SWARA KAMU – Setiap orang tentunya menginginkan hal terbaik dihidupnya. Misalnya kelancaran karir dan mandiri secara finansial. Mempunyai pekerjaan bagus hingga mendapatkan pasangan yang ideal.

 

Untuk mencapai hal tersebut, seseorang bisa bekerja sangat keras dan memiliki ambisi yang besar untuk mewujudkannya. Tidak salah memang, jika di dalam hidup ada goals-goals yang ingin dicapai. Ada harapan-harapan yang ingin dipenuhi dan ada mimpi yang ingin diraih.

 

Namun di balik itu, pernahkah kalian berpikir arti hidup yang kita jalani sekarang. Waktu dimana kita berpijak untuk saat ini. Bisa menghirup udara segar, berjalan dengan kedua kaki kita untuk melihat sekitar. Karena pada kenyataannya banyaknya keinginan dan impian yang ingin dicapai, acapkali membuat seseorang lupa betapa pentingnya waktu saat ini.

 

Mereka terlalu fokus untuk masa mendatang. Namun, lupa bagaimana menikmati hidup yang sekarang. Yang ingin saya katakan, tidak salah jika seseorang ingin mewujudkan harapan atau impiannya. Namun karena hal itu, jangan sampai kita tidak bisa menikmati hidup.

 

Lantas apakah pengertian slow living itu sendiri ?

 

Slow living adalah konsep hidup lambat. Bukan berarti tidak berprogres. Artinya melakukan satu per satu hal yang perlu dilakukan, menikmati proses yang dijalankan.

 

Setiap jam, setiap menit, yang dilalui dengan kegiatan, semua dirasakan, dinikmati sehingga tidak terburu-buru menyelesaikannya.

 

Konsep slow living merupakan alternatif untuk bisa menikmati kehidupan dengan cara lain. Cara yang lebih pelan, cara yang lebih menghargai waktu serta proses.

 

Sepenggal Kisah Hidup Wanita Slow Living

 

Dilansir dari Quora, seorang pengguna wanita membagikan kisah hidupnya tentang gaya hidup slow living. Sebut saja namanya Mawar.

 

Ia menuturkan dulu di sekolah, ia merupakan seorang siswi yang cerdas dan selalu mendapat nilai bagus. Dengan nilai tersebut, Mawar berharap bisa masuk ke universitas ternama yang nantinya akan mengubah masa depannya.

 

Setiap hari, ia belajar dengan tekun dan rajin. Alhasil, dia mendapatkan beasiswa di salah satu universitas ternama di Indonesia. Menjalani hari-harinya Mawar sangat antusias dan bersemangat. Di kampus, ia sangat aktif dan mampu menjaga nilai-nilainya agar tetap bagus.

Mawar berkeinginan, dengan ia aktif dan mempunyai nilai akademik yang bagus, nantinya dia bisa bekerja di perusahaan besar. Targetnya setelah lulus kuliah, Mawar ingin bekerja di salah satu perusahaan besar di jakarta. Selama beberapa tahun berlalu, kelulusan pun tiba. Dia menjadi mahasiswa teladan dan memperoleh nilai caumlaude.

 

Selain itu, Mawar juga memiliki pengalaman magang di beberapa perusahaan dan aktif di beberapa organisasi. Berbekal pengalaman dan nilai akademiknya yang bagus, tidak butuh waktu lama baginya untuk diterima di salah satu perusahaan di jakarta.

 

Ia memperoleh gaji dengan kisaran 10 hingga 15 juta per bulan. Hari demi hari berlalu, semua yang Mawar inginkan mulai dari karir dan finansial akhirnya tercapai. Awalnya, ia merasa sangat senang dan tentunya bahagia. Namun lama kelamaan dalam kurun waktu 2 tahun ia bekerja, ia mengalami banyak sekali tekanan dalam pekerjaannya.

 

Memutuskan untuk mengubah prinsip slow living

 

Tekanan yang semakin besar setiap hari, membuatnya depresi hingga dia tidak bisa merasakan bagaimana cara menikmati hidup. Setiap hari ia tidak bisa tidur nyenyak. Rasa kecemasan dan kekhawatiran terus menghantuinya. Karena dirasa tidak sanggup, Mawar akhirnya memutuskan untuk resign.

 

Dia berencana ingin hidup lebih sederhana di mana ia bisa memiliki ketenangan batin. Dia membeli sebuah rumah minimalis di salah satu desa dan membeli sepetak kebun. Di sana, ia memulai hidup baru bersama suaminya dengan menanam aneka sayuran, buah dan berjualan di pasar.

 

Baca penulis SWARA KAMU yang lain:

Perjuangan Kesetaraan Gender dalam Novel Layar Terkembang Karya

Cara Mendapatkan Uang dari Snack Video Hingga Jutaan

 

Sederhana tapi penuh makna

 

Ia menjelaskan meskipun ia hanya mengendarai sepeda motor yang bukan keluaran terbaru, namun ia merasa senang. Meskipun rumahya kini jauh dari keramaian, hal itu membuatnya tenang.

 

Dan satu lagi saat ia berjualan buah dan sayur-sayuran di pasar, ia senang sekali ketika mendengar curhatan sesama penjual. Ia merasa labih santai dan bisa menikmati setiap moment yang ada. Mawar yang dulu seorang wanita dengan ambisinya, kini berubah total.

Menurutnya, ia lebih cocok hidup sederhana, tidak dengan gemerlap kota dan apa-apa serba cepat. Sekarang mawar lebih menerapkan hidup secara mindfulness yaitu “slow living” dimana yang dirasa cocok dengannya.

 

Mendengar kisah mawar, apa yang terlintas di benak kalian? Mawar adalah wanita bodoh yang melepaskan karirnya. Atau justru ia adalah wanita pemberani yang bisa mencari kehidupan seperti apa yang cocok dengannya.

 

Menerapkan konsep hidup slow living membuat kita lebih bisa menikmati setiap moment dan proses yang kita jalani di dalam hidup. Di mana setiap moment yang kita lewati, akan lebih kita hargai.

 

Life is all about learning, growing and being happy. Slow down, appreciate where we are right now, and enjoy our life.

 

Yuk, menulis di Swara KAMU

 

Swara Kamu merupakan wadah untuk menyalurkan inspirasi, edukasi, dan kreasi lewat tulisanmu. Kamu bisa menyampaikan pendapat, pemikiran, atau informasi menarik seputar finansial dan karier. Setiap artikel Swara Kamu menjadi tanggung jawab penulis karena merupakan opini pribadi penulis. Tim Swara tidak dapat menjamin validitas dan akurasi informasi yang ditulis oleh masing-masing penulis.

 

Ingin ikut berbagi inspirasi? Langsung daftarkan dirimu sebagai penulis Swara Kamu di sini!