Saat ini pilihan menyimpan uang dengan risiko yang rendah sangatlah beragam. Salah satu contohnya adalah dengan memiliki sertifikat deposito.
Sebelumnya, kamu mungkin sudah familiar dengan produk deposito biasa. Sertifikat ini merupakan salah satu dari banyaknya jenis deposito yang bisa dijadikan sebagai instrumen investasi.Â
Apa itu sertifikat deposito?
Di tengah kondisi yang tidak menentu seperti sekarang, jenis deposito ini bisa menjadi salah satu pilihan produk simpanan yang aman. Keamanan inilah yang menjadikan deposito ini lebih unggul dibanding jenis deposito lainnya.
Sertifikat deposito adalah produk simpanan perbankan yang berbentuk deposito yang dimana sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan.
Mungkin jenis deposito ini tidak sepopuler deposito lainnya, namun tetap diatur juga oleh peraturan Bank Indonesia (BI).
Dalam peraturannya di nomor 19/2/PBI/2017 besaran nominal dalam penerbitan sertifikat ini minimal Rp10 miliar.
Selain itu, deposito jenis ini juga diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam 10 /POJK.03/2015.Â
Karena telah diatur resmi oleh BI, sehingga deposito jenis ini menjadi hal yang legal dan memberi rasa aman kepada para pemegang sertifikat.
Perbedaan sertifikat deposito dengan deposito
Dibandingkan dengan deposito biasa, ada perbedaan pada deposito jenis ini. Berikut ini beberapa perbedaan tersebut:Â
Mekanisme penempatan dana
Pada deposito biasa, kamu bisa menempatkan dana dan memilih jangka waktu. Selama jangka waktu tersebut, kamu tidak bisa menarik dana.
Skema seperti ini tidak berlaku untuk deposito berjenis sertifikat. Karena, penempatan dana dibuktikan dengan sertifikat, dan sertifikat tersebut bisa dipindahtangankan.Â
Dengan kata lain, meskipun deposito itu dibuka dengan namamu, jika sertifikat dipindahtangankan ke teman atau anggota keluarga, mereka juga bisa mencairkannya.Â
Nama kepemilikan
Deposito biasa diterbitkan sesuai dengan nama pemilik. Segala transaksi yang berhubungan dengan deposito tersebut hanya bisa dilakukan oleh nama pemilik deposito.
Hal ini tidak berlaku untuk jenis deposito bersertifikat. Karena, deposito ini akan diterbitkan atas nama pembawa sertifikat tersebut, bukan nama pemilik.Â
Jadi, di sertifikat itu nantinya tidak akan ada nama pemilik deposito seperti pada bilyet deposito biasa.Â
Sistem perpanjangan dan hak milik
Deposito biasa bisa diperpanjang secara otomatis dengan sistem automatic roll over (ARO). Sementara, sistem perpanjangan otomatis ini tidak berlaku untuk deposito jenis sertifikat.Â
Selain itu, hak kepemilikan deposito tidak dapat diperjualbelikan. Namun, hak kepemilikan sertifikat dapat diperjualbelikan kepada pihak lain atau bank penerbit.
Keuntungan memiliki sertifikat deposito
Setiap jenis deposito memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal ini juga berlaku untuk deposito jenis ini. Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika memilih deposito jenis ini:Â
Aman dan terjamin
Deposito jenis ini dianggap sebagai deposito yang cukup aman. Karena, deposito ini juga sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).Â
Selain dijamin oleh LPS, sertifikat dapat dijadikan jaminan kredit. Ini membuat sertifikat memiliki keunggulan sendiri jika dibandingkan dengan deposito.
