SWARA – Posisi Manajer merupakan posisi yang bergengsi di dalam sebuah perusahaan. Nggak heran kalau banyak orang yang menetapkan posisi ini sebagai target pencapaiannya.
Yang menjadi ganjalan sedikit, ketika sudah dipromosikan menjadi manajer tapi kamu sama sekali belum pernah merasakan berada di posisi kepemimpinan serupa. Akhirnya, ada perasaan terintimidasi ketika dipromosikan menjadi manajer. Antara bingung dan bangga.
Hal tersebut bisa dimaklumi. Ketika kamu biasanya menjadi pendengar, seseorang yang menjalankan perintah, setelah itu berubah menjadi orang yang didengarkan dan yang memberikan perintah, tentu membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri.
Nah, untuk kamu yang baru saja, atau akan menjadi manajer, tapi belum pernah merasakan posisi kepemimpinan sebelumnya, berikut ini tips sukses menjadi manajer.
1. Jaga jarak dengan bawahan
Ketika sebelumnya berteman baik dengan sesama karyawan di kantormu, tentu kamu akan kebingungan saat kamu menjadi atasan dari mereka. Ingin tetap berteman baik tapi ada hubungan profesionalisme yang harus dijaga.
Kalau kamu tetap berteman baik dengan orang yang menjadi bawahanmu sekarang, orang lain di kantormu pasti akan meragukan keobjektivitasanmu. Apalagi kalau berkaitan dengan orang tersebut.
Cobalah untuk berteman dengan bawahanmu, tapi jangan seperti teman dalam arti yang sesungguhnya. Kenapa? Karena kamu membutuhkan jarak untuk tetap dihargai dan dipandang sebagai atasan mereka. Kamu enggak tau kan kalau di masa depan kamu harus memarahi dia karena kinerjanya yang enggak maksimal?
Artikel terkait: Belajar dari kisah orang sukses
- 7 Film Tentang Pengusaha Perempuan Sukses. Wajib Tonton!
- 10 Orang Populer Ini Buktikan Bisa Raih Sukses Diusia 40 Plus
- 10 Pengusaha Perempuan Indonesia yang Sukses di Dunia Startup. Patut Ditiru!
2. Gunakan otoritasmu
Memiliki otoritas atau kekuasaan memang terkadang aneh saat pertama kali mendapatkannya. Dan memang itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menguasainya.
Biasanya karena ingin menjadi manajer yang baik dan disukai bawahan, manajer baru jadi agak sungkan menggunakan otoritasnya. Manajer baru lainnya mungkin enggak segan menggunakannya, tapi mereka menggunakannya dengan berlebihan, bahkan terkesan seperti diktator.
Kamu nggak boleh malu-malu menggunakannya, karena bisa membuatmu nggak dihargai dan jadi nggak maksimal dalam melaksanakan jobdescÂ-mu. Kalau terlalu berlebihan pun yang ada kamu jadi sama sekali nggak dihargai oleh bawahanmu, dan tentu itu akan lebih menyulitkan posisimu di kemudian hari.
Penting bagimu untuk tetap menggunakan otoritasmu dalam kadar yang benar.
3. Kamu nggak bisa menyenangkan semua orang
Biasanya para manajer cenderung menghindari masalah dengan nggak membahas masalah yang terjadi di internal. Selain untuk mencegah konflik yang kemungkinan besar terjadi, mereka juga takut membuat tersinggung hati bawahanya.
Tapi sebenarnya ini adalah hal yang keliru. Hal tersebut hanya akan membuat bom waktu di kantormu. Sekarang mungkin aman, tapi lama-kelamaan itu akan menumpuk dan membuat efeknya semakin besar.
Karena itu, sebagai pemimpin, kamu nggak bisa menghindari hal seperti itu. Kamu harus bisa membuat keputusan yang berat dan bahkan kadang mengecewakan beberapa orang.
Artikel terkait: Sudah menemukan pekerjaan yang tepat?
- Ini Dia 10 Pekerjaan Paling Diminati Milenial, Ada Pekerjaan Idamanmu?
- Ini Pilihan Karier yang Paling Cocok Berdasarkan Zodiakmu!
- Ajukan 5 Pertanyaan Ini Pada Diri Sendiri untuk Menentukan Karier yang Tepat Bagimu!
4. Biarkan bawahanmu bekerja
Biasanya seseorang dipilih menjadi manajer karena kinerja mereka bagus saat mengerjakan pekerjaan mereka sendiri. Karena itu, agak susah untuk tiba-tiba keluar dari rutinitas itu.
Tapi, sebagai manajer, sebagian besar waktumu akan kamu gunakan untuk melihat bawahanmu bekerja, mengatur mereka. Walaupun begitu, itu jauh lebih menghabiskan waktu daripada kamu bekerja sendiri, lho. Apalagi kalau kamu mengerjakan pekerjaanmu sendiri, nggak terbayang deh waktu yang kamu butuhkan. Lagipula, para bawahanmu pasti sanggup mengerjakan pekerjaannya, jadi kamu nggak perlu pusing-pusing memikirkannya.
5. Kamu harus bisa membawa dirimu
Sebagai manajer, kamu akan selalu diperhatikan oleh atasanmu. Apa yang kamu lakukan, apa yang kamu katakan, bahkan bagaimana sikapmu di hari itu. Semua yang kamu lakukan sekarang bisa dibilang akan menjadi pusat perhatian, berbeda seperti dulu saat kamu masih menjadi karyawan.
Bukan berarti kamu diam-diam saja, atau berpura-pura menjadi seseorang yang bukan kamu. Itu artinya kamu harus berhati-hati dalam bergerak, berperilaku, bahkan menunjukkan emosimu, di kantor.
Kalau biasanya kamu berperilaku apa adanya sesuai perasaan hatimu, cobalah untuk menguranginya saat sedang jam kerja.
Itu tadi beberapa tips untuk kamu yang baru naik, atau memiliki target, menjadi manajer. Semoga kamu menjadi manajer yang profesional dan disenangi bawahanmu ya!
Dapatkan kredit tanpa agunanmu sekarang juga hanya di Tunaiku. Klik di sini untuk ajukan pinjaman sebesar Rp2-20 juta rupiah dengan waktu angsuran 6-20 bulan!
AGUSTO REYNALDO