SWARA – Investasi saham IPO (Initial public offering) kian diminati investor. Alasan utamanya adalah harga akan naik tajam pada awal-awal saham IPO go public. Jadi, nggak salah bila saham IPO banyak peminatnya.

Namun, benarkah demikian? Meski saham IPO nilainya akan naik pada saat melantai di bursa, saham ini cenderung punya risiko yang sangat tinggi, lho! Sementara itu, saham lama lebih kredibel dan rendah risiko, tetapi kamu belum tentu memperoleh untung yang banyak.

Oleh karena itu, kamu harus mempertimbangkan masak-masak sebelum memilih saham lama atau saham IPO. Ini dia penjelasan lengkapnya dikutip dari Sahamgain.com.

1. Saham IPO tidak punya masa depan yang jelas

Perlu diakui bahwa saham IPO yang baru saja go public tentu lebih menarik daripada saham lama. Saat kamu ada di toko, bukankah sepatu keluaran terbaru lebih menarik daripada stok sepatu lama? Sama halnya dengan saham IPO dan saham lama.

Artikel Terkait: Tips Tetap Produktif saat Bekerja

  1. 9 Cara Agar Selalu Produktif di Kantor, Makin Aktif dan Tambah Semangat
  2. 9 Tips Motivasi Karyawan Bikin Makin Semangat dan Produktif
  3. 5 Genre Musik yang Cocok Menemani Saat Bekerja, Makin Semangat dan Produktif!

 

Kamu pun menilai bahwa dengan membeli saham IPO,  bisa segera dapat untung sekitar 1-2 tahun ke depan. Sayangnya, saham IPO cenderung nggak punya masa depan yang jelas. Malahan, nih, saham IPO cenderung turun setelah 1-2 tahun pembelian pada beberapa kasus tertentu. Artinya, sudah banyak investor yang mengalami rugi karena tertarik untuk membeli saham IPO.

 

2. Lihat prospektus dan kinerja perusahaan

Sebelum memilih saham, investor memang disarankan untuk melihat prospektus dan kinerja perusahaan. Kamu nggak bisa semata-mata menyebut perusahaan C adalah perusahaan yang kredibel karena melihat prospektusnya. Dibandingkan memilih perusahaan baru yang belum terbukti kredibel, ada baiknya memilih saham lama yang sudah pasti.

3

3. Nilai saham IPO bergerak tak terkendali

Tantangan terbesar dari investasi saham IPO adalah kamu nggak bisa menebak naik dan turunya nilai saham. Saham jenis ini bia naik dan turun nggak terkendali. Bisa saja hari ini saham IPO ke posisi teratas. Dan keesokan harinya bisa terjun ke titik terendah.

Bahkan ada beberapa kasus, suatu saham IPO yang sempat naik tetapi nggak likuid.  Artinya, bila kamu beli, nilai sahammu bisa tergerus sampai habis! Jadi, bukannya untung, hanya kerugian yang kamu dapatkan.Dengan begini, kamu harus selektif lagi dalam memilih saham IPO. Pertimbangkan dulu untung dan rugi, lakukan survei perusahaan, prospektus, dan cek tiap indikator yang ada.

 

Artikel Terkait: Rekomendasi Toko Emas

  1. 5 Rekomendasi Toko Emas yang Jual Cincin Pernikahan Murah di Jakarta
  2. Rekomendasi Toko Emas yang Jual Cincin untuk Pernikahan Murah di Surabaya
  3. 5 Rekomendasi Toko Emas yang Jual Cincin Pernikahan Murah di Bandung

 

Jika memang kamu nggak bisa menanggung risiko besar, saham lama adalah pilihan tepat. Karena dengan memilih saham IPO yang baru saja go public, maka harus siap menanggung risiko besar. Kini, kembali pada pilihanmu sendiri. Ingin membeli saham IPO yang bisa memberikan untung besar di awal go public? Atau memilih saham lama yang sudah terbukti kredibilitasnya.

Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.

Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!


DEWI AYU NURJANAHDEWI AYU NURJANAH