Inspirasi dan Edukasi Finansial dari Amar Bank – Berakhirnya pandemi membuat aktivitas perkantoran kini berangsur kembali normal. Sejalan dengan normalnya rutinitas lapangan pekerjaan, kini sudah jarang perusahaan yang memberi banyak peluang karyawannya untuk bekerja dari rumah (work from home/WFH).

 

Padahal selama dua tahun pandemi, banyak sekali orang–mungkin termasuk kamu–yang sudah sangat terbiasa dengan rutinitas WFH.

 

Fleksibilitas adalah nilai tambah yang selama ini didapat para karyawan selama menjalani mekanisme WFH. Bekerja dari rumah membuat para orangtua tetap bisa mengawasi tumbuh kembang anak di rumah.

 

Normalisasi kebijakan perusahan usai pandemi membuat kita kehilangan privilege (hak istimewa) tersebut. Rumah yang tadinya sempat menjadi tempat lapangan pekerjaan kini kembali menjadi tempat untuk pulang.

 

Tapi kalau kamu memang benar-benar ketagihan WFH, kamu bisa kok menciptakan lapangan pekerjaanmu sendiri dari rumah.

 

Membuka bisnis sendiri tentunya harus memiliki modal. Nah, jika kamu mau, gunakan Kalkulator Finansial dari Swara untuk bantu kamu hitung modal bisnis pertamamu. Lakukan di sini.

 

Buat Lapangan Pekerjaan di Rumah

 

Kemajuan teknologi telah memperbesar peluang kita untuk membuat lapangan pekerjaan di rumah. Pandemi kemarin layaknya simulasi untuk mengukur efektivitas melakukan pekerjaan dari rumah.

 

Terbukti, perusahaan di berbagai sektor tetap bisa produktif saat memberi peluang karyawan mereka untuk WFH. Bahkan mekanisme WFH membuat pengeluaran untuk operasional kantor lebih efisien.

 

Kalau kamu benar-benar ingin melanjutkan rutinitas WFH dan berniat untuk berwirausaha dengan membuat lapangan pekerjaan di rumah, berikut peluang-peluang kewirausahaan yang bisa kamu ciptakan dari rumah dan terbukti menguntungkan.

 

1. Membuat Lokapasar (Marketplace)

 

(Nataliya Vaitkevich/www.pexels.com)

Lokapasar (marketplace) merupakan platform yang memfasilitasi para penjual untuk bisa berkumpul dan menjual barang atau jasa mereka kepada pembeli, tanpa perlu bertemu secara fisik.

 

Pengelola platform marketplace mengambil keuntungan melalui komisi dari setiap penjualan. Penyedia platform marketplace juga perlu memfasilitasi transaksi yang dilakukan antara pihak penjual dan pembeli.

 

Modal yang perlu kamu persiapkan untuk membangun sebuah marketplace adalah hosting dan domain, aplikasi, sistem teknologi informasi untuk alur pemesanan-pembayaran-pengiriman, serta ilmu pemasaran dan branding.

 

Membangun usaha di sektor marketplace cocok bagi kamu yang sudah memiliki dasar ilmu programming serta soft skills digital marketing.

 

Untuk menghindari persaingan langsung dengan marketplace umum yang sudah mapan, kamu bisa membuat marketplace yang spesifik untuk kalangan atau komunitas hobi tertentu.

 

Contohnya, marketplace yang khusus menjual onderdil (spare part) mobil atau yang khusus menjual konsol dan kaset gim retro.

 

Jika usaha ini berkembang, kamu bisa mulai mempekerjakan karyawan untuk beberapa bidang seperti admin media sosial, developer back end dan front end, hingga staf digital marketing.

 

2. Penerjemah dan Proofreader

(Karolina Grabowska/www.pexels.com)

Bagi kamu yang punya keahlian menggunakan suatu bahasa asing, maka kamu bisa membuka lapangan pekerjaan mu sendiri di rumah dengan menjual jasa penerjemah bahasa asing maupun proofreading untuk konten berbahasa asing.

 

Sebagai penerjemah, kamu akan dibayar untuk menerjemahkan berbagai macam karya sastra, film, materi akademik, hingga dokumen bisnis dari bahasa asal menuju bahasa sasaran.

 

Adapun sebagai proofreader, kamu memiliki tanggung jawab untuk mengedit sekaligus mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ada di dalam naskah macam karya sastra, materi akademik, maupun dokumen bisnis sebelum diterbitkan atau digunakan.

 

Modal yang kamu perlukan untuk bisa memulai jasa penerjemah di antaranya tentu saja jaringan, komputer/laptop, headset, dan semakin bagus bila kamu mengambil sertifikat penerjemah tersumpah.

 

Nantinya jika jumlah klienmu sudah terus bertambah, maka kamu akan perlu merekrut penerjemah dan proofreader untuk mengerjakan proyek-proyek dari klien.

 

3. Bisnis dropshipper

 

(Julius Silver/www.pexels.com)

Dropshipper termasuk istilah yang populer didengar dalam sistem belanja online. Dengan menjadi dropshipper artinya kamu menjadi perantara antara pembeli dan pemasok barang.

 

Kamu pun menjadi tidak perlu memiliki stok barang karena kamu jadi penghubung langsung antara pembeli dengan penjual/pemasok.

 

Umumnya jasa dropshipper diperlukan untuk barang-barang yang diproduksi atau dipasok dari luar negeri.

 

Untuk itu, sebagai dropshipper kamu perlu memilih jenis produk dengan pangsa pasar di Indonesia yang luas seperti misalnya produk fesyen, aksesoris, atau bahkan konsol gim.

 

Setelah menentukan produk apa yang memiliki tingkat permintaan tinggi di dalam negeri, kamu juga perlu cermat dalam memilih toko atau supplier barang dari luar negeri.

