SWARA – Saya dan barbershop ada ikatan emosional yang nggak bisa digambarkan. Sejak kecil, saat mau potong rambut, saya selalu saja nih dihadapkan pada sebuah dilema.

 

Pilihan pertama, dipotong cepak oleh Ibu dengan kemampuan ala kadarnya. Jika kamu pernah lihat di film atau iklan ada ibu yang memotong rambut anaknya ala model baskom, saya pun pernah mengalaminya! Atau pilihan kedua, potong cepak di tempat cukur Madura.

 

Jadi, mau di mana pun saya akan potong rambut, nggak jadi soal lagi. Toh, sama-sama akan dipotong pendek juga. Saya masih suka berharap, coba dulu ada barbershop sekeren sekarang ya. Meski dipotong pendek, saya kan bisa tampil keren. Dan satu lagi, saya nggak bakal parno tuh buat potong rambut. Bisa bayangin sendiri dong, potongan cukur Madura seperti apa? He-he.

 

Kini, saat melihat bisnis barbershop di Indonesia yang kian menggeliat, ada sedikit rasa lega di dada. Seenggaknya, jumlah anak-anak yang salah potong makin menurun. Atau Kalau nggak, adik cowok saya nggak bakal tuh jadi korban potongan baskom seperti saya dulu. Dan satu lagi, jika mau sedikit materialistis,  bisnis ini sangat menjanjikan lho kalau mau digeluti secara serius! Kamu tergiur nggak?

 

Seorang entrepreneur muda owner dari Di Bawah Pohon Barber & Shop yakni Anthoni Marthun, sudah membuktikannya sendiri. Barbershop yang telah dikelolanya sejak dua tahun silam ini sudah punya omzet mencapai Rp90 juta tiap bulannya.

 

Tuh, kan bisnis barbershop di Indonesia memang menjanjikan! Kalau dapat omzet sebesar ini, sepertinya saya akan menyarankan Ibu  saya untuk buka barbershop juga nih!

 

Apa kata owner Di Bawah Pohon Barber & Shop tentang geliat bisnis barbershop di Indonesia?

 

Artikel terkait: Bagaimana cara untuk investasi?

  1. Waspadai Kesalahan Investasi yang Biasa Dialami Umur 20-an
  2. Perempuan Mandiri Harus Melek Investasi, Ini 5 Caranya!
  3. Bagaimana Cara Berinvestasi Valuta Asing untuk Pemula? Ini Kiatnya!

 

Perkembangan bisnis barbershop di Indonesia

Di Bawah Pohon Barber & Shop
Di Bawah Pohon Barber & Shop

Menurutnya, perkembangan bisnis barbershop di Indonesia sangatlah potensial. Merujuk pada peningkatan kualitas para pekerjaannya yang nggak hanya sebatas mencari profit. Namun, lebih pada peningkatan kualitas dan kreativitas diri. Logikanya, jika kualitas meningkat, maka standarnya pun akan ikut naik.

 

Oleh karenanya, kamu pun dituntut untuk selalu berkembang untuk bisa survive dalam bisnis ini. Memang benar jika bisnis ini dikatakan nggak semata-mata untuk cari duit saja. Namun, bisa jadi media untuk mengedukasi diri, khususnya buat kamu yang memang ada passion pada dunia barber.

 

Lalu, bagaimana sejarahnya hingga ia tertarik untuk berbisnis barbershop? Niatan untuk memulai bisnis ini berawal saat ia melihat adanya peluang men’s grooming market yang belum tersentuh, khususnya secara kualitas dan emosional.

 

Lalu, ia memutuskan untuk serius dalam menggarap bisnis barbershop yang menekankan pada kualitas dan sisi emosional tersebut. Meski sempat kesulitan untuk mendapatkan pelanggan di awal bisnis, kini bisnis barbershop-nya terus melejit. Semua ini berkat kerja kerasnya untuk mengembangkan bisnis, terus belajar, dan nggak pernah cepat puas.

 

 

4 Tips Merintis Bisnis Barbershop ala Anthoni Marthun

Anthoni Marthun
Anthoni Marthun

 

Saat ditanya, apa saja nih tips untuk memulai bisnis barbershop di Indonesia seperti dirinya, Anthoni membeberkan beberapa tips berikut yang bisa kamu tiru.

