SWARA – Memasuki Agustus, kita semakin dekat dengan akhir tahun. Bisa dibilang 2020 menjadi tahun spesial. Sejak Februari 2020, pandemi Covid-19 menghantam Indonesia. Banyak perubahan yang terjadi, termasuk pola keuangan yang dirasa kian berat. Di semester 2 tahun 2020, bagaimana dengan kondisi keuanganmu?
Sebelumnya, yuk cek lagi tentang Rencana Keuangan Tahunan. Meski untuk diri pribadi, penting bagi kamu untuk memiliki rencana keuangan tahunan. Rencana ini akan memberitahu posisimu dalam hal finansial, apakah masih aman atau justru sudah tekor?Â
Rencana ini melingkupi semua aset yang kamu miliki, termasuk gaji rutin bulanan, berapa jumlah tabunganmu, berapa dana pensiun yang sudah kamu kumpulkan, berapa jumlah tabungan khusus untuk hal tertentu, dan sebagainya. Begitu juga dengan pengeluaran, seperti sewa rumah atau cicilan rumah, cicilan mobil, pengeluaran bulanan, utang, dan sebagainya. Dengan menetapkan goals yang ingin diraih, kamu bisa mengatur setiap pengeluaran dengan lebih bijak.
Agar rencana keuangan berjalan dengan semestinya, lakukan pemeriksaan secara berkala. Misalnya di setiap kuartal atau semester, sehingga kamu bisa melakukan evaluasi jika hasil yang didapat belum memenuhi target.
Pastikan Kamu Sudah Memenuhi Checklist Berikut Ini
Belum terlambat untuk mengecek rencana keuanganmu. Yuk, lihat lagi kondisi keuanganmu selama 2020 dan lakukan evaluasi di semester 2 ini. Berikut checklist yang harus kamu perhatikan:
1. Persiapan masa pensiun
Meskipun saat ini kita berada di usia produktif, wajib untuk mempersiapkan dana pensiun sedini mungkin. Periksa lagi, sudah sejauh mana kamu mempersiapkan dana pensiun? Pastikan kamu memiliki tabungan khusus untuk dana pensiun, agar keberadaannya tetap aman.
Walaupun tidak bisa ditebak berapa jumlah yang dibutuhkan, kamu bisa melakukan perkiraan. Ada banyak cara untuk memperkirakan, salah satunya menggunakan kalkulator pensiun yang ada di Nerdwallet.Â
Dalam menyusun dana pensiun, pertimbangkan kemungkinan pendapatan bulanan bisa bertambah atau berkurang. Terlebih saat pandemi, ketika kondisi keuangan sedikit tidak stabil. Jika dana yang kamu persiapkan untuk masa pensiun dirasa memberatkan untuk kondisi keuangan saat ini, kamu bisa menyesuaikan jatah bulanan tersebut dengan keadaanmu sekarang.
2. Jumlah tabungan bulanan
Ketika sudah menjadi rutinitas, jangan lupa untuk mengecek sudah sejauh mana perjalananmu. Termasuk mengecek apakah jumlah yang ditabung masih relevan atau sudah seharusnya ditambah. Jika kamu mengalami kenaikan gaji atau memiliki pekerjaan dan bisnis sampingan, berarti jumlah yang ditabung sebaiknya ditambah. Jika sebelumnya hanya 10% dari pendapatan bulanan, mungkin bisa dinaikkan menjadi 15-20%.
Selain itu, jika kemampuan menabung terhambat, kamu bisa melakukan evaluasi ulang. Misalnya pada saat pandemi, kamu jadi absen menabung selama tiga bulan karena ada kebutuhan mendadak. Jika keuanganmu kembali stabil, kamu pun bisa kembali menabung. Evaluasi jumlah yang bisa kamu tabung, setelah mengevaluasi besaran pengeluaran yang dibutuhkan.
3. Daftar belanja
Salah satu manfaat memiliki rencana keuangan tahunan adalah, kamu bisa mengontrol jumlah pengeluaran bulanan. Semua pengeluaran yang kamu lakukan terdokumentasikan dengan baik. Di evaluasi kali ini, periksa kembali daftar belanja bulananmu. Terutama jika ada perubahan signifikan yang terjadi beberapa bulan belakangan.
Dalam mengevaluasi daftar belanja, kamu bisa mengecek apakah daftar itu masih sesuai dengan kondisi sekarang? Jika ada yang tidak diperlukan lagi, segera coret atau kurangi jumlahnya. Masukkan juga daftar belanja baru, sehingga kamu bisa me-update budgeting yang kamu miliki. Daftar baru ini memungkinkanmu untuk melihat celah, apakah ada pos yang bisa dialokasikan untuk hal lain seperti memenuhi rencana traveling atau kebutuhan akan kado.
