SWARA – Memasuki umur 25 dan tahun kedua bekerja, rasa-rasanya saya belum mencapai yang namanya financial freedom alias kebebasan keuangan, deh. Untukmu yang belum tahu, istilah financial freedom ini mengacu pada suatu kondisi di mana kamu memiliki pendapatan pasif yang lebih besar daripada pengeluaran.

 

Artikel terkait: Tips keuangan untuk yang masih single  

  1. 9 Tips Jitu Ciptakan Keuangan Stabil Sebelum Usia 30
  2. 5 Kebiasaan Finansial yang Positif, Cewek Usia 20-an Wajib Tahu!
  3. Simak 6 Kesalahan Mengatur Keuangan yang Paling Sering Dilakukan Kaum Kepala 3!

 

Memang susah untuk mencapai goal hidup satu ini.  Usaha yang dilakukan harus maksimal dan berani mengambil keputusan serta menanggung segala risikonya. Tidak mudah memang mengejar financial freedom, tetapi begitu kamu memilikinya maka sepenuhnya keuangan dan masa depan yang lebih baik hadir di depan mata.

 

Lantas, apa saja yang harus dilakukan untuk meraih financial freedom ini?

1. Merancang anggaran

Coba tanyakan pada dirimu sendiri, kamu tahu nggak setiap rupiah uangmu dipakai untuk apa? Atau, kemarin kamu belanja apa saja dan habis berapa? Jika jawabanmu sama dengan saya, alias terdiam saja, itu tandanya sama-sama belum bisa mengatur keuangan dengan baik!Lantas, bagaimana supaya bisa lebih bertanggung jawab?

 

Jawabannya dengan kemampuan merancang anggaran, mengatur prioritas sekaligus alokasi kebutuhan!Pertama, atur prioritas. Tentukan apa saja yang paling penting dalam hidupmu dan keluarga? Dengan menjawab pertanyaan ini, sekaligus membantumu mengeliminasi hal-hal yang sebenarnya tidak krusial. Jika sudah tahu jawabannya, mulailah rancang anggaran yang kamu butuhkan untuk mencapainya.

 

Dengan mengetahui apa yang kamu anggap penting, maka diharapkan kamu pun akan fokus memenuhi kebutuhan ini alih-alih hal lain.

2. Mulai berinvestasi

Jika kamu bertanya pada perencana keuangan, pasti mereka akan menyarankan untuk menabung dan investasi. Kalau menabung, saya sih sudah bisa. Tapi, kalau investasi, jujur saja masih berani mulai karena merasa gaji bulanan masih minim. Boro-boro mau menabung, sekarang ini masih hidup dari gaji-ke-gaji. Kamu merasa gitu juga, nggak?

 

Faktanya, berinvestasi saat gaji minim itu tetap BISA, kok! Kuncinya adalah bukan dengan MENYISIHKAN, melainkan MEMPRIORITASKAN. Yup. Ada perbedaan yang besar di antara dua hal ini, kan?  Jika kamu MENYISIHKAN, berarti kamu mengandalkan uang sisa setelah dipotong kebutuhan lain, jadinya sulit untuk konsisten. Seharusnya, tabungan dan investasi harus didahulukan sebelum melunasi hutang, cicilan, atau biaya rumah tangga.

 

Kelihatannya memang agak aneh ya. Masa, lebih mementingkan investasi daripada bayar cicilan KPR? Alasannya sederhana, kok. Dengan menabung atau berinvestasi, uang akan ‘berlipat-ganda’ dengan sendirinya. Dengan demikian, kamu malah bisa melunasi hutang lebih cepat dan menambah pemasukan rumah tangga. Betul, nggak?

 

Anggap saja bahwa investasi merupakan upayamu membiayai kebutuhan masa depan. Dan, semua itu baru bisa tercapai jika kamu MULAI SEKARANG!

3. Eliminasi hutang supaya lepas satu beban

Akhir-akhir ini perekomonian sedang melemah. Pemasukan nggak seberapa, sedangkan kebutuhan selalu ada bahkan semakin meningkat. Akibatnya, kredit atau hutang pun ikut bertambah dan menjadi beban.

 

Padahal, hutang itu bisa berakibat buruk apabila tidak dikelola1 dengan baik dan sampai menunggakpembayarannya. Plus jika kamu mengambil hutang yang bunganya tinggi, aduh!Makanya, sebisa mungkin untuk tidak berhutang karena ini merupakan musuh terbesar financial freedom.

 

4. Menjalani hidup yang lebih minimalis

Selain harus mengeliminasi hutang yang ada, perubahan yang harus kamu lakukan selanjutnya adalah mengubah kebiasaan dan mengambil keputusan yang lebih baik, dengan meminimalisir hal-hal yang  nggak penting. Maksudnya, kamu harus bisa membedakan mana barang-barang yang sekiranya nggak diperlukan, mana yang jadi kebutuhan. Dengan begitu, pengeluaranmu mengecil, penghasilanmu bisa lebih besar.

 

Salah satu cara membuat hidupmu lebih minimalis, misalnya, pindah rumah ke yang lebih kecil dan sesuai kebutuhan. Kalau masih cocok dengan rumah tipe 36, nggak harus di yang tipe 72, kan?Dengan cara ini, pasti deh kamu dan pasangan akan melihat perubahan pengeluaran yang cukup signifikan. Jadi jauh lebih kecil.

 

Tapi, ingat. Hidup minimalis nggak berarti kualitas hidupmu menurun juga ya. Misalnya, kalau memang butuh AC karena kondisi rumah yang memang hawanya panas, ya jangan dicopot. Nanti malah menganggu kualitas tidur dan kesehatanmu dalam jangka panjang.

5. Berkontribusi dan bersedekah

Selain untuk investasi, bersedekah sebaiknya lebih diprioritaskan daripada melunasi hutang atau untuk rumah tangga. Sedekah nggak harus sampai ratusan ribu, kok. Terlepas dari nominalnya, sedekah pasti akan bermakna jika memberi arti bagi kehidupan seseorang. Selain itu, dengan bersedekah kamu akan menyadari bahwa masih ada orang yang lebih tidak beruntung. Bahwa masalah keuanganmu itu sebenarnya nggak seberapa.

 

Jangan takut jadi kekurangan. Karena sesungguhnya apa yang diberikan Tuhan pasti akan mencukupimu dan akan digantikan pula dengan yang lebih baik. Nggak dapat dipungkiri, jalan menuju financial freedom ini terjal! Harus sanggup mengontrol dan menahan diri. Tapi, kita harus yakin. Kalau memang sudah dijadikan goal, pasti deh jadi semangat melakukannya. Semoga berhasil, ya!

 

Artikel terkait: Kenapa ya saya selalu merasa bokek?

  1. 10 Alasan Mengapa Kamu Merasa Selalu Nggak Punya Uang
  2. Gaji Sudah Naik, Kok Masih Aja Berasa Kurang?
  3. 7 Kebiasaan yang Harus Kamu Hindari Kalau Nggak Mau Gaji Sudah Ludes di Awal Bulan