Kamu merasa gaji tidak pernah cukup? Sekalipun sudah mengalami kenaikan gaji, rasanya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan, apalagi menabung. Sebenarnya bukan besaran gaji yang harus diperhatikan, melainkan cara mengatur gaji yang kamu lakukan.

 

Gaji dalam jumlah besar akan tetap terasa kurang cukup jika tidak bisa diatur dengan baik. Juga sebaliknya, jika punya cara mengatur gaji yang cakap, gaji bulanan yang kamu terima akan terasa cukup, bahkan bisa dipakai untuk menabung.

 

Tiga Langkah Dasar dalam Cara Mengatur Gaji

 

Keadaan keuangan yang sehat tidak ditentukan oleh seberapa besar gajimu, melainkan bagaimana cara mengatur gaji dan pengeluaran yang kamu lakukan. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari langkah dasar untuk membantumu mengelola gaji dengan baik.

 

Dilansir dari Bettermoneyhabits.com, berikut teknik dasar yang bisa kamu lakukan untuk mengatur keuangan, tidak terbatas pada seberapa besar gajimu.

 

1. Buat perencanaan budgeting

 

Ini merupakan hal paling dasa,  tapi seringkali masih sedikit yang melakukannya. Cara mengatur gaji paling efektif adalah dengan membuat perencanaan keuangan yang jelas, lalu patuh pada budgeting yang sudah kamu susun tersebut.

 

Selain itu, dengan perencanan ini, juga akan menghindarkanmu dari pengeluaran berlebihan. Hal inilah yang menjadi faktor utama mengapa kamu merasa gaji enggak pernah cukup. 

 

Dengan adanya perencanaan ini, kamu tahu ke mana saja perginya uangmu, sekaligus mengeliminasi pengeluaran yang tidak sesuai dengan saving goals kamu.

 

2. Tetapkan tujuan menabung

 

Dengan perencanaan yang pas, kamu tahu berapa banyak uang ekstra yang tersisa setiap bulannya setelah dikurangi biaya kebutuhan pokok. Selanjutnya, kamu bisa menerapkan tujuan menabung. Cara mengatur gaji seperti ini akan membantumu meraih short term sekaligus long term goals.

 

Salah satu tujuan yang harus kamu miliki yaitu dana darurat. Fungsinya adalah untuk membantumu di saat terdesak, seperti biaya pengobatan, biaya renovasi rumah, biaya reparasi mobil, atau saat harus kehilangan pekerjaan. 

 

Dengan adanya dana darurat, kamu tidak perlu meminjam ke bank dan akan membuat keuanganmu jadi lebih aman dalam jangka panjang.

 

Untuk dana darurat, minimal sejumlah enam bulan dari total pengeluaranmu. Dengan punya dana darurat, juga budgeting yang tepat, maka kamu bisa menetapkan tujuan menabung jangka panjang.

 

3. Lepaskan diri dari utang

 

Cara mengatur gaji selanjutnya yaitu dengan membebaskan diri dari utang. Hindari menumpuk utang baru di saat utang lama belum lunas, termasuk utang kartu kredit.

 

Buat daftar utang lalu susun rencana untuk melunasinya secara bertahap. Kamu baru akan mencapai keuangan yang sehat ketika sudah tidak terbelit utang lagi.

 

Cara Mengatur Gaji dengan Metode 50-30-20

 

Setelah mengetahui langkah dasar di atas, kamu bisa mewujudkannya dengan menerapkan metode yang pas. Salah satu yang terkenal yaitu metode 50-30-20.

 

Dilansir dari investopedia.com, cara mengatur gaji dengan metode 50-30-20 ini yaitu dengan membagi pengeluaran ke dalam pos tertentu. Ini juga menjadi langkah dasar dalam budgeting yang bisa kamu terapkan.

 

1. 50% untuk kebutuhan

 

Setengah dari pemasukan yang kamu terima bisa dialokasikan ke dalam kebutuhan atau daftar pengeluaran wajib. Misalnya sewa rumah atau kamar, cicilan mobil, biaya belanja kebutuhan dapur bulanan, biaya asuransi, biaya listrik, internet, air, dan sebagainya.