 

1. Kolaborasikan tren dan tujuan bisnis

Layaknya sebilah pisau, tren ternyata juga punya dua sisi yang saling bertolak belakang lho. Jangan sampai deh kamu termakan hype ketika akan memulai suatu bisnis. Karena kamu perlu untuk mempelajari tentang industrinya terlebih dahulu.

 

Ia menambahkan, “Sekarang barbershop nggak bisa hanya sekedar menjual konsep yang kekinian dan menduakan inti dari bisnis ini, yaitu customer service dan end result.”

 

Namun bukan berarti tren kamu posisikan sebagai musuh. Jadikan tren sebagai sahabat yang bisa membantumu untuk terus berinovasi dalam berbisnis.

 

Misalnya nih, untuk mencari konsep yang kekinian dan style yang disukai oleh target pasarmu. Dan jangan pernah cepat puas. Selalu ingat prinsip seorang barber adalah “You’re only as good as your last haircut”.

 

2. Punya mental bisnis yang tepat

Apa sih alasan kamu memulai bisnis? Cari profit sebanyak-banyaknya? Sebenarnya, nggak salah juga kok punya tujuan bisnis untuk mendapatkan profit. Namun, akan lebih bijak lagi kalau kamu nggak hanya berpatokan pada profit semata.

 

Maksud saya dengan dengan mental yang tepat adalah tujuan dari berbisnis ini bukanlah sekedar mencari profil semata, melainkan untuk memberikan pelayanan terbaik untuk customer dan get conncented dengan mereka,” pungkasnya.

 

3. Tentukan karakter dari barbershop-mu

Kalau mau bertanya berapa sih  jumlah barbershop di Jakarta?  Jawabannya, banyak. Dari ratusan barbershop yang ada di kotamu nih, apa yang membuat satu barbershop beda dari barbershop yang lain?

 

Boleh saja barbershop baru terus bermunculan. Namun, bukan berarti mereka akan mengancam keberlangsungan bisnismu kok. Kuncinya, kamu harus menentukan gaya barbershop yang jelas dan bisa jadi pembeda dengan barbershop lainnya.

 

Barbershop-mu harus punya karakter yang nggak mungkin tertukar dengan barbershop lain. Jadi, kamu pasti bakal punya pelanggan setia yang akan datang terus ke barbershop-mu.

 

Artikel terkait: Sosok yang menginispirasi

  1. 7 Sosok Sukses di Bawah 30 Tahun dengan Profil LinkedIn yang Paling Banyak Dilirik Orang
  2. 10 Orang Super Kaya di Dunia Tapi Memilih Gaya Hidup Sederhana
  3. 7 Anak Muda Indonesia Berprestasi di Bawah 30 Tahun Melalui Inovasi

 

4. Tanamkan mental ‘pembeli adalah raja’

Tentu kamu sudah hafal dong dengan prinsip dagang “pembeli itu adalah raja”. Sama halnya saat kamu menggeluti bisnis ini. Kamu dituntut untuk selalu sabar dalam memberikan  pelayanan terbaik pada tiap customer. Meski ada kalanya customer memberikan mission impossible, tetap dibawa sabar saja ya.

 

Kalau Anthoni sendiri sering menjumpai customer yang rambunya masih pendek, tapi kasih foto model yang rambutnya super panjang. Duh, lama-lama Di Bawah Pohon Barber & Shop ini bisa disulap jadi barbershop sihir nih kalau request customer-nya banyak yang aneh-aneh, hehe.

 

Inilah keempat tips merintis bisnis barbershop dari Anthoni. Sampai detik ini pun, meski sudah sukses, ia nggak berhenti untuk terus belajar. Dari sosok panutannya yaitu Miguel Gutierrez atau tenar sebagai Nomad Barber, ia belajar banyak hal. Seperti belajar tentang self branding, teknik barbering dan gimana sih untuk terus berinovasi.

 

Sukses terus ya untuk bisnisnya. Dan buat kamu yang penasaran dengannya  bisa follow akun Instagram di @dibawahpohon_. Buktiin sendiri, seberapa keren sih haircut di Di Bawah Pohon Barber & Shop?

 

Nah, buat kamu yang tertarik untuk terjun ke bisnis ini dan butuh modal usaha, kamu bisa coba ajukan suntikan dana tambahan lewat pinjaman online Tunaiku, lho.