Judul : Mengatasi Stress secara  positif

Penulis         : Peter E Makin  &  Patricia A Lindley

Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Tahun Terbit     : 1994

Tebal            : 160 Halaman

Ukuran            : 20.5 cm x 13.5 cm

Peresensi : Adrian Mutu Hidayat, mahasiswa Teknik Industri

Universtitas Muhammadiyah Malang

 

Swara Kamu – Buku yang berjudul Mengatasi Stress secara positif adalah buku yang berfokuskan untuk metode-metode menghilangkan stres dengan cara-cara positif agar menjadi pribadi yang lebih baik.

 

Buku ini akan membahas mengenai apa itu stres, cara mengatasinya, apa yang harus dilakukan sebelum, selama dan sesudah masa stres pada diri.

 

Tidak hanya berfokus pada stres, pembaca juga mengetahui  cara agar menjadi pribadi lebih baik lagi. Umumnya setelah pembaca mengalami masa stres, lalu melakukan metode yang ada pada buku ini.

 

Pada saat pembaca mulai membaca halaman-halaman awal buku ini, pembaca akan mendapati  cara untuk memulai metode penghilangan stres.

 

Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan sikap manajemen diri. Dalam buku ini terdapat sepuluh saran yang dapat digunakan untuk meningkatkan sikap manajemen diri.

 

Beberapa saran tersebut yakni, motivasi belajar, bersikap selektif, bacalah dengan pensil dan kertas di tangan, mulailah dengan prioritas utama, bersikap terbuka, mulai dengan membuat perubahan mudah, catat setiap kemajuan dan keberhasilan, belajar dari kesalahan, terapkan apa yang dipelajari.

 

Setelah membahas metode metode penghilangkan stres, penulis menjelaskan terdapat beberapa hal yang membuat stres yaitu tekanan dan kinerja. Contohnya adalah hal-hal kecil di sekitar kita, seperti kemacetan di jalan dan sesuatu hal yang dapat merepotkan kita.

 

Stres memilki dampak secara fisik terhadap diri. Salah satu respons fisik dari stres bisa dipicu oleh hipotalamus di otak. Masalah yang akan timbul pada respon fisik adalah sebagai contoh memukul atau menendang sesuatu.

 

Terkadang stress dapat diatasi dengan melepas respon fisik, akan tetapi metode ini tidak selalu menjadi cara yang tepat untuk  menangani masalah stres. Umumnya respon stres dirancang sebentar, jika ada waktu pemulihan antara satu peristiwa yang menimbulkan stres dengan peristiwa berikutnya.

 

Cara Memperoleh Kendali Diri

 

Mulai memasuki inti permasalahan pada buku ini, penulis menyebutkan ada beberapa cara untuk memperoleh kendali atas diri sendiri. Cara-cara yang dimaksud ialah:

 

  • menentukan tujuan-tujuan dalam jangka panjang,
  • pandang tujuan-tujuan dalam kerangka perilaku,
  • menentukan target pada waktu yang kritis,
  • membuat agenda sebelum mulai bekerja,
  • memperhitungkan konsekuensi masing-masing tugas jika dikerjakan atau tidak,
  • menghindari pekerjaan sampingan,
  • mengumpulkan daftar pekerjaan yang tidak perlu dikerjakan,
  • membuat daftar pekerjaan yang harus dikerjakan di malam hari,
  • hargai waktu,
  • sisihkan waktu untuk berpikir hal yang tak terselingi.

 

Setelah  penulis menyebut bahwa stres juga dapat ditimbulkan karena seseorang tidak mendapat kendali atas diri sendiri, selain itu salah satu penyebab stres adalah komunikasi yang tidak jelas.

 

Berkomunikasi juga memiliki teknik, yaitu berkomunikasi secara efektif dan asertif. Komunikasi yang kurang atau tidak efektif dapat mengakibatkan cukup banyak tekanan pada kedua belah pihak yang berkomunikasi.

 

Pengertian dari komunikasi efektif ialah masing-masing pihak tahu apa yang dikatakan tentang pokok-pokok pembicaraan, lebih tepatnya komunikasi efektif adalah komunikasi yang terbuka, langsung dan sejajar. Sedangkan perilaku asertif adalah suatu perilaku seseorang yang dapat menjadikan komunikasi menjadi efektif.

 

Baca juga:

Wajib Tahu! Ini Dampak, Penyebab, dan Cara Mengatasi Stres pada Remaja

 

Contoh perilaku asertif adalah memiliki kepercayaan diri, bertindak rasional, jujur, positif, terbuka, serta menghargai dan memahami orang lain seperti yang dilakukan terhadap diri sendiri.

 

Perlu diingat kembali bahwa tujuan utama komunikasi ialah memperjelas pesan yang ingin disampaikan dan memahami pesan yang disampaikan. Hormati hak-hak asertivitas orang lawan biacara dengan tingkah laku yang ditunjukkan saat berkomunikasi.

 

Pertimbangkan lagi bagaimana komunikasi yang disampaikan dapat diterima oleh orang lain, kembali ingat bahwa komunikasi verbal hanya merupakan sebagian pesan. Lebih diusahakan lagi perilaku nonverbal dapat menunjang maksud verbal yang disampaikan.