 

Sebagai tips, kamu bisa mencari supplier global berkualitas pada loka pasar marketplace global populer seperti Alibaba, Amazon, maupun e-bay.

 

Lantas kamu bisa menjual kembali barang-barang sebagai dropshipper melalui marketplace lokal maupun platform media sosial.

 

Yuk, mulai kembangkan usaha sendiri dari rumah. Jangan lupa cek produk unggulan Amar Bank yang bisa bantu kamu kembangkan usaha lebih. Cek di sini.

 

Baca juga:

13 Ide Bisnis Online untuk Pelajar yang Mudah Dijalankan

4 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kantor Baru

Menyambut Hari Raya Idul Adha 2022, Apa yang Harus Dipersiapkan?

 

4. Bisnis kuliner online

 

(Gustavo Fring/www.pexels.com)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sektor makanan dan minuman adalah lapangan pekerjaan penyerap tenaga kerja terbesar nasional di sepanjang 2021 lalu.

 

Di sisi lain, bisnis yang dijalankan secara online juga tengah naik daun dalam beberapa tahun terakhir. Sejalan dengan catatan tersebut, menjalani bisnis kuliner secara online menjadi salah satu ide usaha terbaik

 

Dari sisi praktik, jualan makanan online ini cukup mudah dilakukan, baik itu mulai dari skala kecil seperti dari dapur rumah tangga, hingga skala menengah seperti katering.

 

Kamu bisa memulainya dari skala kecil. Dalam skala ini, contoh jenis kuliner yang bisa dijual berupa keripik singkong, lumpia, kacang, sale pisang hingga pastel. Kalau tidak dibuat sendiri, kamu juga bisa membeli dari produsen rumahan.

 

Modal yang dibutuhkan untuk usaha ini sekitar Rp500 ribu per harinya untuk membeli kebutuhan bahan masakan, dan bisa dijual dengan harga Rp5-10 ribu per kemasan.

 

Semakin besar skala bisnis kuliner yang kamu bangun, maka kamu akan semakin membutuhkan tambahan karyawan untuk berbagai bidang pekerjaan.

 

Sejalan dengan pertumbuhan bisnis kulinermu, lapangan pekerjaan yang kamu bangun akan semakin banyak menyerap tenaga kerja.

 

5. Buka usaha laundry rumahan

 

(Ekaterina Belinskaya/www.pexels.com)

Di kota besar, bisnis laundry kiloan menjadi salah satu opsi lapangan pekerjaan rumahan yang cukup menjanjikan. Terlebih lagi kalau lokasi rumahmu yang membuka jasa laundry kiloan berada di sekitar kampus ataupun perkantoran.

 

Salah satu kelebihan dari usaha laundry adalah kemudah dalam operasional atau pengelolaan. Kebutuhan karyawan pada lini bisnis ini tidak membutuhkan spesifikasi keahlian khusus.

 

Cara kerja bisnis laundry sangat sederhana. Mulai dari menunggu pelanggan membawa pakaian kotor kemudian masukkan pakaian kotor dalam mesin cuci dan pengering.

 

Setelah itu jemur pakaian hingga kering, setrika pakaian setelah kering, baju rapi wangi siap diambil atau diantar pada pelanggan.

 

Kalaupun belum sanggup membayar gaji karyawan, kamu bisa mengerjakan bisnis laundry dalam skala kecil seorang diri dari rumah.

 

Modal utama yang kamu butuhkan untuk membuka bisnis laundry rumahan tentu saja adalah mesin cuci.

 

Terdapat dua jenis mesin cuci yang bisa kamu pilih, yakni front load dan top load. Tipe top load umumnya lebih unggul dalam hal daya tampung terhadap beban berat. 

 

Selain itu, harganya lebih murah dibandingkan front load. Namun, kebutuhan air dan detergen dari tipe ini jauh lebih banyak.

 

Ketika mempersiapkan modal usaha laundry, pastikan kamu mempertimbangkan mengenai jenis mesin cuci.

 

Mulai Siapkan Modal

 

Selain membutuhkan softskill, untuk bisa mengimplementasikan ide-ide lapangan pekerjaan level rumahan di atas, kamu membutuhkan modal usaha dalam bentuk uang.

 

Terlebih lagi jika kamu ingin membuka lapangan pekerjaan yang terbuka untuk menyerap tenaga kerja yang akan kamu upah setiap bulannya.

 

Agar stabilitas keuangan rumah tanggamu tidak terganggu oleh bisnis yang kamu bangun, saya menyarankan agar kamu mengakses modal usaha dari perbankan.

 

Pinjaman Rekening Koran Amar Bank

 

Salah satu produk pinjaman modal usaha perbankan yang saya rekomendasikan kali ini adalah Pinjaman Rekening Koran (PRK) dari Amar Bank.

 

Pinjaman kredit modal kerja ini sangat praktis karena pinjaman bebas dicairkan melalui penggunaan cek/bilyet giro selama masih dalam batasan limit kredit yang disetujui.

 

Besaran bunga pinjaman pun kompetitif, disesuaikan dengan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 Day Reverse Repo Rate.

 

Jangka waktu kredit maksimum 12 bulan dari Tanggal Perjanjian Kredit, dengan pembayaran bunga setiap tanggal 5 yang secara otomatis akan didebet dari rekeningmu.

 

Untuk informasi lebih lanjut bisa kamu periksa di situs berikut ini.

 

Semoga artikel ini bisa menjadi referensi untuk kamu yang ingin membuat lapangan pekerjaan sendiri di rumah. Selamat berusaha!

 

Tunggu apa lagi? Masih banyak produk unggulan dari Amar Bank yang bisa bantu kembangkan usahamu. Cek di sini.