SWARA – Punya hubungan yang serius dengan pasangan tentu nggak cukup dengan modal “cinta”. Namun, nggak berarti melulu nuntut dibelikan barang ini dan itu juga. Kadang, pasangan enggan jujur satu sama lain dalam hal keuangan, lantaran gengsi atau dianggap nggak mampu menyiapkan bujet pacaran. Di artikel ini akan saya bahas 5 hal yang perlu kamu hindari agar keuangan dan anggaran pacaran tidak jadi masalah di kemudian hari.

 

1. Tidak jujur dengan pasangan

Mulai dari yang sederhana saja. Jujur dengan kondisi keuangan masing-masing akan sangat membantu pasangan dalam berkomunikasi sehari-hari. Jika sudah dekat dan punya rasa pengertian yang tinggi, kamu nggak perlu menyembunyikan masalah keuangan dari pacar. Menutupi kondisi keuangan malah bisa jadi sumber keributan baru, karena dia tidak tahu masalah yang sedang terjadi. Siapa tahu dengan berusaha jujur, kamu malah mendapat solusi dari si dia.

 

2. Besar pasak dari tiang

Sebagai contoh, uang indekos yang berkisar ⅓ dari gaji, termasuk pengeluaran yang bisa disiasati dengan mencari tempat yang sesuai kebutuhan. Tidak perlu ruangan yang terlalu luas atau fasilitas tambahan semacam water heater kalau kamu masih cukup kuat mandi air dingin dari kran. Kamu juga bisa cari tempat tinggal atau indekos yang tidak terlalu jauh dari kantor. Tujuannya, agar ongkosmu nggak berat dan masih ada sisa tabungan setiap bulannya. 

 

Pengeluaran kurang penting lain seperti sering makan malam mewah di hotel berbintang juga perlu dicoret agar pengeluaran tidak membengkak. Sikap seperti ini sangat membutuhkan dukungan satu sama lain untuk berhemat. Niscaya, uang kamu bisa disimpan lebih banyak untuk rencana masa depan dengan pasangan.

 

Artikel Terkait: Gaya Berkencan Ramah Ongkos

  1. Siapa yang Bayar? Ini Cara Atur Bujet Pacaran dari 3 Pasangan Ini
  2. Agar Pengeluaran Bulananmu Tetap Terjaga, Ini 5 Tips Kencan Hemat Bareng Pasangan!
  3. QUIZ: Cari Tahu Jenis Kencan Hemat yang Tepat Buat Kamu!

 

3. Rencana investasi yang terlupakan

Banyak pasangan ingin cepat-cepat menikah, merasakan menyebar undangan, urus katering, dan foto pre-wedding; sampai lupa kalau pernikahan itu bukan cuma hari H saja. Nah, untuk bertahan di tengah tingginya biaya hidup juga persaingan kerja yang semakin ngeri, akan bijak kalau kamu yang serius berpacaran memikirkan investasi. Rumah masa depan, tabungan hari tua, bahkan asuransi kesehatan dan sekolah anak adalah contoh investasi yang sangat kamu butuhkan.

 

Jenis investasi yang makin beragam memudahkan pasangan muda untuk memilih sesuai dengan modal yang ada dan pangsa pasar yang sedang ramai. Misalnya, kamu dan pacar bikin usaha pisang goreng berbagai rasa seperti yang lagi gandrung sekarang ini. Sederhana, tapi kalau dilakukan serius pasti membuahkan hasil, keuntungannya bisa dialihkan ke pos investasi lainnya, deh. Jangan sampai lupa untuk mengusahakan investasi sebelum kamu menikah, ya!

 

4. Beda prioritas dalam mengatur anggaran

Menyatukan visi dan menyamakan prioritas perlu dilakukan agar tabungan kalian bisa saling mendukung. Biasanya, laki-laki meletakkan urusan keluarga di peringkat satu, atau ada juga sebaliknya, perempuan yang tidak mau diganggu pos anggaran untuk keluarganya. Ada juga yang pasangannya menabung untuk melanjutkan kuliah sementara yang satu sudah ingin serius menabung untuk acara pernikahan. Bingung kan, pastinya?

 

Kamu harus punya prioritas yang sama untuk menentukan ke pos mana tabungan atau anggaran terbesar kamu bermuara. Kurang adil kalau kamu minta pasangan untuk menabung sendiri sementara kamu mengutamakan prioritas yang lain. Kata siapa cinta nggak bersyarat?

 

Artikel Terkait: Berencana Menikah, Apa Saja yang Perlu Disiapkan?

  1. 7 Tips Kejar Target Nikah dalam Waktu 6 Bulan! Berani Buktikan?
  2. 4 Hal Ini Sering Luput Ketika Bahas Perjanjian Pra-Nikah
  3. Jangan Cuma Ngebet Pingin Nikah, Kamu juga Harus Mempelajari Apa Itu Harta Bersama dalam Perkawinan alias ‘Harta Gono-Gini’

 

5. Kebiasaan belanja

Yang satu hobi belanja anting dan lisptik, yang satu hobi beli perlengkapan naik gunung. Itu contoh saja, lho. Sebenarnya nggak jadi masalah kalau membeli barang-barang yang kamu suka di waktu tertentu. Namun, kalau jadi konsumtif dan cenderung boros bisa berbahaya. Makin bahaya jika kamu dan pasangan sudah berencana serius menikah namun uangnya habis ke hobi masing-masing dan nggak jujur satu sama lain. Balik lagi ke poin pertama tadi.

 

Intinya, pacaran butuh modal dan perencanaan supaya kamu dan pasangan bisa sama-sama tenang menyiapkan keperluan lain. Apalagi untuk yang sudah berencana menikah. Perlu menabung dan berhemat kalau mau senang, nggak bisa sayang-sayang doang, ya.