SWARA – Beberapa hari yang lalu, pengguna dunia maya di Indonesia heboh lantaran video galau yang diunggah oleh seorang anak muda gaul bernama Karin. Gadis berakun @awkarin ini dikenal sebagai artis Instagram sekaligus vlogger (video blogger) terkenal di kalangan remaja masa kini.

Dalam rekaman video tersebut, Karin yang masih berusia 19 tahun mengumbar kesedihannya lantaran putus cinta. Nggak sekadar nangis, ia bahkan membuat pengakuan tentang kerelaannya membeli kunci ujian UN demi menghabiskan semua waktunya untuk pacaran, alih-alih belajar. Netizen makin bertambah gemas ketika tahu konten-konten yang disebarkan Karin di media sosial terhitung vulgar. Mulai dari ciuman sampai kata-kata kasar.

Nah, daripada membahas kejelekan Karin secara berlarut, mending kita belajar 5 hikmah yang bisa dijadikan pelajaran dari peristiwa ini, yuk!

 

  1. Kamu sebagai orang tua, sebaiknya lakukan pendekatan pada anak

Memiliki buah hati yang tengah menginjak masa puber merupakan tantangan tersendiri. Pada fase ini, si anak mencoba mencari jati dirinya. Mereka rentan terbawa arus kenakalan remaja. Di sinilah kamu sebagai orang tua diharuskan melakukan pendekatan pada mereka. Posisikan dirimu sebagai teman yang bisa memaklumi kebandelannya sampai titik tertentu. Menjadi orang tua yang terlampau protektif justru akan membuat mereka makin sebal padamu dan melakukan pemberontakan.

 

  1. Berikan pendidikan tentang kesehatan reproduksi dan pemanfaatan teknologi sejak dini pada anak

Mungkin kamu tercengang ketika melihat betapa bebasnya gaya pacaran Karin yang diumbar di akun-akun media sosialnya dengan bangga. Terlepas dari siapa yang salah dan benar, buah hatimu bisa terhindar dari kasus seperti ini jika telah dibekali pendidikan mengenai kesehatan reproduksi dan pemanfaatan teknologi sejak dini.

Penting bagimu untuk membimbing mereka mengenai bagaimana batasan-batasan saat berinteraksi dengan lawan jenis. Ajarkan juga tentang pemanfaatan teknologi secara bijak sekaligus konsekuensi kalau mereka menggunakannya serampangan. Ada baiknya kamu mem-follow akun-akun medsos buah hatimu supaya kamu bisa memantau, postingan siapa saja yang mereka ikuti di dunia maya. Jangan sampai mereka ikut-ikutan melakukan hal negatif yang di-posting orang lain.

 

  1. Segala postingan yang di-upload di media sosial itu jadi konsumsi publik, makanya berhati-hatilah supaya namamu nggak tercemar

Buatmu yang belum jadi orang tua, kasus Karin ini bisa jadi bahan pelajaran supaya nggak sembarangan meng-upload segala jenis postingan di medsos. Sesekali posting galau bolehlah, tapi jangan sampai bikin malu diri sendiri dengan mem-posting foto nangis atau menjelek-jelekkan mantan pasanganmu. Pasti kamu nggak mau dianggap lemah oleh para follower-mu, kan? Apalagi sampai posting foto-foto nggak senonoh. Selain merendahkan martabatmu sendiri, orang-orang terdekatmu seperti orang tua bisa ikut dihujat oleh netizen, lho.

 

  1. Seberapa tenar dan gaulnya kamu, nggak lantas membuatmu disegani orang

Tolok ukur disegani oleh orang lain bukanlah dari seberapa kerennya postingan Instagram-mu. Bukan pula dari pose menantang, barang-barang mahal, dan hobimu nongkrong di tempat-tempat bergengsi. Kamu akan dihormati ketika memiliki sifat yang baik dan pintar menjaga diri. Bandel boleh, asal masih di dalam batas kewajaran. Lalu, sampai sejauh mana hal yang dianggap wajar? Tanyakan lagi ke diri sendiri, kira-kira mengunggah foto ciuman ke media sosial yang kebanyakan follower-mu orang Indonesia itu wajar nggak?

 

  1. Meski begitu, kamu bisa tiru kreativitas dan kemampuan Awkarin dalam menjalankan bisnis di media sosial yang membuatnya dapat puluhan juta rupiah dalam hitungan hari

Meski konten yang ia unggah kerap bikin netizen geleng-geleng kepala, sebenarnya ia cukup kreatif dalam mengelola isi medsos-nya. Di luar foto-foto vulgar, ia sering mengunggah foto-foto a la model memperagakan barang-barang fashion terkini dengan editan yang bagus. Dengan ratusan ribu pengikut di dunia maya, ia memanfaatkan akun-akun medos-nya untuk mengiklankan berbagai produk.

Belum lagi, video-video Youtube-nya yang ditonton banyak orang mendatangkan pundi-pundi rupiah juga. Bahkan kabarnya, penghasilan Karin selama dua hari sebesar Rp 32 juta! Kamu bisa mulai memikirkan bagaimana cara kreatif mengomersialisasikan isi akun medsos-mu. Tapi ingat, carilah uang dengan cara mengunggah konten-konten yang positif, ya!

 

Internet memang memiliki dua sisi bertolak belakang. Kamu akan merasakan beragam manfaatnya jika bisa bijak menggunakannya. Tapi jangan sampai kebablasan, bisa-bisa kamu jadi bulan-bulanan para penghuni dunia maya. Selain menggunakannya untuk kepentingan diri sendiri, kamu bisa gunakan akun media sosialmu untuk memberikan konten-konten informatif ke orang lain, lho! Setujukah kamu dengan isi artikel ini, Kawan Tunaiku? Yuk, share di kolom komentar.