SWARA– Saat ini, tingkat penularan virus corona semakin tinggi. Kita berada di fase yang penuh dengan ketidakpastian akan kapan berakhirnya wabah ini di seluruh dunia. Namun, akhir-akhir ini dunia dihebohkan dengan kabar ditemukannya obat yang digadang-gadang dapat menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus Covid-19. Obat ini bernama Dexamethasone.
Namun sebelum kamu buru-buru ke apotek dan borong obat ini, yang perlu dicatat adalah pemakaian obat ini harus seizin dan dengan resep dokter, ya. Jangan dikonsumsi sembarangan karena harus konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Menurut WebMD, Dexamethasone adalah obat yang digunakan untuk mengobati kondisi seperti arthritis (radang), gangguan pada darah/hormon, reaksi alergi,penyakit kulit dan mata, masalah pernapasan, gangguan usus dan penyakit kanker. Obat yang dikenal sebagai anti-Inflamasi untuk mengurangi peradangan di tubuh ini mendapat perhatian publik karena dianggap mampu mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19.
Penelitian dari Oxford University
Dilansir dari CNBC, menurut Martin Landray, peneliti dari Universitas Oxford menyatakan bahwa Dexamethasone berpotensi menjadi pengobatan baru. Dexamethasone bisa menjadi langkah awal yang baik untuk menemukan obat lain yang dapat secara efektif mengobati pasien yang terinfeksi Covid-19. Landray menambahkan bahwa hasil penelitian menunjukkan, nyawa pasien yang terinfeksi virus Covid-19 dan menggunakan ventilator atau oksigen serta pasien yang mengonsumsi Dexamethasone terselamatkan. Biaya pengobatan juga jauh lebih rendah. Landray dan timnya menerbitkan penelitian mengenai obat yang berpotensi mengurangi risiko kematian akibat infeksi virus Covid-19 hingga menjadi sepertiga jumlah pasien.
Di Indonesia, harga Dexamethasone hanya Rp1.800 hingga Rp 2.300 per-stripnya. Dengan isi 10 tablet. Obat ini termasuk murah karena harganya yang masih terjangkau kantong masyarakat. Juga obat ini gampang diperoleh di pasaran, karena dapat ditemukan secara bebas.
Mengutip dari BBC, Tim peneliti dari Universitas Oxford telah melakukan uji coba pemberian obat Dexamethasone kepada 2.000 pasien yang terinfeksi virus Covid-19. Hasil uji coba ini dibandingkan dengan kondisi dari sekitar 4.000 pasien yang terinfeksi virus Covid-19 yang tidak diberikan obat Dexamethasone. Ternyata, Dexamethasone berhasil menyembuhkan hingga 20% pasien yang terinfeksi virus Covid-19.
Sejauh ini Dexamethasone mampu mengurangi angka kematian. Dengan ditemukannya obat Dexamethasone ini dapat memicu penelitian penelitian baru agar obat yang lebih ampuh bisa cepat ditemukan untuk menekan jumlah kematian pasien Covid-19.
Dapat dikatakan bahwa Dexamethasone ibarat angin segar. Karena obat ini dapat memberikan harapan kesembuhan ke pasien yang terinfeksi Virus Covid-19. Ditambah harganya juga murah, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. Tentunya obat ini juga mempunyai efek samping jika digunakan dalam waktu jangka panjang. Seperti Insufisiensi adrenal, peningkatan risiko infeksi, hyperglycaemia (kadar gula darah tinggi), tekanan darah tinggi, osteoporosis, dan perkembangan diabetes mellitus.
Apa pendapat WHO tentang penelitian Dexamethasone?
World Health Organization (WHO) bekerja untuk meningkatkan kesehatan, menjaga keamanan dunia, dan melayani yang rentan. Sehingga peran WHO dibutuhkan dalam pengembangan/ penelitian obat baru. Oleh karena itu temuan baru perlu adanya pengawasan yang lebih lanjut agar dapat digunakan oleh masyarakat.
World Health Organization (WHO), menyambut baik hasil uji klinis yang dilakukan oleh Universitas Oxford mengenai pengaruh obat Dexamethasone terhadap kesembuhan pasien Covid-19. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan “Ini adalah pengobatan pertama yang ditujukan untuk mengurangi angka kematian pada pasien dengan Covid-19 yang membutuhkan dukungan oksigen atau ventilator”. Ghebreyesus selaku perwakilan WHO mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Inggris, Universitas Oxford, dan banyak rumah sakit serta pasien di Inggris yang telah berkontribusi pada terobosan ilmiah yang menyelamatkan jiwa ini.
Para peneliti juga akan terus berbagi wawasan dengan uji klinis dengan WHO, sehingga WHO dapat menindaklanjuti penelitian ini agar vaksin untuk mengatasi wabah Covid-19 dapat segera ditemukan.
Baca Juga : Memasuki New Normal di Indonesia, Ini 8 Ide Bisnis yang Berpotensi Berkembang
Pro dan Kontra mengenai Dexamethasone
Banyak ahli yang mendukung tentang obat Dexamethasone sebagai terobosan besar. Seperti dikatakan oleh Nick Cammack, pemimpin percepatan pengobatan Covid-19 di badan amal kesehatan Wellcome Trust, obat ini dapat secara efektif akan mengubah dampak pandemi COVID-19 pada kehidupan dan ekonomi di seluruh dunia.
