SWARA-Sebagai negara kecil dan maju, Singapura sering jadi sasaran untuk calon mahasiswa yang mau melanjutkan studinya dari berbagai belahan dunia. Enggak terkecuali calon mahasiswa dari Indonesia. Sebelum betul-betul belajar di sana, yuk kita kenali terlabih dahulu sistem kuliah di Singapura. Berikut ini saya share informasinya, ya.

 

Artikel terkait: pilihan jurusan kuliah dengan prospek kerja cerah di masa depan

  1. 9 Jurusan Kuliah di Bidang Teknik yang Prospek Kerjanya Bagus
  2. 8 Jurusan di Bidang Kesehatan Selain Dokter yang Banyak Dicari
  3. 8 Jurusan Kuliah dengan Pekerjaan Paling Menjanjikan di Masa Depan

 

Kenali jenis institusi di Singapura

Luas wilayah negaranya cukup sempit, jadi pilihan perguruan tingginya terbatas. Di Singapura ada lima politeknik dan empat universitas. Sisanya institusi milik swasta yang bersifat pribadi. Walau pilihannya sangat terbatas, tapi dari segi kualitas sudah patut disetarakan dengan pendidikan di negara maju. Misalnya French University dan US Business Schools.

 

Cara mendaftar ke universitas di Singapura

Sama seperti yang ada di negara maju, semua pembelajaran mulai dari proses pendaftaran hingga lulus sepenuhnya diserahkan padamu. Ketika sudah menetapkan universitas sekaligus pilihan jurusannya, langsung saja ajukan aplikasi ke perguruan tinggi terkait. Kemudian isi formulir yang telah disediakan.

 

Pilihan jenjang pendidikan yang ada di sana

Saya lebih sering menemukan mahasiswa Indonesia yang belajar di Singapura itu menempuh jenjang S2 atau S3 daripada S1. Ada pula jenjang lain seperti gelar Diploma dan yang bersertifikat khusus dengan menempuh pendidikan swasta. Durasi pendidikan S2 yang paling pendek di antara S1 dan S3.

 

Perlukah memiliki visa untuk kuliah di Singapura?

Jelas sangat perlu. Ketika berada di luar negeri, kamu wajib memiliki izin dari Indonesia berupa visa. Termasuk visa yang digunakan untuk kuliah. Cara mendapatkannya dengan mengajukan langsung permohonan untuk Student Pass ke ICA (Immigration & Checkpoints Authority). Bisa pula ke IEO kalau kamu memegang DP atau Dependent Pass.

 

Kisaran biaya hidup selama kuliah

Rata-rata mahasiswa di Singapura menghabiskan biaya untuk hidup mulai dari 750 hingga 2.000 Dolar Singapura. Semata-mata untuk menetapi sistem kuliah di Singapura. Berhubung sebagai negara maju, biaya hidupnya relatif mahal dibandingkan dengan yang ada di negara-negara ASEAN lainnya. Namun, hal itu berbanding lurus dengan kualitas yang bakal kamu terima.

 

Bolehkah bekerja paruh waktu selama kuliah?

Jawabannya enggak boleh dan enggak bisa diterima oleh penyelenggara pendidikan di Singapura. Dengan memegang Student Pass, berarti kamu hanya dibolehkan untuk belajar saja. Enggak boleh merangkap kerja, meskipun enggak dibayar sekalipun. Baik diam-diam atau secara terang-terangan, keduanya dianggap bisa mencederai proses belajarmu.

 

Kok ada pekerjaan yang enggak dibayar?

Satu hal yang wajib kamu sadari, bahwa Singapura itu adalah negara maju. Segala sesuatunya sudah tersistem. Kalau kamu keluar dari sistem yang telah digariskan, konsekuensi bakal diterapkan tanpa memandang siapa dirimu dan dari mana asalmu. Pekerjaan yang enggak dibayar itu misalnya menggalang dana atau jadi sesuatu untuk mendapatkan ketenaran.

 

Setelah diterima, segeralah buka rekening

Kalau enggak mau mendapatkan potongan gara-gara transfer uang dari Indonesia ke Singapura, mending buka rekening saja. Biaya setoran awalnya sekitar 100 Dolar Singapura. Nanti secara otomatis kamu akan mendapatkan ATM. Banyak kok mesin ATM yang tersedia di hampir segala titik negara Singapura.

 

Artikel terkait: aplikasi yang efektif untuk temani kamu belajar selama kuliah

  1. Mahasiswa, Pasang 7 Aplikasi untuk Memudahkan Kehidupan Kuliahmu
  2. Gratis, 8 Aplikasi Ini Bantu Belajar Bahasa Lewat Gawai
  3. Channel YouTube untuk Belajar Bahasa Inggris Gratis

 

Perlukah hiburan selama kuliah?

Kalau yang ini tergantung seberapa penting menurut pribadimu. Kalau saya sih merasa penting sekali. Dunia bakal berhenti berputar kalau setiap hari diisi hanya dengan hal-hal yang serba serius dan memerlukan dahi berkerut. Carilah hiburan biar lebih hidup. Banyak kok tempat gratis yang bisa kamu kunjungi. Misalnya di Chinatown dan Little India.

 

Untuk menembus perguruan tinggi di Singapura perlu perjuangan yang ekstra keras. Walaupun bertetangga dengan Indonesia, bukan berarti mudah ditembus karena kedekatan batas teritori, sebab peminatnya amat luas dan bisa dari berbagai negara. Setelah mencermati sistem kuliah di Singapura tersebut, bagaimana menurutmu? Merasa tertantang, nggak?