Segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Selain menyerap 120 juta angkatan kerja, kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia mencapai 60 persen.
Meski kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia amat superior, usaha kecil cukup rapuh dalam menghadapi situasi krisis akibat pandemi. Bila langkah dan strategi yang diterapkan untuk mengembangkan segmen usaha ini keliru, bukannya berkembang, usaha kecil malah bisa gulung tikar.
Karena kerentanannya, terdapat banyak faktor yang membuat bisnis UMKM kamu menjadi sulit berkembang, meskipun kamu merasa sudah mendapat dukungan dari berbagai sisi.
Tips Membangun Usaha Kecil
Untuk membantu kamu yang sedang mencoba membangun bisnis kamu sendiri, berikut saya rangkumkan tips mengelola usaha kecil dari berbagai sumber, termasuk entrepreneur.com serta businessnewsdaily.com, yang menurut saya sesuai dengan ekosistem UMKM di Indonesia di masa pandemi.
1. Sempurnakan ide bisnisÂ
Situasi pandemi Covid-19 membuat kamu harus menyempurnakan kembali ide-ide bisnis yang sudah ada. Misalnya, dengan adanya protokol kesehatan tentu akan membentuk perilaku bisnis yang berbeda seperti banyaknya bisnis yang mulai dilakukan secara daring terkait protokol kesehatan.
Ide bisnis sebenarnya ada di sekitar kamu, namun memang membutuhkan pengamatan ekstra untuk menemukan ide tersebut. Tentukan produk atau layanan apa yang belum ada atau bekerja optimal di periode waktu saat ini.
Contohnya, dengan beralihnya pembelajaran di sekolah menjadi pembelajaran jarak jauh, pasar untuk bimbingan belajar online cenderung tumbuh.Â
Adanya pembatasan waktu operasional restoran di kota besar juga membuat permintaan produk makanan yang dipasarkan secara online meningkat.
Setelah kamu merasa telah menemukan ide yang tepat, jangan lupa untuk tetap menganalisis faktor apa yang membuat bisnis kamu berbeda dan lebih baik dari pesaing yang sudah memulai bisnis sejenis lebih dulu.
Artikel Terkait: Serba-serbi Menjalankan Bisnis UMKM
- Pelaku UMKM, Dapatkan Modal Usaha dari Pinjaman Online
- Pemilik UMKM, Pahami Pentingnya Punya Tabungan Bisnis
- Bukan Hanya Lewat E-Commerce, Ini Cara Memajukan UMKM dengan Digital Marketing
2. Mendapat akses modal
Jumlah modal yang tidak terlalu besar membuat banyak orang tertarik untuk membangun usaha kecil. Uang tunai yang kamu miliki dari kas pribadimu juga bisa menjadi modal, yang nantinya akan berkembang menjadi aliran kas penjualan dan pendapatan.
Jika menurutmu dana kas pribadimu tidak menutup kebutuhan modalmu, maka layanan dari lembaga keuangan bank ataupun non-bank layak menjadi opsi.
Penggunaan kartu kredit menjadi salah satu cara termudah untuk mendapatkan modal. Selain kartu kredit, banyak bank dan koperasi simpan-pinjam yang menawarkan kredit tanpa agunan (KTA).
Kamu juga bisa mendapatkan modal usaha melalui aplikasi digital karena saat ini banyak financial technology (fintech) yang menyediakan jasa pinjaman online. Namun, kamu tetap harus berhati-hati dalam mengkalkulasi pinjaman modal. Pastikan bahwa syarat dan ketentuan tidak merugikan kamu.
Selain dari lembaga keuangan, akses permodalan juga bisa kamu dapat dengan cara bermitra dengan investor. Jika ini yang kamu pilih, maka kamu perlu membuat presentasi hingga proposal yang bisa diperlihatkan agar orang mau berinvestasi dalam bisnis yang akan kamu jalani.
Cara Memperkuat dan Mengembangkan Usaha Kecil
Kunci agar usaha kecil yang kamu jalani bisa bertahan dan berkembang adalah dengan menjaga neraca kas keuangan agar tetap surplus. Artinya, pendapatan atau omzet harus terus terjaga lebih besar dari pengeluaran agar terus menghasilkan profit.
Untuk menjaga agar neraca kas keuangan dari usaha kecilmu bisa tetap surplus, setidaknya ada dua hal yang perlu kamu lakukan yakni:
1. Atur keuangan dan inventarisasi secara profesional
Meski yang sedang kamu jalani adalah usaha kecil, kamu harus membiasakan dirimu mengelola bisnis kamu secara profesional.
Kamu membutuhkan sistem enterprise resource planning (ERP) yang menekankan kepada perencanaan, analisis sumber daya, pengelolaan pembelian, penjualan, keuangan, inventaris, bahkan sampai pada pengelolaan kepegawaian dan perhitungan penggajian karyawan.
Sistem ERP memiliki fitur yang dapat membantu kamu mengelola inventarisasi dan akuntansi. Dari situ kamu bisa melihat perkembangan omzet dari bulan ke bulan sehingga memudahkanmu untuk membaca laporan laba dan rugi.
Dalam hal inventarisasi, kamu bisa melihat jumlah stok barang sehingga memudahkan kamu untuk menilai mana barang yang kurang diminati dan mana barang yang laris manis. Sejumlah software ERP yang bisa kamu gunakan di antaranya Brightpearl, Intacct, dan NetSuite ERP.
Jika kebiasaan pencatatan ini sudah lakukan sejak dini, maka kamu tidak akan kaget lagi bila suatu saat usaha kecilmu tumbuh menjadi besar.
2. Â Optimalkan teknologi untuk pemasaran
Salah satu cara yang efektif melakukan pemasaran di era digital adalah memanfaatkan internet. Pemasaran secara digital diperlukan untuk bisa memperkenalkan produk kepada calon pelanggan.
Seiring dengan seringnya target pelangganmu membuka media sosial, maka akan semakin besar peluang kamu untuk memperkenalkan produk dan merk usahamu kepada mereka.
Era digital juga membuat orang lebih memilih berbelanja secara online dengan mengakses e-commerce. Jadi tidak ada salahnya untuk menggunakan beberapa situs e-commerce untuk menjual produk dan memperluas area pasar target pasar kamu.
Sejumlah fitur yang ditawarkan oleh e-commerce juga bisa membantu kamu dalam mengatur penjualan.
Intinya, membangun, mempertahankan, dan mengembangkan usaha kecil tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kesuksesan usahamu sangat bergantung pada strategi dan langkah yang kamu pilih secara terukur, untuk meningkatkan pendapatanmu dari waktu ke waktu.