Mudah diperjualbelikan
Deposito biasa mungkin tidak bisa dipindahtangankan atau diperjualbelikan. Tapi, keunikan deposito jenis ini adalah bisa dijual dan dibeli secara bebas.Â
Dalam beberapa kasus, deposito jenis ini bisa dijadikan sebagai alat tukar ketika melakukan transaksi. Kamu bisa menjual sertifikat yang kamu miliki dan mendapat keuntungan.Â
Kelemahan memiliki sertifikat deposito
Meskipun memiliki keuntungan, tapi di satu sisi sertifikat ini juga memiliki kelemahan bila dibandingkan dengan deposito biasa.Â
Keuntungan rendah
Salah satu kelemahan deposito jenis ini adalah keuntungannya yang cenderung lebih rendah, khususnya bila dibandingkan dengan jenis deposito lainnya.Â
Bunganya juga tidak terlalu besar, sementara bunga deposito berisiko tergerus inflasi. Ini membuat nilai keuntungan yang didapatkan terasa semakin kecil.Â
Potongan pajak yang tinggi
Kekurangan lainnya adalah pajak yang harus dibayarkan. Nominal pajak ini cenderung tinggi. Jika nilai pokok depositomu sudah lebih dari Rp7,5 juta, maka besaran pajaknya bisa mencapai 20 persen.Â
Jangka waktu sertifikat deposito
Ketentuan mengenai jangka waktu deposito jenis ini diatur oleh OJK melalui Peraturan OJK Nomor 10/POJK.03/2015 tentang Penerbitan Sertifikat Deposito oleh Bank.Â
Berdasarkan aturan tersebut, sertifikat ini memiliki jangka waktu paling singkat selama satu bulan. Kemudian, jangka waktu paling maksimalnya adalah 36 bulan.Â
Setiap bank yang menerbitkan deposito jenis ini harus menuruti aturan dari OJK mengenai jangka waktu ini.Â
Cara mendapatkan sertifikat deposito
Sebagian besar bank menyediakan produk deposito. Akan tetapi, untuk mengetahui jenis deposito apa yang tersedia, kamu perlu menghubungi pihak bank secara langsung.
Selain itu, cara membuka rekening deposito di setiap bank juga umumnya bermacam-macam. Kamu bisa menghubungi pihak bank terkait untuk mendapatkan informasi lebih mendalam mengenai cara membuka deposito jenis ini.Â
Syarat membukanya
Sebenarnya, syarat di setiap bank mungkin berbeda. Tapi umumnya syarat yang harus dipenuhi untuk deposito individu meliputi:Â
- Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening yang ada pada bank
- Fotokopi KTP/SIM/Paspor yang sesuai kepemilikan nasabah dan masih berlaku
- Fotokopi NPWP nasabah
Kemudian, jika deposito tersebut mau digunakan untuk institusi atau badan usaha, maka syarat yang harus dipenuhi antara lain:Â
- Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening untuk deposito
- Fotokopi KTP/SIM/Paspor pemilik badan usaha
- Fotokopi dokumen badan usaha seperti akta pendirian (akta perubahan jika ada), SIUP, SITU, TDP, NPWP
- Fotokopi surat penunjukan sebagai pengurus
- Fotokopi NPWP
Itulah syarat-syarat yang umumnya harus dipenuhi. Ketika ingin membuat deposito jenis ini, jangan lupa untuk penuhi dulu syarat-syarat tersebut.
Artikel Terkait: Serba-serbi Investasi Deposito
Sertifikat cocok untuk jangka pendek dan menengah
Dalam hal pengelolaan keuangan produk seperti sertifikat ini sangat cocok bagi tujuan keuangan dari satu tahun hingga tiga tahun seperti sesuai dengan jangka waktu deposito.
Contoh tujuan keuangan dalam jangka pendek dan menengah seperti membeli handphone baru, liburan keluarga atau memenuhi kebutuhan barang di rumah.
Keunggulan yang aman diatur oleh OJK dan BI menjadi rasa yang nyaman bagi para nasabah jika ingin menyimpan sertifikat.
Walaupun begitu terdapat beberapa kekurangan juga yang wajib diketahui karena setiap produk keuangan dan investasi pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya.
Kamu harus tetap menggabungkan sertifikat ini dengan produk keuangan lainnya. Sesuaikan dengan profil risiko agar mengelola keuangan jauh lebih aman dan nyaman.
Jangan lupa tetap tentukan tujuan keuangan mu terlebih dahulu sebelum memilih produk keuangan agar hasilnya semakin optimal.