SWARA – Istilah “arisan” tentu sudah nggak asing di telingan kita yang tinggal di Indonesia. Arisan adalah kegiatan mengumpulkan uang atau barang dalam jumlah sama dan kemudian dilakukan undian untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkannya. Arisan dilakukan berkala, misalnya satu bulan sekali.
Selain mempererat hubungan dalam lingkungan sosial atau pertemanan, arisan juga jadi cara asyik untuk menabung, lho. Uang arisan yang didapat biasanya akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, membayar sekolah, hingga renovasi rumah misalnya.
Nah, salah satu yang unik dari kegiatan ini adalah ibu-ibu peserta arisan. Ternyata, ada beberapa tipe ibu-ibu yang sering nongol di arisan. Penasaran kamu atau ibumu termasuk yang mana? Yuk, simak sama-sama!
Si komandan yang berinisiatif menggelar arisan
Ibu yang satu ini dapat julukan si komandan karena kemampuannya memimpin alias mengerahkan massa. Yup, ibu yang satu ini memang punya banyak ide dan lihai mengatur ibu-ibu lainnya. Dengan berstatus sebagai istri ketua RT atau RW misalnya, ia berinisiatif menggelar arisan untuk menyatukan ibu-ibu di lingkungannya.
Si heboh yang datang ke arisan demi bisa bergosip
Datang ke tempat arisan, bayar arisan, duduk paling pojok, langsung bergosip dengan nada yang sengaja dibuat dramatis. “Eh, jeng…jeng. Tahu nggak kalau si Bu Tini tu selingkuh, lho sama suaminya Bu Tani yang tinggal di komplek sebelah.”
Yup! Ibu yang satu ini memang juara deh kalau soal gosip. Kayaknya, sih bergosip sudah jadi semacam hobi yang nggak bisa dilepaskan dari dirinya. Ia nggak terlalu peduli soal siapa yang dapat arisan. Fokusnya sekadar ketemu ibu-ibu lain dan bisa update gosip terbaru.
Si priyayi yang ikut arisan karena dipaksa ibu-ibu lainnya
Nah, ibu yang satu ini terbilang kalem dan nggak banyak bicara. Biasanya, ia adalah tipikal ibu-ibu yang fokus mengurus rumah tangga. Kesehariannya diisi dengan memasak, mencuci, dan bersih-bersih rumah. Boleh dibilang ibu yang satu ini ikut arisan karena dipaksa teman-temannya. Kalau ibu-ibu yang lain bakal heboh di arisan, ibu ini sih bakal selow dan senyum-senyum saja sepanjang acara.
Si cerdas yang bikin arisan biar bisa muterin uang
“Demi bisa bayar uang sekolah, cicilan rumah, dan modal bisnis, mungkin bikin arisan bisa jadi solusi nih,” kata si ibu cerdas dalam hati.
Nggak salah deh kalau ibu tipe ini dapat julukan si cerdas. Alih-alih pusing atau mengadu ke suami ketika kebutuhan rumah tangga nggak bisa terpenuhi, si ibu justru putar otak cari solusi. Salah satu yang bakal terlintas di kepalanya adalah bikin arisan. Lumayan, dana arisan bisa diputar buat modal usaha atau memenuhi kebutuhan lainnya.
Si hemat yang ikut arisan buat nabung
Anak: “Ibu, akhir tahun aku mau study tour ke Bali, lho. Bayarnya 2 juta.”
Ibu: “Waduh. Ibu harus nabung dulu, nih.”
Anak: “Terserah Ibu, pokoknya aku mau ikut ke Bali ya.”
Ibu: “Oke, biar ibu ikut arisan, deh.”
Selalu ada solusi dari setiap masalah bagi si ibu cerdas. Kebutuhan membayar biaya study tour anak misalnya, bisa banget dipenuhi dengan ikut arisan. Apalagi kalau sistem arisan dengan cara memesan giliran undian. Si ibu ini pun bakal minta namanya dikeluarkan di akhir, tepat saat anaknya akan berangkat study tour. Dengan begitu, ia bisa menabung di arisan untuk biaya yang dibutuhkan anak.
Si ulet yang ikut arisan karena mau jualan
Berbeda dari ibu-ibu lainnya, si ibu ulet nggak hanya fokus sama arisan. Di balik semangatnya buat ikut arian, si ibu ini justru memutar otak memikirkan apa yang bisa ia jual saat kumpul di arisan. Apakah makanan ringan, jual baju dengan sistem kredit, atau justru peralatan rumah tangga. Pokoknya si ibu ini fokus buat cari keuntungan sembari ikut arisan. Sasaran utamanya saat jualan adalah ibu yang namanya keluar dan mendapat arisan. Kalimat andalannya sih, “wah mumpung dapat arisan, belanja-belanja dululah sini!”
Ternyata berbagai tipe ibu-ibu arisan ini unik juga, ya? Nah, kalau kamu dan ibumu termasuk yang mana? Yang pasti apapun tujuanmu ketika mengikuti kegiatan arisan, pastikan pengeluaran yang satu ini tidak memberatkan keuangan keluargamu, ya. Jangan sampai arisan justru bikin kamu berutang atau mengalami defisit keuangan.