 

Rileksasi Pra dan Pasca Stres

 

Setelah pembaca mengetahui penyebab stres, metode pengatasi stres penulis juga memberikan sedikit penjelasan mengenai rileksasi sebelum, selama dan sesudah masa stres.

 

Rileks  merupakan salah satu metode yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menghilangkan stres. Rileks berarti cara mudah dan cepat untuk meredakan ketegangan.

 

Aktivitas rileks dilakukan sebelum peristiwa yang membuat tubuh menjadi stress. Rileks dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni:

 

  • Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan,
  • olahraga untuk meredakan stres,
  • kendorkan otot secara langsung,
  • atur cara duduk dan berdiri,
  • lepas ketegangan emosional,
  • lepas ketegangan dengan mengatakannya kepada orang yang dapat dipercaya,
  • perlambat secara fisik,
  • istirahat,
  • membuat perubahan aktifitas,
  • beristirahat sejenak.

 

Dalam metode rileks, setiap orang harus membuat metode relaksasi yang sesuai dengan masing-masing orang. Coba cari cara untuk menjadi santai dan lakukan sebelum, selama, dan setelah masa-masa sibuk.

 

Stress dan Respon Fisi

 

Setelah penulis menjelaskan cara mengatasi stres dengan cara rileksasi, penulis  menjelaskan bahwasannya stres juga dapat mengakibatkan dampak pada fisik, penulis menggunakan istilah respon fisik.

 

Respon fisik terhadap stres hanya pemicu agar tubuh segera bertindak atas stres tersebut. Terdapat gejala respon fisik yang dapat diamati. Contohnya adalah

  • pernapasan menjadi cepat,
  • mulut dan tenggorokan kering,
  • telapak tangan berkeringat,
  • merasa gerah,
  • otot menjadi tegang,
  • pencernaan terganggu.

 

Jika pembaca mengalami salah satu gejala respon fisik, sebaiknya segera sadar dan tenangkan diri, minum segelas air dan mencari udara segar. Jika respon fisik tidak cukup terlepas sebaiknya segera konsultasi dengan dokter terpercaya.

 

Memasuki bab-bab terakhir penulis menjelaskan pola berpikir positif tentang kinerja dan kembali menyinggung mengenai kendali diri. Berpikir positif tentang kinerja dan tetap dalam kendali.

 

Jika  pembaca merasa cenderung menekankan hal yang negatif dalam penilaian mengenai suatu hal, coba mencari segi-segi positifnya. Ada beberapa aturan yang dapat dipakai untuk berpikir positif, yakni:

 

  • Akui prestasi diri sendiri,
  • pandanglah sesuatu hal secara khusus,
  • jangan disamaratakan,
  • pandang secara realistis kemungkinan kekhawatiran yang menjadi kenyataan,
  • bayangkan skenario terburuk yang pernah terjadi,
  • lakukan sebaik-baiknya dan terimalah bagaimanapun hasilnya.

 

Pada bagian terakhir di buku ini akan ada  penyelesaian masalah akhir. Penulis menjelaskan metode apa itu manajemen stres.

 

Manajemen stres ialah menyederhanakan cara dan sarana untuk mendukung diri sendiri. Pembaca dapat memperoleh dan menggunakan berbagai macam dukungan, dukungan dapat berbentuk teman, cara berperilaku, sikap terhadap sesuatu.

 

Perlu diingat kembali bahwa sumber dukungan utama adalah pada diri sendiri, akan tetapi pada beberapa keadaan dapat juga berasal dari orang lain.

 

Kesimpulan Akhir Buku

 

Kesimpulan yang dapat diambil dari buku karya Peter E Makin dan Patricia A Lindley adalah setiap manusia pasti memiliki tingkat stres berbeda-beda, dan memiliki teknik yang berbeda pula.

 

Akan tetapi, pada dasarnya stress dapat diatasi dengan cara positif seperti yang sudah ditulis pada buku ini. Penulis juga seolah-olah ingin menjadikan pembaca sebagai pribadi yang lebih baik lagi setelah mengalami masa-masa stres.

 

Kelebihan buku ini dari segi penampilan adalah bukunya tipis halamannya sedikit. Sedangkan kekurangannya adalah sampul yang terlalu membosankan dan font yang digunakan kaku.

 

Kelebihan buku ini dari segi bahasa adalah topik yang disampaikan sedikit dan yang penting-penting saja yang ditulis. Akan tetapi untuk kekurangannya penjelasannya lebar dan kurang fokus terhadap topik stres itu sendiri.

 

Yuk, menulis di Swara KAMU

 

Swara Kamu merupakan wadah untuk menyalurkan inspirasi, edukasi, dan kreasi lewat tulisanmu. Kamu bisa menyampaikan pendapat, pemikiran, atau informasi menarik seputar finansial dan karier. Setiap artikel Swara Kamu menjadi tanggung jawab penulis karena merupakan opini pribadi penulis. Tim Swara tidak dapat menjamin validitas dan akurasi informasi yang ditulis oleh masing-masing penulis.

 

Ingin ikut berbagi inspirasi? Langsung daftarkan dirimu sebagai penulis Swara Kamu di sini!