SWARA – Bitcoin sebagai koin digital untuk investasi masih menjadi  buah bibir di dunia teknologi dan investasi. Sebenarnya nggak cuma Bitcoin saja yang bisa dijadikan investasi jika tertarik untuk berinvestasi mata uang digital. Pasalnya, ada banyak ratusan alternatif koin digital selain Bitcoin yang juga bisa dilirik dan menguntungkan.
Bitcoin, seperti yang kamu tahu, merupakan salah satu mata uang kripto (cryptocurrency) alias mata uang digital dengan nilai tertinggi di dunia. Bayangkan saja, pada Mei 2018, harga 1 Bitcoin menyentuh angka 9000 USD atau setara dengan Rp 118 juta, dengan kapitalisasi pasar mencapai 159 miliar USD senilai hampir 2 ribu triliun. Namun dengan begitu, Â Bitcoin sebenarnya berisiko. cenderung fluktuatif dan memiliki risiko yang tinggi saat harganya turun.
Jadi, sebagai alternatif Bitcoin sebenarnya ada beberapa mata uang digital yang juga bisa dipertimbangkan. Dilansir dari money.usnews.com, berikut adalah 5 alternatif investasi mata uang digital dengan kapitalisasi pasar terbesar selain Bitcoin.
Artikel terkait: Beberapa hal tentang Bitcoin
- Sedang Tren, Pertimbangkan 4 Hal Ini Sebelum Memulai Investasi di Bitcoin
- 5 Mitos Menyesatkan tentang Investasi Bitcoin Ini Nggak Perlu Dipercaya
- 5 Tips Investasi Bitcoin yang Menguntungkan Bagi Pemula
(Seluruh data harga dan kapitalisasi pasar diambil dari CoinMarketCap pada tanggal 8 Mei 2018)
1. Ethereum (ETH)
Berada di peringkat kedua setelah Bitcoin, adalah Ethereum. Ethereum pertama kali muncul pada 2015. Pada 18 bulan pertama, nilai tukarnya hanya sekitar 10 USD saja. Tiga tahun kemudian, lebih tepatnya pada kuartal pertama 2018 ini, nilai ETH tercatat naik hingga belasan ribu persen dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai  75 miliar USD dengan harga 1 ETH adalah 762 USD (sekitar Rp 10jutaan).
2. Ripple (RXP)
Mulanya, Ripple adalah  mata uang digital dari Ripple Network yang digunakan untuk transaksi internal saja. Namun, pada 2013, Ripple menjadi  publik dan digunakan dalam proses pembayaran, pertukaran, dan pengiriman uang. Saati ini, kapitalisasi pasar Ripple mencapai 32,87 miliar USD atau setara dengan Rp 458 triliun. Konon, untuk mendapatkan Ripple nggak semudah Bitcoin karena nggak tersedia di bursa perdagangan Coinbase. Â
3. Litecoin (LTC)
Pertama kali meramaikan pasar kripto pada tahun 2011 dan dikembangkan oleh Charles Lee, mantan pegawai Google. Karakterisasinya mirip dengan Bitcoin, namun dengan waktu transfer yang lebih cepat. Litecoin juga menjadi mata uang kripto pertama dengan sistem keamanan scrypt. Per 13 Januari 2018 lalu, kapitalisasi pasar Litecoin di dunia sempat menyentuh angka 14 miliar USD (sekitar Rp 182 triliun), namun per Mei  harga Litecoin berada di angka 9 miliar USD atau setara dengan Rp 131 triliun dengan harga 1 LTC senilai 166 USD.
4. IOTA (MIOTA)
Dillihat dari grafik pertumbuhan, IOTA memang selisih banyak dengan Bitcoin. Tapi, trennya positif. Makanya, IOTA cukup direkomendasikan sebagai alternatif investasi dengan harga yang relatif rendah dibandingkan Bitcoin. Dilansir dari Coinmarket Cap, sebuah situs bursa kripto, pada April 2018, harga 1 IOTA hanya 2, 27 USD dengan kapitalisasi pasar sebesar 6, 30 miliar USD Â setara dengan Rp 88,6 triliun.
5. DASH
Ditilik dari sejarahnya, DASH sebenarnya adalah pengembangan dari Bitcoin, Â di mana penciptaannya masih berbasiskan software Bitcoin, namun, lebih baik dari sisi anonimitas dan kecepatan transaksi. Seperti yang diakui oleh sang pencipta, Evan Duffield, DASH ditargetkan sebagai mata uang paling user-friendly dan on-chain-scalable di dunia. Saat ini, harga 1 DASH adalah 462 USD atau setara dengan Rp 6,44 juta. Sementara nilai kapitalisasi pasar sebesar 3,72 miliar USD atau setara dengan Rp 52 triliun.
Memang sih, hingga saat ini mata uang kripto belum diakui sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia. Bahkan di beberapa negara lain seperti Tiongkok dan Korea, regulasi mengenai mata uang kripto sangat ketat. Namun, peredarannya nggak dilarang sama sekali selama masih dianggap sebagai komoditas layaknya emas dan perak.
Tetapi untuk mengenal beberapa instrumen investasi mata uang digital ini perlu dilakukan. Nggak akan ada yang bisa memprediksi apa yang terjadi karena memang investasi ini penuh dengan spekulasi. Siapa tahu 10 tahun mendatang ternyata mata uang digital meledak dan bisa digunakan sebagai alat transaksi yang sah dimanapun!
Artikel terkait: Investor pemula sebaiknya baca ini ya
- 5 Tips Investasi Bitcoin yang Menguntungkan Bagi Pemula
- 5 Jenis Investasi yang Sebaiknya Dihindari Investor Baru
- 4 Tips Bagi Milenial yang Ingin Berinvestasi Saham
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
WINNY WITRA MAHARANI