SWARA – Setiap individu memiliki keinginan dan kebutuhannya masing-masing. Mulai dari yang paling dasar seperti makan dan minum, hingga kebutuhan tersier seperti memiliki rumah mewah. Begitu pula kebutuhan dari tiap individu pasti berbeda-beda satu sama lain.
Semua kebutuhan tersebut tergantung bagaimana seseorang menjalani kehidupannya. Selain itu, lingkungan juga dapat mempengaruhi seseorang dalam membuat keputusan dalam memenuhi segala kebutuhannya. Tapi kembali lagi, faktor internal dalam diri menjadi faktor utama manusia dalam menentukan kebutuhannya.
Bagaimana dia bisa membentengi diri dari faktor lingkungan, sehingga dia tidak terpancing untuk mengikuti apa yang sedang hype di lingkungannya. Biasa kita kenal fenomena tersebut dengan istilah gaya hidup atau lifestyle. Nah, yang menjadi sorotan akhir-akhir ini adalah kelompok usia muda yang sudah memiliki banyak cicilan. Entah itu cicilan kartu kredit atau cicilan biasa seperti pada umumnya.
Artikel Terkait: Info Tentang Pinjaman Tanpa Kartu Kredit
- Pahami Syarat Ajukan KTA Tanpa Kartu Kredit Berikut ini
- Siapkan Hal Ini Agar Kredit Tanpa Agunan Online Disetujui
- 6 Aplikasi yang Bisa Bantu Kamu Beli Barang Secara Cicilan Tanpa Kartu Kredit
Kenapa anak muda sudah banyak cicilan?
Apa benar anak muda zaman sekarang sudah memiliki banyak cicilan? Berdasarkan riset terbaru dari Brilio.net bersama JakPat Mobile Survey mengenai Kartu Kredit dalam Kehidupan Milenial, ternyata muncul hasil survey yang cukup unik. 63 % milenial di Indonesia mengaku membutuhkan kartu kredit. Survey dilakukan terhadap 1021 responden berusia 21-37 tahun di 34 kota besar di Indonesia.
Dari hasil riset tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok yang membutuhkan kartu kredit lebih banyak dibanding kelompok yang tidak menggunakan kartu kredit. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan untuk melakukan kredit atau cicilan sangat tinggi pada kelompok usia muda.
Sebenarnya apa sih yang mendorong mereka untuk memiliki kartu kredit? Dari hasil survey tersebut mengatakan bahwa 44 % dari pengguna kartu kredit beralasan karena diskon, cashback, dan program cicilan. Ternyata tiga alasan tersebut yang mempengaruhi anak muda untuk berani melakukan kredit atau cicilan.
Diskon, cashback, dan program cicilan adalah bagian dari lifestyle. Bukan sekadar kebutuhan dasar yang dimiliki oleh seluruh individu. Walaupun ada sebagian anak muda yang melakukan kredit untuk kebutuhan dasar seperti cicilan rumah, ataupun cicilan kebutuhan keluarga.
Penggunaan kartu kredit biasanya untuk membeli alat elektronik, makanan dan minuman, produk fesyen, perjalanan wisata, langganan layanan musik dan video on demand, dan beberapa penggunaan lainnya.
Cicilan tuh menguntungkan atau merugikan?
Untung dan rugi dari kredit atau cicilan akan bergantung pada individu masing-masing. Bagaimana pemanfatannya, dan seberapa bijak seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Seseorang bisa menjadi beruntung karena ia tahu kapan saat yang tepat dan produk apa yang akan dicicil. Namun, bisa juga seseorang akan merugi jika dirinya terlalu sembrono dalam cicilan.
Seseorang akan beruntung jika dia tahu kapan saat yang tepat, seperti program diskon, program cashback, hingga bonus yang akan didapat jika dirinya memilih kredit atau mencicil suatu produk. Jadi dia akan mendapatkan dua hal sekaligus dalam satu waktu, tanpa harus langsung membayarkan secara kontan.
Ada contoh lain seperti, jika seseorang ingin membeli tiket pesawat promo dengan tujuan ke luar negeri dengan harga yang cukup jauh bila dibanding harga normalnya. Dengan syarat, dirinya harus memesan tiket pesawat dengan kartu kredit beberapa bulan sebelum waktu keberangkatan tiket tersebut.
Dua contoh kasus diatas menunjukkan bahwa dengan cicilan, seseorang justru akan memperoleh keuntungan darinya. Sebaliknya, seseorang bisa merugi karena cicilan jika dirinya belum memiliki jumlah saldo tabungan yang mumpuni namun berani mengambil risiko untuk membeli banyak hal.
Hal tersebut ia lakukan sebab bisa tetap bergaya walau tanpa uang. Kasus ini dapat menjadi sangat berbahaya, jika orang tersebut tidak bisa kontrol dirinya dalam memenuhi kebutuhannya. Contoh kasus lain yang sering terjadi adalah seseorang yang memilih untuk mencicil motor baru namun belum memiliki penghasilan yang stabil. Ia tergiur sebab tidak ada DP atau uang muka di awal.
Artikel Terkait:Â Bagaimana Peruntungan di Tahun 2019?
- Bagaimana Peruntungan Zodiak Capricorn di Tahun 2019?
- Prediksi Peruntungan Investasi Tahun 2019 Shio Babi Tanah
- Gemini Dipayungi Dewi Fortuna Tahun 2019, Bagaimana Peruntungan Zodiak Lain?
Solusi supaya cicilan nggak menjadi beban buat kamu!
Ada beberapa solusi yang bisa membantu kamu dalam menentukan keputusan untuk mencicil sesuatu atau tidak. Pertama, kamu harus tahu bagaimana kondisi ekonomi pribadi. Selanjutnya, kamu harus bisa membuat prioritas. Mana yang harus dibeli terlebih dahulu, mana yang bisa ditunda. Kemudian, bentengi diri dari lingkungan sekitar. Jangan mau ikuti arus sosial.
Tidak ada yang salah dalam mencicil sesuatu. Hal tersebut wajar adanya. Semua tergantung pilihanmu, karena yang menanggung semua cicilan tersebut hanyalah dirimu. Bukan teman-teman bahkan keluargamu. Jadi, bijaklah dalam melakukan sesuatu ya!