SWARA  – Ketika mendengar kata filsafat, sebagian besar orang mengernyitkan dahi. Filsafat identik dengan hal-hal berat dan mendalam. Apalagi kalau ngomongin jurusan Filsafat. Siapa yang mau menghabiskan empat tahun kuliah mendalami gagasan ‘berat’ itu? Walaupun pandangan tersebut betul, sebenarnya jurusan Filsafat itu asyik. Di universitas, kamu belajar untuk berpikir kritis dan mendalam, sambil mengembangkan kemampuan analisis kamu terhadap berbagai hal.
Selain itu, lulusan Filsafat juga memiliki jalur karier yang cukup terbuka dan beragam. Banyak profesi yang bisa dicoba. Lima profesi berikut adalah sebagian kecil contoh saja.
Â
Artikel Terkait: Tips Mengembangkan Karier Secara Mandiri
- Pentingnya Afirmasi Diri dalam Perkembangan Kariermu
- Golden Rules dalam Mencapai Kesuksesan Bisnismu
- Ini Dia Film Seputar Karier yang Bisa Memotivasimu
Â
1. Eksekutif pemasaran
Lulusan jurusan Filsafat terbiasa dengan mempresentasikan ide dan informasi dalam berbagai mata kuliah saat di kampus dulu. Karena itu profesi eksekutif pemasaran yang melibatkan banyak proses pengembangan kampanye pemasaran untuk promosi produk, jasa, atau ide. Banyaknya elemen dalam profesi tersebut, mulai dari perencanaan, organisasi acara, pengembangan produk, hingga penelitian membutuhkan individu yang dinamis. Cocok dengan lulusan Filsafat yang terbiasa dengan ragam pemikiran dan pendekatan sesuai dengan konteks.
Â
2. Guru atau dosen filsafat
Profesi guru atau dosen juga bisa dilirik para sarjana filsafat. Kamu bisa mengajarkan ilmu kepada anak didik dengan menerapkan berbagai ilmu yang didapat selama di universitas. Selain itu kamu juga bisa mengenalkan pemikiran-pemikiran dan membimbing mahasiswa untuk lebih kritis dalam memandang persoalan. Di Indonesia, cukup banyak lembaga pendidikan filsafat seperti Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara di Jakarta dan Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero di Maumere, NTT. Ada juga banyak pilihan universitas yang memiliki jurusan filsafat.
3. Wartawan
Selama kuliah, mahasiswa jurusan Filsafat belajar mengembangkan kemampuan menafsir dan analisis terhadap ragam isu dan informasi. Karena itu, profesi wartawan sesuai dengan lulusan Filsafat. Wartawan pada umumnya melakukan riset dan menulis berita dari berbagai level daerah: nasional, regional, dan lokal. Wartawan nggak cuma meliput satu isu saja.
Biasanya dalam periode waktu tertentu, wartawan bakal meliput satu isu khusus sebelum kemudian dialihkan ke isu lain yang sama sekali berbeda. Cakupan liputannya pun luas mulai dari politik, berita umum, olahraga, seni dan budaya, ilmu pengetahuan, dunia hiburan, serta ekonomi dan bisnis. Ada juga besar kemungkinan ketika kamu ahli dalam satu sisi, maka kamu akan menjadi spesialis isu tersebut.
4. Psikoterapis
Lulusan Filsafat cukup berminat terhadap profesi psikoterapis karena bidang ini memungkinkan mereka untuk terus mengembangkan pola pikir lateral serta rasa ingin tahu yang telah dilatih sejak kuliah. Psikoterapis bekerja baik dengan individu, pasangan, keluarga, maupun kelompok dalam perjalanan membantu mereka dalam mengatasi berbagai kondisi psikologis dan emosional. Dalam menjalankan profesinya, psikoterapis menggunakan beberapa metode seperti terapi psikoanalitik dan psikodinamik, psikoterapi humanistik dan integratif, dan sebagainya.
5. Penulis buku
Lulusan Filsafat juga bisa memilih jalur dunia kepenulisan, bila memang sesuai dengan passion. Apakah itu penulis fiksi atau nonfiksi, sarjana Filsafat dapat mempraktikkan kemampuannya dalam memaparkan teori serta gagasan kritis. Pemikiran-pemikiran filosofis sangat berpengaruh dalam mengubah dunia terkait bidang kemanusian dan ilmu pengetahuan. Di Indonesia sendiri, ada penulis Eka Kurniawan yang sendirinya merupakan lulusan Filsafat dari Universitas Gajah Mada.
Artikel Terkait: Manajemen Emosi di Kantor
- Contek 5 Jurus Jitu Cegah Emosi Meluap di Kantor, Mudah Dilakukan!
- Tidak Selamanya Emosi Negatif Itu Buruk, Ini Alasan Emosi Negatif Bisa Meningkatkan Karier
- 5 Tips Bertahan Bekerja dengan Rekan Kerja yang Menyebalkan
Walau banyak alternatif karier, nggak semua harus kamu coba. Pada akhirnya, yang perlu kamu lakukan adalah mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion kamu.
Bila alternatif di atas nggak ada yang termasuk di dalam daftar pekerjaan impian kamu sekarang, kejarlah pekerjaan yang ada di daftar. Intinya filsafat itu nggak melulu soal yang berat-berat, justru sangat dengan kehidupan kita sehari-hari, yang juga berguna dalam pekerjaan.
  SWARA TUNAIKU