Namun, WHO menegaskan bahwa penelitian ini menunjukkan deksametason hanya bermanfaat bagi pasien yang kritis. Temuan ini belum terbukti efektif bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan.
Penelitian mengenai kemanjuran obat Dexamethasone memunculkan perasaan skeptis dari sejumlah dokter di Amerika Serikat.Karena sejauh ini pernah terjadi hasil tentang penelitian obat Covid-19 ditarik kembali karena adanya data-data dalam penelitian yang masih dipertanyakan dan membuat mereka ingin melihat lebih banyak data lagi.
Keskeptisan ini disebabkan karena sebelumnya sudah sempat ada penelitian obat Covid-19 yang yang dipertanyakan kebenarannya. Obat yang diteliti ternyata tidak memberikan kesembuhan kepada pasien Covid-19. Sejumlah dokter di Amerika Serikat mengharapkan penelitian yang lebih mendalam sebelum menyebut suatu obat memberikan manfaat tertentu.Seperti uji coba pengobatan hidroklorokuin (hydroxychloroquine) yang sempat retracted (ditarik) pada artikel Thelancet. Karena tidak menunjukkan manfaat bagi pasien Covid-19 dan bahkan meningkatnya resiko kematian.
“Kami pernah dikacaukan sebelumnya, bahkan sebelum COVID, dengan hasil yang menarik bahwa ketika kami memiliki akses ke data-data/ penelitian yang ternyata tidak begitu meyakinkan,” kata Dr Kathryn Hibbert, Direktur Unit Perawatan Intensif di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Harvard yang dilansir dari Businesstoday.
Kita bisa lihat bahwa penggunaan Dexamethasone untuk menjadi obat untuk Covid-19 masih menuai pro dan kontra. Walaupun obat ini termasuk murah dan diklaim telah memberikan kesembuhan kepada 20% pasien Covid-19, kamu wajib mengetahui beberapa hal mengenai Dexamethasone berikut ini :
1. Cara kerja Dexamethasone
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 0,5 mg, sirup, suntikan (injeksi) dan tetes mata. Dosis Dexamethasone diberikan tergantung pada kondisi yang diderita oleh pasien Covid-19. Obat ini bekerja dengan infeksi Virus Corona memicu inflamasi saat tubuh mencoba melawan virus dengan bantuan pernapasan berupa oksigen atau ventilator. Biasanya pasien ini kebanyakan dalam kondisi kritis.
Sedangkan untuk pasien normal Dexamethasone digunakan tergantung kondisi pasien, dan biasanya mengikuti dosis dari dokter. Penggunaannya dengan minum pil dengan makanan atau setelah makan. Obat ini juga dapat diberikan melalui infus dan biasanya penggunaan obat ini dapat diberikan dalam berbagai bentuk seperti pil ataupun tablet. Jumlah obat yang harus dikonsumsi disesuaikan dengan kondisi penyakit pasien tersebut.
2. Manfaat dan Efek Samping Dexamethasone
Dexamethasone adalah obat anti peradangan yang digunakan pada penyakit dengan kondisi tertentu, yang mana obat ini dapat membantu penyembuhan peradangan atau pembengkakan pada tubuh seperti asma berat, menyembuhkan reaksi alergi berat atau nyeri sendi, gangguan pernapasan, masalah kulit dan mata, gangguan darah/hormon, dan kanker tertentu.
Menurut Zubairi Djoerban, Ketua Satgas Covid-19, obat Dexamethasone dapat menimbulkan efek samping, jika dikonsumsi dengan dosis berlebihan dan jangka panjang. Pemakaiannya harus sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter agar tidak memberikan efek negatif terhadap kekebalan tubuh. Adapun efek samping yang ditimbulkan dari pengguna Dexamethasone adalah kecemasan, pusing, sakit kepala, sulit tidur, penambahan berat badan, dan retensi cairan tubuh. Pasien virus corona hanya membutuhkan dosis yang rendah sehingga dapat membatasi efek samping dari obat ini.
3. Dexamethasone dan Covid-19
Dexamethasone adalah obat yang digunakan untuk beberapa kondisi. Sejauh ini obat dan vaksin untuk Covid-19 masih dalam penelitian. Dexamethasone bukanlah sebuah anti virus, sehingga tidak bisa mengatasi infeksi akibat virus seperti Covid-19. Sejauh ini, penggunaan Dexamethasone untuk pengobatan Covid-19 masih membutuhkan riset yang lebih mendalam.
Masyarakat juga harus bijak dalam menggunakan obat ini karena secara kemanjuran masih belum diketahui pasti, kan. Jadinya walaupun murah ya harus digunakan secara bertanggung jawab dan nggak ngasal.
Semoga dengan ditemukannya Dexamethasone tersebut dapat segera ditindaklanjuti agar dapat digunakan sesuai dengan protokol kesehatan. Sehingga dengan adanya obat ini dapat mempermudah dalam menekan angka kematian Covid-19 yang sudah sangat lama terjadi. Dengan ditemukannya vaksin ini juga dapat mengurangi keresahan masyarakat akibat kenaikan Covid-19 yang penuh dengan ketidakpastian.