4. Daftar utang
Penting juga untuk memeriksa daftar utang, termasuk sisa cicilan yang harus dibayarkan. Dengan mengetahui hal tersebut, kamu bisa mengatur strategi baru untuk mengatasi utang tersebut. Buat daftar utang dan dimulai dari hal paling kecil atau yang kamu rasa bisa langsung dilunasi saat ini juga hingga tujuan utamamu tercapai, yaitu bebas utang.
Ketika Kondisi Keuangan Jadi Berantakan
Pandemi Covid-19 masih berlangsung. Di tengah ketidakpastian ini, kecemasan soal kondisi keuangan bisa meningkat. Terutama kamu yang terdampak langsung oleh pandemi, seperti kehilangan pekerjaan atau usaha yang kamu jalankan jadi tersendat. Jika kondisi keuanganmu saat ini kacau balau, lakukan hal berikut agar bisa memenuhi rencana keuangan tahunanmu:
1. Cek perubahan kondisi keuangan
Berpikirlah menggunakan sudut pandang rencana keuangan yang baru, sehingga kamu bisa mengatur strategi yang akan dilakukan. Bagi pengeluaran ke dalam beberapa kelompok, sesuai dengan tingkat kepentingan masing-masing. Saat mengecek, kelompokkan kebutuhanmu menjadi:
-
Pengeluaran yang harus dikurangi
Catat pengeluaran rutinmu sebelum pandemi atau sebelum krisis. Lalu, eliminasi daftar yang saat ini tidak lagi kamu butuhkan. Misalnya, saat WFH, kamu tidak butuh biaya transportasi, makan siang di luar, biaya rekreasi, dan lainnya. Hal-hal seperti ini bisa kamu eliminasi karena tidak lagi dibutuhkan.
Contohnya lagi, sebelum pandemi, kamu menargetka 20% untuk biaya rekreasi dari gaji bulananmu. Oleh karena sifatnya yang tersier, kamu pun bisa mengeliminasi kebutuhan ini, sehingga mendapat tambahan 20% yang bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain yang lebih penting atau ditabung.
-
Pengeluaran yang bisa disubstitusi
Jika tidak bisa dikurangi, mungkin bisa disubstitusi dengan hal lain. Misal biaya makan siang di kantor. Bisa diganti dengan memasak sendiri, sehingga kamu bisa menghemat sekian persen dan direlokasi untuk kebutuhan lain yang mendesak, misalnya biaya internet yang sangat dibtuhkan saat WFH.
-
Kelompokkan berdasarkan kebutuhan
Selain itu, kamu juga bisa mengelompokkan pengeluaran sesuai kebutuhan, misal kebutuhan pekerjaan, sekolah anak, dan kebutuhan pribadi. Contohnya, kamu butuh internet untuk bekerja dan sifatnya penting sehingga tidak bisa diganggu gugat. Namun, biaya langganan Netflix untuk sementara bisa kamu tangguhkan.
2. Realokasi dana
Jika kondisi keuanganmu terkena krisis, kamu bisa mengandalkan tabungan untuk membantu. Misalnya di bulan-bulan awal kehilangan pekerjaan, gunakan tabungan untuk memenuhi kebutuhan harian, sembari kamu mencari sumber pemasukan baru. Berhati-hatilah menggunakan tabungan, terlebih tidak ada kepastian kapan kamu mendapat pekerjaan baru. Buat pos keuangan yang tegas dan disiplin dalam menjalaninya.
3. Pemasukan tetap ada
Meskipun sulit, pastikan kamu memiliki pemasukan sekecil apa pun. Walau jumlahnya sedikit, tetap penting dibanding tidak memiliki pemasukan sama sekali. Misalnya dengan memulai bisnis rumahan atau bisnis online dengan modal minim. Sekecil apa pun, akan membantumu dalam mengembalikan kondisi keuanganmu agar kembali stabil.
4. Analisis keadaan
Kamu bisa melakukan analisis SWOT terhadap keadaan dan identifikasi kelebihan, kekurangan, tantangan, dan peluang. Buat daftar terperinci yang akan membantumu dalam mengatur strategi.
Misalnya kamu memiliki kelemahan tidak paham digital marketing, tapi kamu melihat peluang di pasar catering makanan sehat. Dari peluang tersebut, kamu bisa memperluas koneksi seperti mempromosikan usahamu kepada kenalan atau belajar gratis dari materi yang bisa kamu temukan di internet. Dengan begitu, kamu bisa meningkatkan kemampuanmu dan pada akhirnya, membantumu mendapatkan sumber pemasukan hingga bisa kembali ke rencana keuangan tahunan.
Kita tidak pernah tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Namun, bukan berarti hanya bisa pasrah. Yuk, sama-sama berjuang dan membuat diri kita #PastiLebihSiap dalam mengembalikan rencana keuangan ke jalurnya semula.