SWARA – Masa krisis memang mengkhawatirkan semua pihak. Barang-barang produksi kurang laku, roda perekonomian menjadi lemah yang berujung kepada pemecatan massal karyawan. 

Investor asing pun lari dari negara karena merasa kurang diuntungkan dengan kondisi perekonomian. Dolar naik drastis dan pemerintah mati-matian berusaha mempertahankan nilainya agar nggak menimbulkan kepanikan di masyarakat. 

Lalu bagaimana dengan kita sebagai seorang investor menanggapinya? Berikut cara-cara aman untuk tetap berinvestasi di masa krisis.

1. Cara aman dan nggak rugi berinvestasi di masa krisis

Meskipun sedang mengalami masa krisis, kamu tetap bisa mengamankan uangmu dalam investasi dengan melakukan cara-cara di bawah ini.

  • Hindari menaruh seluruh uang investasi yang kamu punya pada satu instrumen saja, sebarkan ke beberapa instrumen agar jika terjadi masa krisis nggak semua investasimu mengalami kerugian.
  • Tetap utamakan keamanan berinvestasi dengan memilih instrumen yang sudah pasti legalitasnya.
  • Selalu update informasi tentang perkembangan ekonomi dunia dan pengaruhnya terhadap instrumen investasi yang dimiliki.
  • Jangan gegabah menarik semua investasimu karena krisis memiliki kemungkinan untuk berakhir, sehingga kamu hanya perlu mengurangi jumlah investasi hingga perekonomian kembali stabil.

 

Artikel terkait: Investasi dan virus corona
1. Siasat Investasi Saat Wabah Virus Corona Covid-19 Menyerang Yang Harus Kamu Ketahui!
2. Gara-Gara Virus Corona Investasi Saham Merugi, Ini Cara Menyiasatinya
3. Investasi Di Kala Virus Corona Merebak, Siapa Takut?

 

2. Investor nggak boleh panik saat krisis datang

Jika masa krisis sudah datang, maka kamu tetap harus mengelola investasi dengan baik dan jangan panik sehingga membuat keputusan yang salah. Sebaiknya kamu lihat kembali toleransi risiko yang dimiliki portofolio investasi yang kamu miliki. Sehingga kamu bisa memperhitungkan berapa turunnya hasil investasi kamu dan apakah masih dalam batas toleransi atau nggak.

 

3. Lihat kembali tujuan utama berinvestasi

Selain itu kamu juga harus memikirkan tujuan utama kamu berinvestasi yaitu untuk untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan keluarga. Sehingga kamu juga harus memikirkan apakah keluargamu masih bisa tercukupi atau nggak biaya sehari-harinya. Jika buruknya hasil investasi bisa mengganggu keuangan sehari-hari untuk keluarga, maka kamu harus membuat rancangan keuangan baru dengan menyesuaikannya pada kondisi krisis yang dihadapi. 

4. Mengatur penjualan investasi untuk mendapatkan uang tunai

Saat investasi anjlok, investor biasanya akan panik dan melakukan penjualan investasinya demi mendapatkan uang tunai dengan cepat. Memiliki uang tunai di kala krisis memang penting, namun kamu sebagai investor harus tetap memahami mana instrumen investasi yang memiliki tingkat likuiditas tinggi untuk mendapatkan uang tunai cepat tanpa gegabah menjual instrumen investasi yang masih ada harapan untuk menghasilkan cuan dalam durasi waktu tertentu setelah krisis.

 

Artikel terkait: Ragam investasi
1. Serba Serbi Investasi Syariah, Halal dan Untung
2. Modal Sejuta Tiap Bulan, Ini Investasi Jangka Panjang yang Paling Menguntungkan
3. Yuk, Kenalan dengan Investasi Aman, Tunaiku Invest

 

5. Pilihan investasi yang cocok di masa krisis

Dalam masa krisis, beberapa instrumen investasi akan terdampak dengan merosotnya nilai yang dimiliki, namun beberapa instrumen investasi tetap stabil dan justru harganya membaik. Di bawah ini ada instrumen investasi yang cocok dijadikan pilihan untuk berinvestasi di kala krisis melanda.

  • Emas, menjadi sebuah pilihan investasi karena nilainya nggak terpengaruh oleh inflasi. Selain itu nilainya juga cenderung stabil dan cenderung selalu naik tiap tahunnya.
  • Perumahan, investasi ini juga cenderung selalu menguntungkan dan dapat dilakukan dalam jangka panjang. Memang dalam masa krisis nilai kenaikannya juga bisa melambat karena rendahnya peminat, namun nilainya akan kembali baik jika masa krisis sudah selesai.
  • Obligasi, instrumen investasi yang terkenal lebih aman daripada saham ini juga bisa menjadi pilihan. Meskipun akan terdampak saat krisis, namun sifat buy and hold, dan pembayaran kupon yang stabil menjadi nilai keuntungan tersendiri bagi investor.
  • Dolar, keadaan krisis membuat nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar. Bagi investor dolar, tentu ini menjadi keuntungan tersendiri karena nilai investasinya naik.
  • Reksadana, investasi yang tergolong minim risiko ini memang lebih tahan dalam menghadapi krisis dibanding saham. Manajer investasi akan menyesuaikan dana yang kamu punya untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan hasilnya.

Itulah cara agar tetap aman berinvestasi meskipun negara sedang dalam masa krisis. Semoga perekonomian negara semakin membaik sehingga kamu tak lagi pusing memikirkan strategi untuk mengelola investasi yang dimiliki.