SWARA DARI AMAR BANK – Tak terasa saat ini kita akan memasuki tahun 2023. Pastinya, kita tidak mau mengulangi semua kesalahan dalam mengatur keuangan rumah tangga yang pernah kita lakukan di tahun 2022.
Berikut akan kami berikan sejumlah tips mengenai cara mengatur keuangan rumah tangga, agar pengeluaran rumah tanggamu tidak lebih besar dari pemasukan.
Cara mengatur keuangan rumah tangga di tahun baru 2023
Sebenarnya, tidak ada formulasi yang saklek dalam mengatur keuangan rumah tangga. Akan tetapi, terdapat sejumlah kebiasaan baik dalam mengelola keuangan rumah tangga yang bila kamu terapkan dapat meningkatkan cash flow rumah tangga.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Hitung jumlah pemasukanÂ
Untuk menghindari agar jumlah pengeluaran tidak lebih besar dari jumlah pemasukan, tentunya kamu harus memastikan secara pasti jumlah pemasukan kamu dan pasanganmu selama satu bulan.
Perlu diingat bahwa pemasukan kamu dan pasanganmu bukanlah hanya dari penghasilan gaji bulanan, tapi bisa juga dari jumlah bonus, keuntungan dari hasil dagang iseng-iseng, bahkan mungkin imbal hasil dari instrumen investasi yang kau miliki.
Jika perhitungan dari jumlah pemasukan ini sudah kamu catat secara rapi dari bulan ke bulan, maka kamu akan lebih mudah dalam mengatur pengeluaran untuk kebutuhan rumah tanggamu.
Artikel terkait: Pos Pengeluaran untuk Kamu yang Mulai Mengatur Keuangan
2. Catat jumlah pengeluaran
Setelah menghitung dan mengetahui jumlah pemasukan rumah tanggamu secara pasti, maka kamu harus mencatat setiap pengeluaran untuk kebutuhan rumah tanggamu.
Hal ini perlu dilakukan agar pengeluaran tidak lebih besar dari pemasukan.
Tanpa adanya catatan dan pengalokasian yang jelas, kamu tidak akan menyadari jika neraca keuangan rumah tanggamu sudah mengalami defisit.
Semakin rinci kamu membuat rencana alokasi belanja maka akan semakin mudah kamu menentukan prioritas dan memisahkan antara kebutuhan dengan keinginan.
3. Tentukan prioritas keuangan keluarga
Saat kamu sudah terbiasa untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran rumah tanggamu secara berkala, maka dengan sendirinya kamu akan terbiasa untuk menentukan prioritas dalam menggunakan anggaran rumah tangga.
Ketika sudah waktunya membeli apa yang dibutuhkan, kamu dan pasangan sudah memiliki memiliki catatan anggaran pengeluaran, sehingga keputusanmu untuk membelanjakan uangmu akan lebih bijaksana.
Prioritas masing-masing rumah tangga pastinya berbeda-beda. Namun, secara umum, alokasi belanja yang masuk daftar kebutuhan pokok rumah tangga adalah biaya untuk makan sehari-hari, biaya pendidikan anak, tagihan listrik, tagihan internet, dan lain sebagainya.
4. Buatlah perencanaan keuangan jangka menengah
Tips mengatur dan mengelola keuangan rumah tangga selanjutnya agar neraca keuangan rumah tanggamu bisa tetap surplus adalah dengan mulai membuat perencanaan keuangan jangka menengah.
Untuk mulai melakukan itu, tentunya kamu dan pasangan perlu mencatat sirkulasi keuangan secara rinci pada sebuah buku.
Semakin detail catatan sirkulasi keuanganmu, mulai dari pemasukan, pengeluaran, hingga saldo akhir, maka akan semakin mudah bagi kamu untuk merencanakan penggunaan saldo rumah tanggamu dalam jangka menengah.
Dari catatan tersebut, kamu bisa memproyeksikan berapa jumlah saldo tabungan rumah tanggamu dalam 1-2 tahun ke depan.
Kamu juga bisa merencanakan untuk penggunaan saldo tabungan rumah tanggamu dalam 1-2 tahun ke depan.
Dengan begitu, perencanaanmu untuk menyekolahkan anak, membeli kendaraan, atau bahkan membeli properti dapat semakin matang.
5. Siapkan pos dana darurat
Perlu kamu catat bahwa dana darurat adalah salah satu konsep paling penting yang harus dipikirkan saat membahas keuangan rumah tangga.
