, tempat kuliah anak saya masih satu lokasi dengan rumah. Hanya saja rumah saya berada di ujung utara. Sedangkan tempat kuliahnya berada di ujung selatan.
Mengapa saya lebih suka membeli motor matic bekas? Bukan hanya soal murahnya harga, tetapi juga karena permintaan anak saya beberapa tahun lalu. Sejujurnya, anak saya itu tidak bisa menyetir motor yang harus memasukkan gigi. Mungkin karena pernah jatuh saat mencoba pertama kali. Ah, yang penting perasaannya terjaga dengan adanya motor matic.
SWARA