Apakah kamu pernah melihat segerombolan ibu-ibu berkumpul dan membicarakan soal arisan? Mungkin kamu adalah pelaku arisan tersebut dan mencoba mencari pro dan kontra arisan? Atau bisa jadi kamu orang yang mau mencoba ikut arisan tapi mencari tahu sistemnya? Kamu berada di artikel yang tepat.

 

Sebenarnya, kegiatan ini sudah membudaya di lingkungan Indonesia. Arisan biasanya dilakukan saat acara besar keluarga atau mungkin geng pertemanan. Namun, belakangan banyak yang memperdebatkan soal pro dan kontra terkait sistem arisan. Hal ini tentu menjadi pertanyaan bagi kamu yang mungkin baru mulai ikut arisan.

 

Apa itu Arisan?

 

pro dan kontra arisan

 

Sebelum kita membahas lebih lanjut soal pro dan kontra arisan. Mari membedah terlebih dahulu definisi tersebut. Arisan pada dasarnya kegiatan mengumpulkan uang dari sekelompok orang berdasarkan periode tertentu sesuai dengan kesepakatan masing-masing.

 

Proses pengumpulan uang tersebut umumnya berlangsung sebulan sekali. Namun, ada juga yang memberlakukan tiga bulan sekali, atau mungkin dua minggu sekali. Ya, semua tergantung kesepakatan awal.

 

Setelah penantian pada periode yang disepakati, barulah uang tersebut dibagikan ke setiap orang dengan cara diundi (digilir). Bahkan, ada juga yang ditentukan pembagiannya dari awal pembentukan kelompok arisan.

 

Jadi, setiap nama yang keluar dalam perundi-an, dirinya berhak mendapatkan uang hasil pengumpulan kelompok tersebut. Adapun yang belum keluar, harus bersabar dan menunggu giliran, begitu seterusnya.

Jenis-jenis Arisan

Nah, bagi kamu yang baru saja ingin mengenali dunia arisan, maka wajib tahu apa saja jenis arisan yang kerap dilakukan oleh orang-orang. Apa saja?

 

1. Arisan online

Arisan online atau digital merupakan salah jenis yang menuai pro dan kontra arisan. Sebab, arisan ini tidak melibatkan kontak fisik seperti arisan pada umumnya. Apalagi, jika orang yang bergabung di kelompok tersebut bukan kenalan dekat.

 

Sistem yang dipakai sama seperti yang biasanya, yang beda hanya wadahnya yang menggunakan dunia digital. Arisan online tengah marak dilakukan oleh sebagian orang dan banyak pula yang kena arisan bodong alias penipuan.

2. Arisan Menurun

Arisan menurun memiliki sistem tersendiri. Sistem pada arisan ini. Setiap anggota diberikan kewajiban untuk menyetor jumlah yang yang berbeda-beda. Semakin tinggi nilai uang yang disetor, maka semakin cepat pula nama anggota tersebut mendapat giliran. Nominal yang diperoleh pun beragam. Ada yang get 1 juta, bahkan lebih dari 5 juta.

 

Nah, cara kerjanya, anggota yang menyetor uang paling banyak maka akan mendapat uang lebih cepat namun nominal yang tidak sepadan dengan yang lain. Berbeda dengan yang terakhir, meskipun harus menunggu lama, tapi bunga yang didapatkan besar.

 

3. Arisan uang

Arisan uang adalah jenis yang paling umum ditemukan dan dinilai paling efektif. Sebab, cara kerjanya anggota diwajibkan untuk menyetor uang dalam jumlah yang sama sesuai dengan ketentuan awal. Nantinya, tiap periode tertentu nama akan dikocok dalam satu kertas dan nama yang keluar lah yang mendapat bagian.

 

4. Arisan sembako

Berbeda dengan jenis arisan lain yang mengandalkan uang. Seperti namanya, arisan sembako lebih memodalkan sembako atau bahan pangan sebagai modal. Biasanya, arisan ini marak dilakukan di daerah pedesaan yang notabene masyarakat lebih mengutamakan sembako untuk kebutuhan sehari-hari.

 

5. Arisan logam mulia/emas

Bagaimana dengan arisan logam mulia? Apakah dituntut untuk menyetorkan emas? Oh tidak. Sejatinya arisan jenis ini sama halnya dengan arisan uang. Namun sistemnya uang yang terkumpul akan dibelikan emas. Sistem ini dirasa cukup adil karena setiap anggota akan merasakan pertukaran harga emas yang akan naik setiap tahun.

 

Kelompok arisan akan menyepakati terlebih dahulu jenis logam yang akan dipilih dan berapa nilainya. Misalnya emas 5 gram seharga Rp400.000 dan diikuti oleh 10 orang.

 

Maka, perhitungannya yakni  5 gram x Rp400.000 = Rp2000.000. Maka 2 juta dibagi 10 orang yakni Rp200.000. Dengan begitu, jumlah uang yang disetor adalah Rp200 ribu per periode.

 

Arisan dalam Budaya Indonesia

Dibalik pro dan kontra arisan, sistem ini sudah mendarah daging di Indonesia. Mungkin, di setiap penjuru kota ada yang melakukan arisan, baik di kota maupun desa. Arisan bukan lagi sebagai ajang untuk mencari uang dan keuntungan, melainkan menjadi salah satu wadah untuk bersilaturahmi.