Pos ini tentunya perlu dimasukkan dalam catatan sirkulasi keuangan rumah tangga yang sudah kamu buat.Â
Kita tentu tidak pernah mengharapkan akan ada musibah yang datang menimpa keluarga kita.
Namun, tanpa adanya dana darurat, neraca keuangan rumah tanggamu menjadi defisit bila terjadi sebuah musibah yang datang secara tiba-tiba.Â
Buatlah cara agar upaya untuk mengisi pos dana darurat tidak memberatkan keuangan rumah tangga. Mengisi pos dana darurat tidak perlu dilakukan dengan jumlah yang besar.
Kamu bisa mengalokasikan dana setiap bulannya untuk pos dana darurat.
Tidak apa-apa sedikit demi sedikit, asalkan kamu berkomitmen dan terus konsisten untuk mengisi pos untuk dana darurat.
6. Manfaatkan promo saat belanja
Kamu harus pandai dalam memanfaatkan promo yang tersedia saat ingin berbelanja. Saat ini, banyak e-commerce memberikan promo di tanggal tertentu kepada pelanggannya. Nah, lumayan banget kamu bisa berhemat sampai 50-75% dari harga awal, kan?
Baca juga: Berburu Promo E-Commerce Supaya Makin Hemat, Berikut Tipsnya!
7. Kendalikan nafsu berbelanja
Meskipun ada beberapa promo pada tanggal tertentu, kamu juga jangan sampai kepancing nafsu untuk borong belanjaan. Ingat, kamu berburu promo bukan untuk memborong banyak barang, melainkan untuk berhemat.
8. Hindari gaya hidup yang penuh gengsi
Ingat, seberapa banyak penghasilanmu akan tak cukup jika hanya menuruti gaya hidup atau gengsi. Inilah kekejaman sistem kapital yang diciptakan. Maka dari itu, kamu harus berikan batasan sendiri untuk gaya hidup dan gengsimu.
9. Rutin menabung
Cara mengatur keuangan selanjutnya adalah rutin menabung. Kebiasaan ini harus tetap ada pada dirimu. Kamu tak pernah tahu kejadian apa yang akan terjadi kedepannya dan membutuhkan uang dadakan. Daripada kamu pusing di akhir, mending kamu mulai menyisihkan uang dari gaji bulanan.
Idealnya, kamu menabung 20-30% dari hasil pemasukan bulanan. Namun, ini kembali lagi ke kebutuhan dan kondisi keuangan masing-masing. Menabung memang perlu tapi tidak menjadi prioritas utama, jangan dipaksa harus 20-30%.
Nah, bagi kamu yang ingin menabung, bisa gunakan Celengan Senyumku sebagai tempat menabung efektif dengan bunga hingga 5.5% per tahun.
Caranya juga cukup mudah. Tinggal buka Playstore atau Appstore, lalu download Aplikasi Senyumku, buka rekening online, lalu buka Celengan Senyumku. Mudah banget, kok, gak cukup 10 menit.
Baca juga:
6 Fitur dan Layanan Senyumku yang Permudah Aktivitas Finansialmu
Buka Rekening di Senyumku dan Dapatkan Kartu Debit Gratis!
Hitung Besaran Dana Darurat Ideal di Finsight Senyumku
10. Hindari hutang jika tak perlu
Berhutang memang tak bisa dinafikkan, sebab, semakin hari kebutuhan semakin bertambah dan biaya hidup kian naik sementara gaji segitu saja.
Tak apa berhutang asal itu adalah hutang untuk hal yang produktif. Hindari berhutang hanya untuk memenuhi gaya hidup (hutang konsumtif).
11. Kendalikan penggunaan kartu kredit
Sebenarnya penggunaan kartu kredit bukan hal yang tak boleh. Namun tentunya kamu harus bisa kendalikan penggunaan kartu kredit.
Ada banyak manfaat kartu kredit, seperti mendapatkan promo hingga scoring kredit yang baik dari BI. Namun, sebisa mungkin penggunaan tidak melebihi 30% dari total pemasukanmu.
12. Masak makanan di rumah
Tak masalah jika sesekali makan di luar rumah. Tapi alangkah baiknya jika frekuensinya dibatasi hanya 2-3 kali dalam sebulan. Selebihnya, kamu bisa memasak masakanmu sendiri di rumah.
Percayalah, memasak masakan di rumah akan membuatmu 50% lebih hemat daripada makan di luar. Selain itu, kamu pun bisa menentukan sendiri masakan sesuai seleramu. Sudah hemat, enak, sehat pula.
