SWARA – Saya pernah baca dalam sebuah artikel online, bahwa generasi millenials adalah generasi yang sangat menikmati proses mencari pengalaman. Makanya, millenials akan lebih memilih menghabiskan uang untuk travel sesering mungkin, dibandingkan harus menabungkannya untuk investasi beli rumah atau lainnya.

 

Makanya, nggak aneh kalau sekarang, traveling itu jadi kegiatan wajib yang dibilakukan para millenials. Bahkan kamu pasti pernah dengar dong istilah ‘kurang piknik’ yang sering digunakan sebagai keluhan kalau udah lama nggak liburan dan traveling. Karena memang sepenting itulah melakukan traveling bagi millenials.

 

Kebutuhan tinggi untuk traveling ditambah sangat melek dan lekat akan dunia digital, khususnya media sosial, membuat para millenials pun menjadi wajib dan senang untuk berbagi kegiatan liburan mereka di medsos. Salah satu yang paling sering digunakan adalah Instagram (IG). Nggak aneh kalau banyak banget muncul selebgram atau travel planner di IG.

 

Teman-teman saya pun (sama seperti saya) banyak yang hobi traveling. Jadilah kebanyakan postingan IG yang saya lihat adalah seputar liburan. Mulai dari yang hobi backpacking, naik gunung, hingga traveling mewah ke negara-negara Eropa.

 

Bahkan ada yang kerjanya traveling terus. Bikin saya berpikir “Dia tabungannya banyak banget ya? Kok bisa ya, emang nggak kerja?” Maklum saja, bagi saya sendiri traveling itu, sekali pun gaya backpacking, pasti menimbulkan pengeluaran lebih, jadi harus menyediakan bujet sendiri.

 

Kebiasaan traveling teman-teman saya pun bikin saja jadi penasaran, berapa sih bujet mereka keluarkan untuk liburan sekeren itu?

 

1. Wita Adelina Noer Putri (24) – @witaadelina

 

 

Liburan bertema alam dan budaya menjadi priotitas perempuan yang bekerja sebagai Internal Communication Staff ini. Wita, begitu sapaan akrabnya, ingin merasakan hal yang nggak bisa dia rasakan setiap hari. Karena itu, dia nggak begitu suka kalau liburan di kota.

 

Wisata favorit bagi Wita adalah Indonesia bagian timur. Dua tahun lalu dia sempat mengunjungi empat tempat sekaligus, Sumbawa, Flores, Komodo, dan Bali. Wita menghabiskan delapan hari untuk liburan tersebut dengan bujet sebesar Rp15 juta. Bisa dibilang lebih mahal dibandingkan dengan wisata ke luar negeri).

 

Saat traveling, Wita selalu menekan bujet untuk transportasi dan penginapan. Seperti saat ke pulau Komodo, dia mencari tiket pesawat promo untuk transportasinya. Untuk penginapan pun nggak mesti mewah. Selama bersih dan murah akan dia ambil.

 

Bujet transportasi dan penginapan sengaja ditekan, karena Wita ingin menghabiskan lebih banyak uang untuk kegiatan wisatanya. Misalnya wisata kuliner, diving, snorkeling, dan pengalaman seru lainnya yang nggak bisa dapatkan di Jakarta atau di objek wisata lain. Maka nggak heran selama liburan ke empat tempat tadi, Wita bisa menghabiskan Rp15 juta. Tapi dengan begitu, Wita juga jadi bisa mengunjungi lebih banyak objek wisata yang menarik.

 

Wita juga pernah traveling ke Nepal dan hanya menghabiskan Rp9,8 juta untuk 6 hari. Begini rinciannya:

  • Tiket pesawat promo PP: Rp2,6 juta.
  • Transportasi di Nepal: Rp500 ribu
  • Penginapan 6 hari: Rp1,5 juta.
  • Oleh-oleh: Rp1 juta.
  • Sisanya (main ke tempat wisata, bayar guide dan makan): Rp 3,2 juta.

 

Setiap tahun, Wita mengaku setidaknya punya satu tempat atau negara yang sudah dia incar untuk dikunjungi. Kalau mau dihitung, setiap tahunnya dia bisa menghabiskan Rp10-20 juta untuk liburan.