 

Cara mengenali kebutuhan yaitu buat daftar pengeluaran yang harus kamu penuhi. Dalam artian, fungsi hidup sehari-hari akan terganggu jika tidak membayar biaya ini.

 

Jadikan pos ini sebagai nomor satu yang jumlahnya tidak bisa diganggu gugat. Jika 50% dirasa kurang, kamu bisa mengikis pengeluaran di pos lainnya dan memindahkannya ke pos kebutuhan.

 

Artikel Terkait: Cara Cerdas Mengelola Gaji

  1. Gaji Nggak Cepat Habis, Pahami Aturan Mengatur Keuangan 50-30-20
  2. Tak Perlu Takut Kekurangan, Ini Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji Rp4 Juta
  3. 7 Cara Rahasia Agar Gaji Enggak Cepat Habis

 

Selain itu, bisa juga dengan cara substitusi. Misalnya jika biaya bensin dan tol lebih mahal ketimbang naik transportasi umum, kamu bisa berangkat kerja dengan transportasi umum. Bisa juga dengan memasak sendiri sehingga mengurangi biaya jajan di luar.

 

Misalnya, dalam sebulan kamu mendapatkan gaji bersih sebesar Rp8 juta. Jadi, setiap bulannya kamu harus menyisihkan setidaknya Rp4 juta untuk memenuhi kebutuhan harian, termasuk sewa tempat tinggal, makan, listrik, transportasi, air, dan lainnya.

 

2. 30% untuk keinginan

 

Pos ini berisi pengeluaran yang tidak memegang peranan penting dalam kehidupanmu. Isinya lebih ke keinginan untuk bersenang-senang dan menerapkan gaya hidup. Misalnya biaya nonton, nongkrong, liburan, dan biaya entertainment.

 

Tanpa disadari, biaya keinginan ini memakan banyak gaji bulanan. Oleh karena itu, penting untuk menguranginya dan setia pada aturan 30% yang diterapkan. Kamu juga bisa menerapkan pola substitusi untuk bisa bertahan pada jumlah yang sudah ditentukan.

 

Misalnya mengurangi biaya keanggotaan di gym dengan cara home workout. Bisa juga dengan menunda membeli ponsel baru yang lebih canggih selama ponsel lama masih bisa digunakan. 

 

Contoh lainnya, tidak perlu membeli baju atau tas baru setiap bulan dan kreatif dalam mix and match pakaian yang sudah ada.

 

Dari gaji Rp8 juta, kamu bisa menyisihkan sekitar Rp2.4 juta untuk pos keinginan ini. Berbeda dengan pos kebutuhan yang jumlahnya mutlak, kamu bisa mengatur jumlah di pos ini. Kamu bisa mengambil beberapa persen dari pos ini jika dirasa masih ada sisa, dan dialokasikan ke pos kebutuhan atau tabungan.

 

3. 20% untuk tabungan

 

Alokasikan 20% gajimu ke dalam tabungan langsung setelah gajian, jangan menunggu gaji yang tersisa di akhir bulan. Termasuk di dalamnya biaya untuk dana darurat dan investasi.

 

Agar lebih mudah, kamu bisa membagi tabungan sesuai tujuan yang diinginkan, seperti dana darurat, tabungan jangka pendek, dan tabungan pensiun.

 

Begitu gajian, langsung simpan sebanyak Rp1.6 juta ke dalam pos tabungan jika kamu mendapatkan gaji Rp8 juta. Bagi ke dalam beberapa tabungan yang kamu miliki secara seimbang.

 

Sebenarnya gaji yang diterima sudah cukup selama kamu tahu cara mengatur gaji dengan tepat dan efektif. Sehingga, tidak ada pengeluaran berlebihan dan membuat keuanganmu jadi lebih tertata dengan baik. Plus, kamu tetap bisa bersenang-senang tanpa mengancam keberlangsungan tabungan.