13. Usahakan bertransaksi dengan uang tunai
Transaksi dengan QRIS memang memberikan kemudahan bagi banyak orang. Tapi, kemudahan dalam mengeluarkan uang ini bisa menjadi bumerang buat kamu.
Mengunakan pembayaran QRIS akan membuat kamu tak sadar dengan berapa banyak uang yang telah kamu keluarkan. Apalagi, jika kamu tidak membiasakan diri mencatat pengeluaranmu di Senyumku, besar kemungkinan kamu akan menjadi boros.
Untuk sementara, sembari membangun kebiasaan mencatat keuangan di Fitur Catat Senyumku, kamu bisa membayar atau bertransaksi dengan uang tunai. Sebab, secara psikis kamu akan lebih aware dengan jumlah pengeluaranmu.
14. Hindari rutin membuka e-commerce
Percaya enggak percaya, kebiasaan membuka e-commerce secara rutin akan membuat hasrat cek out barangmu semakin tinggi. Bahkan, bisa jadi tanpa sadar kamu sudah cek out barang yang sebenarnya enggak kamu butuhkan.
Dengan rutin membuka e-commrce, secara data analitik kamu pasti akan dijejali dengan iklan e-commerce di platform lainnya.
15. Pikir dulu sebelum beli
Jika kamu menginginkan sesuatu belum tentu itu adalah kebutuhanmu. Maka dari itu, demi meminimalisir hasrat, kamu harus pikir kembali untuk membeli barag itu. Kamu bahkan boleh menundanya sementara waktu hingga 1-2 minggu kedepan.
Jika 1-2 minggu kedepan kamu masih kepikiran, maka boleh jadi itu memang kebutuhanmu atau keinginan yang mesti harus dipenuhi. Enggak masalah membeli keinginan asalkan ada reason yang jelas.
16. Hindari jalan-jalan di mall
Sebenarnya konsepnya hampir sama dengan poin nomor 14, mungkin kamu merasa suntuk di rumah dan beniat ingin healing. Nah, kalau mau healing ada baiknya hindari jalan-jalan di mall ya! Soalnya, bisa jadi kamu enggak sadar membeli sesuatu hanya karena lapar mata di mall.
Kalau mau healing, mendingan kamu mengunjungi tempat-tempat wisata atau tempat healing yang bisa kamu temukan di sini.
Baca juga:Â
10 Tempat Nongkrong Outdoor di Jakarta yang Instagramable
Cara Menghitung Dana Liburan dengan Kalkulator Finansial
20 Spot Foto di Jakarta yang Aesthetic dan Instagramable
17. Jangan beli barang baru jika barang sebelumnya masih berfungsi baik
Kebiasaan utama yang membuat boros adalah selalu ingin membeli barang keluaran terbaru padahal barang sebelumnya masih berfungsi dengan normal.
Ini paling banyak ditemui bagi orang-orang FOMO akan trend tertentu. Misalnya, ada keluaran gadget terbaru, mereka langsung membelinya karena takut ketinggalan tren, padahal gadget yang lama masih berfungsi dengan normal.
18. Bijak memanfaatkan THR dan bonus
Memasukin akhir tahun biasanya kamu akan mendapatkan THR atau bonus dari kantor. Nah, di sinilah pentingnya kamu bijak memanfaatkan THR dan bonus.
Jangan memanfaatkan THR untuk sesuatu yang konsumtif yang valuenya tidak begitu kamu butuhkan. Sisakan uang THR dan bonus di instrumen investasi atau tabung untuk kebutuhan jangka panjang.
19. Bawa bekal saat keluar rumah
Upayakan untuk membawa bekal saat ingin bepergian keluar rumah, misalnya ingin ke kantor atau perjalanan jarak jauh. Hal ini penting agar kamu tidak membiasakan diri untuk jajan di luar.
Percayalah, jika membawa bekal dan meminimalisir jajan di luar itu akan membuat pengeluaranmu hemat sampai 50% dari sebelumnya.
20. Bawa tumbler ke mana-mana
Mungkin kamu merasa, ngapain sih bawa tumbler ke mana-mana, kan bisa beli air minum saja? Perlu diketahui, meskipun air mineral terkesan murah hanya Rp5000an, tapi jika hal itu dilakukan secara terus-menerus pasti bakalan boros.
Biasakan diri untuk membawa tumbler, hitung-hitung kamu bisa hemat sekaligus menjaga lingkungan dari sampah plastik, ya!
21. Batasi limit transaksi kartu debit
Agar cara mengatur keuangan rumah tangga kamu tetap efektif, setelah kamu mengatur pos keuangan kamu bisa memberikan limit transaksi kartu debit kamu sesuai budget yang kamu atur.
