SWARA – Seiring perkembangan zaman, utang sudah semakin dianggap sebagai sesuatu yang biasa dan umum. Terbukti dengan semakin banyaknya produk perbankan berupa pinjaman untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup.

 

Utang, memang bisa sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan, tapi jangan sampai lupa “utang” juga merupakan sebuah kewajiban, yang mana harus Anda selesaikan di masa depan. Jika tidak, utang yang sejatinya bisa membantu memecahkan masalah perekonomian justru menjadi bumerang yang malah akan menimbulkan masalah baru yang lebih besar jika Anda tidak bijak dalam memanfaatkannya.

 

Artikel terkait : Tips jauh dari hutang dan belajar untuk menyelesaikan hutang!

  1. 7 Selebriti Dunia Ini Pernah Salah Mengelola Keuangan, Hati-Hati Ikut Terjerumus
  2. Hindari 5 Kesalahan Mengatur Keuangan Keluarga Ini!
  3. 6 Cara Cerdas Mengelola Uang dan Melunais Kredit Tanpa Agunan

 

Sayangnya, para debitur kerap kebablasan dalam memanfaatkan utang. Risiko untuk berutang terlalu banyak terlalu besar, tak hanya pada kredit pemilikan rumah, mobil, atau hal-hal lain yang terbilang penting, utang justru acap kali dimanfaatkan pada hal-hal yang bisa dibilang kurang esensial.

 

Jika sudah begitu, utang menumpuk sering sekali jadi masalah yang seakan tak ada habisnya. Lalu bagaimana solusi agar hal itu tidak menghantui keuangan Anda? Seperti kiat-kiat di bawah ini.

1. Meminjam sesuai kemampuan

Banyak orang mengambil utang tanpa memikirkan konsekuensinya. Misalnya, kartu kredit, memang kartu kredit memang dapat digunakan meskipun Anda tidak memiliki uang. Rekening Anda kosong, tak jadi soal, kartu kredit siap untuk digunakan kapan saja.

 

Namun, bukan berarti saat Anda menggunakan kartu kredit, transaksi Anda dibayar oleh pihak Bank. Pihak Bank hanya memberi pinjaman sementara untuk jangka pendek, yang harus Anda lunasi dengan jangka waktu yang sudah disepakati.

 

Nah, tapi yang terjadi kebanyakan orang justru merasa memiliki dana dua kali lipat dari dana sebenarnya. Menggunakan kartu kredit secara berlebihan, sehingga terjerat hutang berkepanjangan. Padahal, saat Anda menerapkan sistem pinjam hanya sesuai kemampuan finansial, maka secara tidak langsung Anda belajar untuk menjadi debitur yang bertanggung jawab.

 

Jadi, sebanyak apapun pinjaman yang bisa Anda peroleh, jangan pernah lupa untuk meminjam hanya jika Anda yakin bisa melunasinya. Dengan demikian, risiko utang menumpuk tak akan menghampiri.

 

2. Menggunakan kartu kredit seperlunya

Tahukah, dalam penggunaan kartu kredit ada istilah credit to debt ratio. Credit to debt ratio pada dasarnya adalah rasio perbandingan antara utang kartu kredit dengan jumlah maksimal yang boleh dipinjam. Apabila Anda memaksimalkan atau bahkan mendekati credit to debt ratio, maka kreditur akan menganggap Anda kurang bertanggung jawab atas pinjaman.

 

Umumnya, limit yang disarankan pada pemanfaatan kartu kredit adalah sebesar 30%, jika Anda menggunakannya lebih dari 50% bukan tidak mungkin akan memberi dampak yang kurang baik pada credit score Anda. Mengapa? Karena limit sejatinya diberikan adalah sebagai pengingat kalau Anda membelanjakan secara penuh tanpa memeriksa kembali kemampuan merupakan sebuah kesalahan besar.

3. Cukup miliki satu kartu kredit

Kartu kredit terkadang menawarkan banyak benefit, seperti kemudahan transaksi non-tunai bahkan promo potongan harga hingga mekanisme cashback pada retail. Namun, bukan berarti Anda disarankan memiliki labih dari satu kartu kredit. Sebab, umumnya semakin banyak kartu kredit yang dimiliki, semakin banyak pula dorongan Anda untuk menggunakannya, ujung-ujungnya semakin banyak pula tagihan yang harus dilunasi.

 

Jadi, jika Anda nggak ingin terjerat hutang terlalu besar, sebaiknya gunakan satu kartu kredit saja. 

4. Lunasi tagihan kartu kredit secara penuh

Memang Anda bisa membayar tagihan kartu kredit secara minimum, tapi hal ini justru berisiko besar membuat Anda akan terjerat utang yang menumpuk. Pihak Bank memang menentukan pembayaran minimum sebesar 10% selambat-lambatnya sebelum jatuh tempo dari total tagihan.

 

Namun, Anda juga perlu tahu konsekuensi dari pembayaran minimum berupa bunga pada sisa tagihan yang belum terbayarkan. Biasanya bunga keterlambatan juga cenderung tinggi sehingga sangat berbahaya bagi keuangan dan riwayat kredit Anda.

 

5. Membayar tagihan tepat waktu

Kesalahan yang paling sering dijumpai pada kredit adalah terlambat atau lupa bayar. Hal ini tak hanya akan memengaruhi jumlah utang Anda, namun juga berdampak buruk pada riwayat kredit (credit score) Anda. Sebagai contoh, jika Anda terlambat melunasi tagihan kartu kredit, maka Anda akan menanggung beberapa konsekuensi berikut :

 

  • Utang atau kredit akan semakin menumpuk
  • Muncul biaya tambahan berupa denda atau bunga yang ikut membesar akibat telat bayar
  • Memengaruhi riwayat kredit dalam jangka panjang yang akan mempersulit Anda saat membutuhkan kredit di masa depan

 

Artikel terkait : Berbagai kiat dan cara untuk bisa jadi kaya

  1. Wah, Gajian Pertama?Wajib Contek Cara Ini Supaya Bisa Kaya
  2. Terapkan 7 Mindset Ini Agar Jadi Kaya di Usia 20-an!
  3. Contek Kebiuasaan Miliuner Dunia Ini Kalau Pengin Cepat Kaya

 

Dengan demikian, selalu catat batas pembayaran tagihan dan selalu usahakan untuk menlunasinya tepat waktu.  Bagaimana? Ternyata tidak sulit bukan untuk bisa terbebas dari risiko terjerat utang? Daripada terus menyalahkan keadaan dan meratapi nasib, mengapa tidak mulai dari sendiri dengan menerapkan disiplin diri pada manajemen keuangan Anda dengan tertib.