SWARA – Belum lama ini, di linimasa akun media sosial saya bertebaran berita tentang rusuhnya Nike Bazaar yang diselenggarakan di Grand Indonesia. Pada video yang diunggah warganet, tampak kerumunan orang menyerbu bazar hingga menjebol rolling door dan sekat pembatas. Udah kayak serangan zombie, deh!

 

Hasilnya, lokasi bazaar pun porak-poranda dengan sepatu yang berserakan di mana-mana. Ini gara-gara banyak pengunjung tergiur dengan promosi dari gerai sepatu Nike yang memberi diskon hingga 90%. Seperti yang terekam dalam video di bawah ini.

 

 

Memang, diskon yang ditawarkan begitu memikat. Siapa yang nggak mau punya barang bermerek dengan harga yang sangat ramah di kocek? Tapi, sebelum kamu terhipnotis promo diskonan, sebaiknya simak dulu beberapa fakta tentang barang diskonan.

 

Buat kamu yang gemar belanja, ini fakta di balik barang diskonan yang harus kamu tahu!

 

1.Trik marketing agar kamu lebih konsumtif

Diskon muncul dalam berbagai rupa. Beberapa bentuk yang lazim kamu temui antara lain: Potongan harga sekian persen, beli dua gratis satu, midnight sale, voucher belanja setiap pembelian nominal tertentu, hingga potongan bagi member atau pengguna kartu kredit tertentu.

 

Apapun bentuknya, itu adalah cara retailer untuk mendorong konsumen berbelanja melebihi kebutuhannya. Contohnya, kamu sebenarnya cuma butuh sepotong kemeja. Tapi, karena iming-iming buy two get one free, akhirnya kamu jadi mengeluarkan uang untuk menebus dua helai kemeja. Padahal kalau dihitung totalannya, diskon yang didapat cuma 33%. Dan saya yakin, pasti ada gerai lain yang penawarannya lebih baik. Lagi pula kamu belum tentu butuh kelebihan barang yang kamu beli.

 

Memang, belanja itu sangat mengasikkan dan bikin lupa diri, apalagi kalau sudah hobi. Tapi, sebaiknya kamu membuat daftar kebutuhan sebelum datang ke pusat perbelanjaan, agar uangmu nggak terpakai untuk barang-barang yang sebenarnya nggak kamu butuhkan.

 

Artikel terkait: Tips Bijak Mengelola Uang!

  1. Wajib Baca: 6 Tips Kelola Gaji 6 Juta Supaya Lebih Kaya!
  2. Gaji Terlalu Pas-Pasan buat Hidup di Kota Besar? Gampang, Terapkan 6 Cara Ini Aja!
  3. 5 Cara Mengelola Keuangan untuk Pekerja Fresh Graduate

 

2. Sale selalu ada sepanjang tahun

Tampaknya, sale diselenggarakan pada waktu yang terbatas. Secara psikologis, trik ini memberi kamu rasa urgensi untuk segera datang ke gerai dan memanfaatkan diskon yang ada. Padahal jika diperhatikan, sale selalu ada sepanjang tahun. Mulai dari sale awal tahun, Hari Valentine, diskon tengah tahun, idul fitri, hingga sale akhir tahun.

 

Jadi, nggak perlu tergesa-gesa begitu melihat sale. Toh, bulan depan pasti ada lagi. Bahkan, kalau kamu cukup sabar, kamu bisa mendapatkan barang yang sama dengan harga lebih murah beberapa bulan mendatang.

 

3. Dijual diskon karena berbagai alasan

Ada sejumlah alasan mengapa suatu barang dijual secara diskon oleh retailer. Salah satunya antara lain untuk menghabiskan barang-barang stok lama. Ini biasanya paling sering terjadi pada produk fashion yang perputaran barangnya memang cepat. Selain itu, ada pula barang yang didiskon karena cacat, kurang laku, atau nyaris kadaluwarsa.

 

Tapi, ada juga beberapa motif lain dari penjual. Misalnya, gerai yang hendak gulung tikar juga mengadakan diskon besar-besaran untuk menghabiskan stoknya. Atau, bisa juga penjual memang memberikan diskon untuk promosi gerai barunya. Jadi jika kamu memang mengincar barang diskon, kamu harus siap menerima konsekuensi alasan-alasan tersebut.

 

Artikel terkait: Apakah Kamu Jago Mengelola Uang?

  1. Ini 5 Tanda Istri Cerdas Mengelola Keuangan Rumah Tangga!
  2. QUIZ: Kamu Termasuk Tukang Belanja Online Seperti Apa?
  3. Curhatan 5 Anak Rantau Tentang Kebiasan Belanja Setelah Kerja di Jakarta. Berubah atau Tidak?

 

4. Nggak semua diskon itu jujur

Di sebuah gerai, kamu menemukan sebuah celana jins yang harganya Rp300 ribu setelah diskon. Pas kamu cek, harga normal yang tertera adalah Rp600 ribu. Tampaknya, kamu diuntungkan dengan diskon 50%. Tapi, apakah harga aslinya benar-benar 600 ribu?

 

Menurut sebuah laporan dari MarketWatch, retailer memiliki keleluasaan untuk menentukan harga normal dan harga diskon dari sebuah produk. Jika suatu gerai nggak mampu memberi diskon yang cukup menarik, seringkali mereka menaikkan harga normalnya terlebih dulu sebelum didiskon. Hal ini menciptakan ilusi di mana konsumen merasa mendapatkan diskon yang besar.

 

Jadi, dalam kasus di atas, bisa saja harga celana jins tersebut cuma Rp400 ribu, yang berarti sebenarnya kamu cuma mendapatkan diskon 25%. Tapi, tentu nggak semua gerai melakukan hal semacam ini.

 

Nah, itu dia sejumlah fakta tentang barang diskonan. Jadi, pikir ulang sebelum kamu memutuskan berbelanja gara-gara diskon yang menggiurkan!