Misalnya, batas penarikan mingguan yang kamu alokasikan adalah Rp1 juta per minggu, demi menghindari over budget, kamu bisa memberikan limit tarikan transaksi kartu debit.
22. Batasi limit transaksi kartu kredit
Tak hanya kartu debit, yang paling penting kamu batasi adalah limit kartu kredit. Godaan untuk menggunakan kartu kredit apalagi saat pertengahan hingga akhir bulan memang sangat besar. Agar kamu terhindar dari sifat boros, maka cara mengatur keuangan rumah tangga yang perlu kamu terapkan adalah membatasi limit kartu kredit.
23. Buat alokasi pengeluaran mingguan dan bulanan
Buatlah alokasi pengeluaran bulanan lalu kamu pecahkan menjadi mingguan. Misalnya, alokasi bulanan untuk kebutuhan makan adalah 4 juta, maka kamu bisa memecahnya menjadi alokasi 1 juta per bulan. Ini penting agar kamu bisa lebih mudah tracking pengeluaranmu.
24. Belanja kebutuhan rumah tangga di pasar tradisional
Cara mengatur keuangan rumah tangga berikutnya adalah utamakan beli barang kebutuhan bulanan di pasar tradisional. Membeli barang di pasar tradisional pastinya akan lebih murah daripada berbelanja di mall yang pastinya kena pajak.
Mulailah biasakan diri berbelanja di pasar tradisional, hitung-hitung membantu perekonomian umkm juga, kan!
25. Re-usable barang
Kamu juga harus kreatif saat mengatur keuangan rumah tangga. Jika ada barang yang terkesan sudah rusak, cobalah untuk melihatnya kembali. Apakah barang itu masih bisa diperbaiki dan bagaimana efektifitas barang yang rusak itu jika diperbaiki atau dibeli kembali.
Nah, jika ada barang yang rusak dan potensi membaiknya masih besar, daripada kamu membeli barang baru yang jauh lebih mahal, kamu bisa memperbaikinya dengan biaya yang jauh lebih murah.
Artikel terkait: 10 Cara Ampuh Hilangkan Kebiasaan Belanja Impulsif di 2022
Pentingnya mengatur keuangan rumah tangga
Untuk dapat meyakinkanmu akan pentingnya mengatur keuangan rumah tangga, berikut sejumlah manfaat yang pastinya akan dapat kamu rasakan jika keuangan rumah tangga direncanakan dan diatur secara baik.
1. Kebutuhan terpenuhi
Mengelola keuangan rumah tangga bertujuan agar kebutuhan keluarga terpenuhi baik kebutuhan pokok, sekunder, hingga tersier.
Untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhan, tentunya kita juga perlu mengatur skala prioritas.
Kombinasi antara pengaturan skala prioritas kebutuhan dengan pengelolaan keuangan secara teratur, akan membuat kamu dapat memenuhi kebutuhan di masa depan yang semakin lama tentunya akan semakin meningkat.
2. Membantu dalam membuat keputusan keluarga
Banyak keputusan keluarga yang tidak lepas dari situasi dan kondisi finansial, seperti di antaranya keputusan untuk memilih sekolah anak maupun membeli rumah atau pindah rumah.
Jika kita dapat mengatur keuangan rumah tangga kita dengan baik, maka berbagai macam keputusan besar pilihan keluarga dapat dijalani dengan lebih mudah dan minim risiko.
Artikel terkait: 4 Tips Mempersiapkan Resolusi Finansial Tahun 2022
3. Keluarga merasa lebih aman
Pengelolaan keuangan rumah tangga yang teratur akan mempengaruhi ketentraman dalam keluarga.
Mengelola keuangan dengan baik akan membuat kita memiliki dana darurat yang dapat kita gunakan jika sewaktu-waktu musibah menimpa keluarga.
4. Gaya hidup lebih efisien
Manajemen keuangan akan mendorong keluarga lebih hemat. Sebab anggota keluarga telah memiliki tujuan finansial yang ingin dicapai bersama, sehingga tujuan yang besar akan berefek pada perilaku dan gaya hidup yang lebih efisien.
Berikut sejumlah tips agar di tahun baru 2023 ini terkait cara mengatur keuangan rumah tangga. Pastikan kamu dan pasanganmu tidak mengulangi lagi kesalahan dalam mengelola keuangan rumah tangga, seperti yang mungkin telah kalian lakukan di tahun-tahun sebelumnya. Selamat mengatur keuangan!