SWARA – Petani Indonesia identik dengan pedesaan, sawah, kebun, serta kurang paham teknologi. Nah, sudah saatnya anggapan-anggapan meremehkan seperti itu dihilangkan. Petani Indonesia harus melek teknologi. Apalagi anak-cucu mereka sudah banyak yang mengenal internet dan menggunakan ponsel pintar.
Mungkin alasan itulah yang melatarbelakangi Kementerian Komunikasi dan Informatika memperkenalkan lima aplikasi dalam bidang pertanian kepada masyarakat. Kelima aplikasi tersebut memiliki fungsi dan tujuan berbeda, namun tetap ditujukan untuk membantu para petani di Indonesia. Kelima aplikasi ini juga merupakan bagian dari Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat yang diluncurkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo di Brebes. Penasaran dengan kelima aplikasi tersebut? Yuk, simak ulasan Tunaiku berikut ini.
1. Pantau Harga
Sesuai dengan namanya, aplikasi Pantau Harga memang digunakan untuk memantau harga komoditas pertanian di lapangan. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat tawar menawar dan melakukan jual beli antara penyedia bahan baku dengan petani. Tentu saja hal ini akan memudahkan penggunanya karena ada basis data harga yang menjadi acuan. Community Development Manager Pantau Harga, Warastuti mengatakan, aplikasi ini tercetus dalam rangka menyederhanakan jalur distribusi pangan dari petani ke pengguna. Pantau Harga juga memungkinkan orang lain, di luar petani, untuk memberikan informasi soal harga komoditas pertanian Indonesia.
2. LimaKilo
LimaKilo memungkinkan petani untuk langsung menjual hasil panennya ke konsumen dengan harga kompetitif. Untuk dapat mengaksesnya, kamu cukup membuka laman http://limakilo.id/. Sayang, ketika Tunaiku membuka laman tersebut, produk yang tersedia hanya gula pasir dan bawang merah Brebes saja. Ketika mencoba melakukan pemesanan dengan klik tombol belanja sekarang, malah menuju halaman kosong. LimaKilo juga hanya dapat diakses via website saja, belum ada aplikasi yang bisa diunduh lewat smartphone.
3. Petani
Aplikasi Petani lebih terfokus pada keperluan diskusi online dan bertujuan membantu petani agar dapat menyelesaikan permasalahan mereka. Kabarnya, aplikasi ini sudah memiliki pengguna aktif sebanyak 115 ribu orang, yang mana 6 ribu diantaranya adalah ahli di bidang pertanian. Selain berbagi ilmu, para petani juga dapat bersilaturahmi dengan petani-petani lain yang tersebar di seluruh Indonesia. Aplikasi ini juga menyasar keluarga petani, terutama anak-anak petani yang lebih melek terhadap teknologi.
4. Tanihub
“Tomat kami dihargai Rp 200/kg, belum tambah ongkos angkut. Padahal kalau di pasar, harga tomat 1 kg Rp 2.500.”
– Nanang Sutedja (petani tomat di Garut) –
Penuturan Nanang tersebut sepertinya sudah menjadi permasalahan klasik bagi para petani di Indonesia. Padahal, kegiatan menyemai benih, menanam, merawat, memupuk, menyiangi, hingga tiba waktu panen tidaklah membutuhkan biaya yang murah dan waktu yang singkat. Semuanya butuh proses. Namun, seringkali harga jual hasil pertanian dipermainkan oleh tengkulak dan pedagang besar. Tak jarang petani pun mengalami kerugian. Nah, aplikasi TaniHub ini hadir untuk membantu petani Indonesia.
Aplikasi ini berisikan layanan mengenai distribusi hasil pertanian dan perkebunan dari daerah ke kota. Dengan menggunakan TaniHub, maka petani dan peternak dapat terhubung langsung dengan seluruh pelaku bisnis produk pangan maupun konsumen. Kamu bisa mengaksesnya melalui http://tanihub.com/, namun website tersebut hanya berisi penjelasan mengenai TaniHub saja. Untuk menggunakan aplikasinya, kamu harus men-download terlebih dulu di ponsel Android maupun iOS –mu.
5. Nurbaya Initiative
Terakhir adalah Nurbaya Initiatives yaitu layanan yang disediakan bagi para pelaku ekonomi rakyat, baik petani maupun UKM, untuk dapat membuat platform penjualan hasil-hasilnya. Nurbaya Initiatives ingin mengedukasi masyarakat dan memfasilitasi petani maupun UKM untuk memasarkan produknya secara online.
Secara garis besar, Nurbaya Initiative bertujuan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat Indonesia dengan mengembangkan ekosistem jual beli online bagi UKM di Indonesia. Dalam gerakannya, Nurbaya Initiative mengintegrasikan komponen-komponen e-commerce seperti: toko online, pengiriman, iklan, gerbang pembayaran, serta analisis pasar yang akan dioperasikan untuk mendukung kegiatan pemasaran online UKM. Pokoknya serba teknologi dan terintegrasi!
GImana, Kawan Tunaiku? Semoga kehadiran aplikasi-aplikasi keren karya anak bangsa ini mampu tingkatkan kesejahteraan petani kita, ya. Lagipula jika bukan karena jasa mereka, kita nggak bisa menikmati makanan sehat dan bergizi seperti saat ini.