SWARA – Pada tahun 2025, generasi milenial yang lahir dari tahun 1980-an hingga akhir 1990-an akan mengisi 75% populasi di dunia kerja. Karakter mereka di tempat kerja memang agak berbeda dibandingkan generasi pendahulunya. Mereka umumnya lebih kreatif, kritis, dan fasih dengan teknologi.

 

Nah, biar perusahaanmu bisa memaksimalkan potensi kerja dari generasi ini, ada beberapa tips mengelola karyawan milenial di lingkungan kerja yang patut kamu simak!

 

1. Berikan mereka kesempatan untuk belajar dan berkembang

Milenial, terutama junior milenial yang lahir tahun 90-an, tumbuh di lingkungan yang serba cepat. Ini membuat mereka biasanya berkarakter nggak sabaran, tertarik dengan pengalaman baru, serta lebih memusatkan diri pada tujuan jangka pendek dengan hasil yang bisa dibayangkan.

 

Sebagai manajer, kamu bisa menantang mereka untuk mempelajari dan mengasah skill baru. Misalnya, dengan memberinya proyek yang nggak biasa atau posisi sementara di perusahaan biar kemampuan para milenial ini bisa “level-up” kayak video game favoritnya.

 

2. Tawarkan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan

Sebagai multitasker, milenial cenderung kurang suka terikat dengan jam kerja yang kaku. Mereka mengharapkan fleksibilitas dan otonomi yang lebih di tempat kerja. Mau ngerjain di kantor atau di tempat lain, mereka beranggapan yang penting hasilnya sesuai dengan ekspektasi yang diinginkan perusahaan.

 

Memang, hal ini sulit diterapkan pada pekerjaan tertentu yang membutuhkan kerja shift seperti front liner. Tapi, selama pekerjaannya memungkinkan untuk menerapkan hal di atas, kenapa tidak?

 

3. Motivasilah mereka dengan hal yang lebih dari sekadar uang

Bagi milenial, uang bukanlah segalanya. Di atas nominal gaji yang besar, daya tarik dari pekerjaan itu sendiri bisa menjadi motivasi buat mereka. Misalnya, kesempatan untuk bepergian ke tempat lain, menimba beragam pengalaman, memperluas pergaulan dan jejaring, jam kerja yang fleksibel, serta atmosfer kerja yang santai. Kamu bisa memanfaatkan hal-hal tersebut sebagai tawaran untuk memenangkan hati para karyawan milenial di perusahaan.

 

4. Kasih mereka kejelasan soal kesempatan ke depan di perusahaan

Soal karier, milenial mampu mengambil keputusan dengan lebih bebas dibanding generasi pendahulunya. Mereka juga nggak takut dengan perubahan. Makanya, jika mereka nggak menemukan kesempatan untuk menanjak di dalam perusahaan, kesulitan menyeimbangkan kerjaan dengan kehidupan pribadi, atau punya hubungan yang kurang baik dengan atasan, mereka cenderung memilih keluar.

 

Untuk mempertahankan pekerja milenial ini, bicarakan soal jenjang karier dengan mereka secara berkala. Kalau ada yang memilih keluar, cari tahu apa penyebabnya agar kamu cepat menemukan solusinya.

 

5. Jadilah mentor, bukan bos

Bagi milenial, atasan yang kaku dan otoriter itu udah nggak zaman. Mereka nggak terlalu peduli dengan struktur otoritas lawas dalam perusahaan. Mereka akan lebih respek jika atasannya nggak berjarak, serta bisa mendorong dan memandu mereka.

 

Nah, biar kamu dihormati sebagai atasan, sok berkuasa bukanlah solusinya. Alih-alih, jadilah contoh yang baik dan singkirkanlah jarak antara kamu dan mereka. Mereka akan lebih mendengarkan dan menghargaimu saat kamu memposisikan diri sebagai teman dan mentor, bukan penguasa.

 

6. Jangan putuskan hubungan mereka dengan teknologi

Milenial tumbuh bersama teknologi terkini, seperti gadget, internet, dan media sosial. Meski hal ini sering dianggap sebagai sumber distraksi, mereka justru mampu memanfaatkannya untuk mendukung produktivitas kerjanya. Makanya, memutus mereka dari teknologi saat bekerja bukanlah keputusan yang bijak.

 

Alih-alih, perusahaan bisa memanfaatkan hal ini untuk memaksimalkan kompetensi mereka. Misalnya, dengan memperbarui teknologi pendukung saat bekerja atau mengadakan mentoring terbalik di mana para milenial bisa mengajarkan teknologi baru kepada karyawan yang lebih senior.
Kultur kerja perusahaan perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman dan manusianya. Nah, mudah-mudahan tips mengelola karyawan milenial di lingkungan kerja yang dirangkum Tunaiku tadi bermanfaat, ya!