SWARA – Menurut saya, bisnis wedding organizer atau WO tetap menjadi usaha yang potensial selama masih ada anak muda yang tertarik membina rumah tangga. Memang sih, pemainnya juga banyak. Tapi, pasarnya juga banyak. Asal kamu punya konsep dan target pasar yang jelas, saya yakin kamu pasti bisa survive di bisnis ini.
Seorang kenalan saya, contohnya. Mereka terjun di bisnis WO dan party planner sejak duduk di bangku kuliah, sehingga mampu menjual jasanya ke teman-temannya yang akan menikah. Konsepnya pun jelas, dekor kekinian khas anak muda yang harganya terjangkau. Alhasil, perkembangan bisnis mereka pun pesat.
Nah, kalau kamu juga tertarik untuk terjun di bisnis wedding organizer, ikuti langkah sukses berikut ini yang telah saya rangkum dari berbagai sumber.
1. Miliki tim yang solid
Modal terpenting yang perlu dimiliki oleh sebuah wedding organizer adalah manusianya. Sebab, jualanmu adalah jasa untuk mengonsep dan mengelola pernikahan sesuai permintaan klien. Makanya, sebuah tim kerja yang solid sangatlah dibutuhkan.
Tim ini nggak perlu besar, beberapa orang saja udah cukup, kok. Yang penting tim tersebut mampu menjadi otak untuk menjalankan fungsi-fungsi penting dalam mengorganisir sebuah pernikahan, antara lain seperti membangun jejaring, marketing, serta pengelolaan keuangan. Jika butuh tenaga tambahan untuk menangani acara, kamu bisa memanfaatkan tenaga lepas atau outsourcing.
Artikel terkait: Peluang dan tips berbisnis.
- 8 Ide Bisnis Rumahan Untuk Stay at home Mom. Yuk, Dicoba!
- Sebelum Jual Aset Bisnismu, Simak 6 Tips Berikut Ini Ya!
- 14 Bisnis Sampingan Mahasiswa yang Beromzet Puluhan Juta Rupiah
2. Jalin relasi dengan vendor dan supplier
Untuk melangsungkan resepsi sesuai keinginan klien, kamu tentu perlu bekerja sama dengan vendor-vendor pernikahan seperti katering, venue, busana, sound system, tata rias, serta fotografi. Bangunlah relasi seluas-luasnya dengan para vendor ini, sehingga kamu bisa menawarkan banyak pilihan yang dapat disesuaikan dengan bujet klienmu.
Untuk menjaring klien potensial dari vendor, kamu bisa menawarkan kerja sama berupa pembagian keuntungan jika vendor tersebut berhasil mengarahkan konsumen untuk menggunakan jasa WO-mu.
3. Modal ide dan konsep yang unik
Agar lebih unggul dalam persaingan, kamu harus pandai-pandai memanfaatkan ceruk pasar. Kenali bagaimana tren pasar dan dan tawarkan konsep yang unik dan kreatif untuk mereka. Seperti yang saya ceritakan di awal, kenalan saya menyasar anak muda yang menginginkan konsep pernikahan kekinian dan low bugdet. Nah, kamu juga perlu memutuskan konsep seperti apa yang ingin kamu tawarkan sebagai ciri khas WO-mu.
4. Memulai bisnis dari teman-teman dan kerabatmu
Kalau belum punya pengalaman, mencari klien pertama memang agak tricky. Tapi, kamu bisa memulainya dari lingkaran sosialmu dulu, yaitu teman-teman dan kerabatmu. Tawarkan konsep yang spesial dengan harga yang terjangkau agar mereka tertarik menggunakan jasamu.
Yang jelas, kepercayaan dari klien pertama nggak boleh kamu sia-siakan. Kalau mereka puas, otomatis mereka akan merekomendasikanmu dari mulut ke mulut. Jadi, layani mereka dengan sebaik mungkin.
Artikel terkait: Manfaat pinjaman untuk modal usaha.
- Kembangkan Usaha Wedding Organizer Lewat Pinjaman Kredit Tanpa Agunan dari Tunaiku
- Yuk, Kenali Lebih Dalam Tentang Modal Investasi Awal Usaha!
- Mau Buka Usaha Tapi Modal Usaha Terbatas? Ini 5 Cara Mengatasinya
Nah, itu dia tips memulai bisnis wedding organizer. Bisnis WO sebenarnya nggak butuh modal gede. Soalnya, biasanya pihak WO akan menerima pembayaran di muka untuk mengurus segala hal yang dibutuhkan untuk pernikahan kliennya.
Tapi, jika kamu perlu modal untuk menjalankan usaha ini, kamu bisa memanfaatkan pinjaman tanpa agunan dari Tunaiku, lho. KTA Tunaiku dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM, termasuk WO, untuk menunjang bisnisnya. Dengan nominal pinjaman antara Rp2-20 juta, ada banyak hal yang bisa kamu wujudkan.
Ajukan pinjaman uang tanpa agunan, tanpa kartu kredit hanya di Tunaiku sekarang juga!
Pinjaman dari Rp2-20 juta yang dapat diangsur mulai 6-20 bulan.
PAULUS RISANG
