Inspirasi dan Edukasi Finansial dari Amar Bank – Penginnya, sih, ada uang yang bisa dibayarkan secara cash ketika ingin membeli sesuatu. Namun, dalam kenyataannya ada situasi mendesak yang mengharuskan kita untuk mengambil kredit atau meminjam sejumlah uang untuk membeli sesuatu. Enggak heran jika akhirnya kartu kredit atau pinjaman online menjadi jalan keluar untuk mengatasi masalah keuangan.
Belanja memakai kartu kredit atau pinjaman online?
Dalam hal keuangan, kita mengenal istilah kredit. Lembaga perbankan menjadi pihak yang menjalan proses kredit di Indonesia. Kamu mungkin sudah familiar karena sering menggunakan kartu kredit untuk melakukan pembelanjaan.
Dalam perkembangannya, kita mengenal kehadiran fintech yang memberikan opsi baru dalam berbelanja. Belakangan muncul paylater yang prosesnya kurang lebih mirip dengan kartu kredit.
Namun, juga ada pinjaman online. Jika selama ini sering disulitkan dalam meminjam uang ke bank, terutama di saat mendesak, maka pinjaman online yang menawarkan kemudahan menjadi jalan keluar untuk mengatasi permasalahan ini.
Baik kartu kredit atau pinjaman online sama-sama menawarkan solusi pembayaran di saat mendesak. Jika kartu kredit mengharuskan kita membayar tagihan ke bank, pinjaman online juga begitu. Selain itu, kedua sistem ini juga mengenal sistem bunga yang harus dibayarkan.
Baca juga: Jangan Ikut-ikutan, Ini Bahaya FOMO untuk Finansial Kamu!
Lebih baik kartu kredit atau pinjaman online?
Meski keduanya memiliki fungsi yang kurang lebih sama, yuk kita cek kelebihan dan kekurangan masing-masing sebelum memutuskan untuk memilih pembayaran jenis apa.
1. Lembaga yang mengawasi
Kartu kredit dikeluarkan oleh bank yang proses kerja dan keberadaannya bersifat legal. Kamu bisa mengajukan aplikasi pembuatan kartu kredit ke bank tempat tabunganmu berada. Umumnya, setiap lembaha perbankan memiliki fasilitas kartu kredit.
Sementara pinjaman online dijalankan oleh fintech. Di sini, kamu perlu berhati-hati dalam memilih fintech untuk memberikan pinjaman online. Sering kita dengar kasus fintech bodong atau pinjol ilegal yang bisa merugikanmu.
Jika kamu memilih pinjaman online, pastikan lembaga yang mengeluarkannya terdaftar secara legal dan diawasi oleh OJK. Salah satunya, kamu bisa mengajukan pinjaman online di Tunaiku. Dengan jumlah pinjaman yang tergolong besar, yaitu mencapai Rp20 juta, syarat yang mudah bisa jadi pertimbanganmu kalau butuh bantuan keuangan dalam situasi mendesak.
2. Tingkat kepraktisan
Enggak semua bank mengabulkan aplikasi kartu kredit yang kamu ajukan. Selain itu, kartu kredit juga menerapkan sistem limit. Kalau kamu ingin mengajukan kenaikan limit pinjaman, harus mendapatkan persetujuan dari bank.
Misalnya kamu punya limit Rp10 juta. Artinya dalam sebulan kamu hanya bisa menggunakan kredit sebanyak Rp10 juta. Kamu enggak bisa memakainya jika sudah overlimit.
 Begitu juga halnya jika kartu kredit tidak dipakai, kamu tetap harus membayar biaya administrasi yang dibebankan oleh bank.
Di sisi lain, kamu bisa mengatur kapan akan mengajukan pinjaman online. Kamu cukup meminjam sesuai jumlah yang dibutuhkan jika mendesak. Kalau enggak ada yang dipinjam, artinya enggak ada tagihan atau cicilan yang harus dibayarkan.
Pinjaman online bisa diajukan jika memang ada kebutuhan mendesak yang mengharuskanmu memiliki sejumlah uang dalam waktu singkat.
Di Tunaiku, kamu enggak dibebankan syarat yang banyak untuk mengajukan pinjaman. Selain itu, kamu juga bisa mengatur tenor pinjaman sesuai kebutuhan dan kemampuan, maksimal pembayaran hingga 20 bulan.
Ingin dapatkan pinjaman cepat dengan limit besar? Ajukan saja di Tunaiku, dapatkan pinjaman hingga 20 juta dengan tenor 20 bulan. Cek di sini.
3. Lama pengajuan
Untuk kamu yang sudah punya kartu kredit, mungkin poin ini enggak menjadi masalah. Namun bagi kamu yang baru ingin mengajukan aplikasi kartu kredit ke bank, butuh waktu lama sampai bank menyetujui. Bahkan bisa mencapai satu hingga dua minggu.
Sementara untuk pinjaman online, biasanya hanya membutuhkan waktu dalam hitungan hari. Misalnya di Tunaiku, dana akan dicairkan ke dalam rekeningmu maksimal dalam waktu tiga hari kerja.
Baca juga: 10 Cara Hemat Kuota Internet yang Mudah Diterapkan
4. Fungsi dasar
Jika melihat kepada fungsinya, kartu kredit berfungsi sebagai alternatif pembayaran. Artinya, kartu kredit bisa digunakan untuk pembayaran jika tidak ada uang cash.
Kalau yang kamu butuhkan adalah alternatif pembayaran, kartu kredit bisa jadi pilihan. Jika yang kamu butuhkan adalah bantuan dana, pinjaman online terasa lebih tepat. Fungsi pinjaman online bukan sebagai alternatif pembayaran, melainkan bantuan dana di saat mendesak.
5. Besar bunga
Baik kartu kredit maupun pinjaman online sama-sama menerapkan bunga yang harus dibayarkan. Besaran bunga ini tentunya berbeda.
Bank Indonesia menetapkan beban bunga kartu kredit sebesar dua persen setiap bulannya.. Selain itu, Bank Indonesia juga sudah menurunkan besar minimum pembayaran kartu kredit menjadi lima persen.
Di sisi lain, bunga pada pinjaman online merujuk pada aturan yang dikeluarkan oleh OJK dan Asosiasi Pinjaman Online (AFPI). Menurut aturan OJK, batas maksimum bunga pinjaman online adalah 0.8 persen setiap hari atau 24 persen per bulan.
Setiap lembaga fintech tentunya menerapkan bunga yang berbeda. Kamu bisa mengecek jumlah bunga yang dibebankan sebelum memilih untuk menggunakan kartu kredit atau pinjaman online.
Baik kartu kredit atau pinjaman online sudah menjadi alternatif keuangan yang sering ditemukan saat ini. Sebelum memutuskan untuk memakai salah satunya, cek dulu apa yang kamu butuhkan? Sehingga, enggak perlu takut salah pilih dan enggak mengancam keadaan finansialmu.
Jangan ragu ajukan pinjamanmu di Tunaiku, cukup modal KTP kamu bisa ajukan pinjaman hingga Rp20 juta. Cek di sini.