 

Di beberapa tempat, arisan bukan hanya persoalan keuntungan saja. Melainkan sebagai ajang untuk bahu membahu menolong orang lain. Untuk lebih jelasnya, mari kita membahas apa saja pro dan kontra arisan.

 

Baca juga:

6 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Sembari Arisan, Pasti Bermanfaat

Berbagi Rezeki Sembari Arisan, Ini 4 Caranya

Arisan untuk Tabungan, Ini 4 Jenis yang Bisa Kamu Pilih

 

Sudut Pandang Pro dan Kontra Arisan

Meski selalu menuai pro dan kontra arisan. Sistem ini pada dasarnya memiliki beberapa manfaat. Selain sebagai ajang mendapatkan keuntungan finansial, arisan juga menjadi wadah silaturahmi antar anggota.


Tak jarang, teman-teman yang lama bisa berkumpul kembali karena adanya arisan ini. Misalnya, arisan teman SMP, sistem ini bisa mempererat kembali silaturahmi bagi mereka yang terhalang oleh kesibukan.

 

Selain bisa mempererat tali silaturahmi, manfaat berikutnya sebagai ajang tolong-menolong. Maksudnya, di beberapa tempat kegiatan arisan tidak dilakukan dalam bentuk uang, melainkan mengumpulkan bahan bangunan. Hal ini dimaksudkan agar bisa membantu dalam proses perbaikan rumah atau apapun yang berkaitan dengan arisan tersebut.

 

Tak hanya itu, arisan bisa menjadi penolong keuangan. Arisan sangat bermanfaat bagi mereka yang sulit menabung. Jika salah satu anggota ada yang butuh, maka mereka bisa saling bertukar jadwal dengan yang lain yang belum butuh uang.

 

Di samping manfaat arisan, ada pula beberapa kerugiannya. Arisan biasa dijadikan sebagai tempat ajang pamer para ibu-ibu rumah tangga. Ketika hari berkumpul tiba, mereka biasanya akan memamerkan harta benda yang dipunya.

Selain itu, arisan juga bisa menjadi tempat berkumpulnya gosip. Arisan tanpa gosip bagai sayur tanpa garam, pasti rasanya ada yang kurang. Hal ini memang sangat sulit dicegah dan kembali lagi ke perkumpulan masing-masing.

 

Arisan, jika tidak disiplin, bisa menyebabkan kamu menjadi banyak hutang. Ya, apalagi jika total iurannya sangat besar. Bisa-bisa kamu minta ditalangin terus sama orang, dan lama-kelamaan bakalan menumpuk menjadi hutang besar. Tentunya, berurusan dengan hutang pasti bakalan ribet.

 

Tak hanya itu, arisan juga berpotensi membuat tali silaturahmi rusak jika tidak dilakukan dengan cara yang benar. Jadi, semua tergantung pelaku arisan yang berada di dalam kelompok tersebut.

 

Tips Menghindari Arisan Bodong

Nah, bagi kamu yang takut terkena arisan bodong, ada tips dari kami yang mungkin bisa kamu pertimbangkan sebelum memasuki dan memilih jenis arisan

 

1. Teliti perjanjian awal

Ada baiknya jika kamu ingin terjun ke dalam sistem arisan, maka wajib untuk mengetahui dan meneliti lebih bijak terkait perjanjian awal bersama para anggota. Tentukan dengan baik sanksi-sanksi dan tulislah hitam di atas putih.


Meskipun motif arisan hanya untuk menyambung tali silaturahmi, tetap wajib untuk membuat perjanjian awal tetap sakral. Sebab, jika terjadi perkara di belakang, bisa langsung dihadapkan di depan hukum.

 

2. Pahami aturan arisan

Aturan yang dimaksud di sini adalah sistem arisan yang ada. Jangan sampai kamu tidak mengetahui aturan sistem jenis arisannya. Sebab, bisa jadi terjadi kesalahpahaman nantinya dan berimbas ke pemutusan tali silaturahmi. Bahkan bisa ke meja hukum.

 

3. Kenali orang-orang di dalam arisan

Tentu saja hal yang harus dilakukan adalah mengenal terlebih dahulu orang-orang yang ditemani untuk kerjasama. Sebab, jika orang yang berada di lingkung arisan tersebut orang yang kita kenal, maka kecil kemungkinan bagi mereka melakukan tindak penipuan.

 

Beda halnya jika kamu masuk ke lingkaran orang yang tidak kamu kenali. Bisa jadi kamu malah dijadikan korban oleh oknum arisan tersebut. Jadi, lebih baik untuk bermain aman, yakni mengikuti arisan di mana orang yang ada di dalamnya sudah kamu kenal dekat. Misalnya, arisan kantor, arisan keluarga, arisan tetangga, dan lainnya.

 

Demikian pembahasan kali ini soal pro dan kontra arisan. Jadi, jika kamu memutuskan untuk terjun ke sistem ini, maka pahami betul dengan baik sistemnya dan pelajari aturannya. Jangan hanya ingin karena ikut-ikutan alias FOMO (fear of missing out). Semoga beruntung!