 

“Nggak sayang (menyesal) karena pengalaman dan kenangan yang nggak mungkin bisa dibeli dengan nominal berapa pun,” ungkap Wita.

 

Tiket promo memang jadi andalan wita dalam menekan bujet liburan. Dia pun mau berbagi dengan kamu, tips agar dapat tiket promo. Menurut Wita, kamu harus rajin buka web maskapai tersebut.

 

Misalnya, lagi ada promo untuk tanggal 12-13 Agutus, tapi saat kamu cek ternyata sudah habis. Tapi jangan menyerah, coba cek lagi di tanggal 13 Agustus malam, karena biasanya akan ada lagi promo untuk tanggal 14 Agustus dan selanjutnya. Jadi memang harus rajin ya.

 

Artikel terkait: Tips untuk kamu yang mau liburan ke luar negeri

  1. Sekarang Ambil Nomor Antrean Bikin Paspor Bisa via WhatsApp!
  2. Jadi Turis yang Baik, Ketahui Etika Memberi Tip Saat Berlibur ke 5 Negara Asia B…
  3. Lebih Baik Tukar Rupiah ke Mata Uang Asing di Indonesia atau Luar Negeri?

 

2. Nanda Pratama Febriantoro (24) – @nandakokoalla

 

Kamu pernah nonton film 5 cm, kan? Nah, Nanda ini seperti Fedi Nuril, he-he. Maksudnya sama di sini bukan fisik ya, tapi lebih kepada hobi. Yap, cowok yang bekerja sebagai Art Director ini, lebih suka wisata naik gunung.

 

Umumnya, Nanda menghabiskan bujet Rp500-800 ribu setiap naik gunung. Alokasi paling besar adalah untuk transportasi. Soalnya untuk naik gunung, bulan yang bagus adalah pergantian musim hujan ke kemarau, jadi dimulai sekitar Mei, Juni, Juli, alias musim liburan. Ditambah lagi mengincar tanggal merah yang jadinya harga tiket pun naik.

 

Sedangkan untuk penginapan, Nanda biasanya irit. Dia dan teman-temannya bisa menginnap di sebuah homestay dengan kisaran harga Rp100 – 200 ribu per malam. Nanda juga menekan bujet dengan cara gabung open trip, jadi nggak perlu mengeluarkan biaya untuk jasa porter atau guide. Perginya pun barengan pakai kereta jadi lebih murah.

 

Salah satu liburan naik gunung paling mahal adalah saat mendaki gunung Rinjani di Lombok. Kali ini Nanda menghabiskan uang hingga sekitar Rp5 juta. Dia tetap ikut open trip namun tetap harus mengeluarkan jasa porter karena memang medannya cukup berat. Karena sempat ketinggalan pesawat saat pergi, Nanda pun harus mengeluarkan uang ekstra untuk tiket pergi yaitu Rp1,9 juta, jadi total biaya pesawatnya sampai  Rp3,5 juta PP.

 

Meski paling banyak menghabiskan bujet, Nanda nggak merasa rugi, bahkan Rinjani jadi tempat favoritnya. Maklum saja, sebagai orang yang bekerja di bidang kreatif, Nanda dituntut untuk selalu punay ide segar dan kreatif. Makanya, dia perlu refreshing dan menenangkan pikiran sejenak.

 

Dia percaya di balik pikiran yang damai akan menghasilkan ide yang baru yang kreatif. Jadi sembari menikmati keindahan Indonesia, muncullah ide kreatif yang bisa diaplikasikan di dunia kerja.

 

3. Qaedi Fuadlillah (25) – @qaedif

 

Kamu tertarik pada museum atau hal lain yang berbau sejarah? Kalau ya, kamu sama dengan Qaedi. Ya, pria yang berprofesi sebagai desainer ini mengutamakan objek wisata museum atau bersejarah sebagai tujuan liburannya.

 

Ada satu aturan yang dipakai Qaedi untuk liburan, yaitu selalu mengecek dulu tabungannya. Di tabungan wajib ada uang minimal untuk 4-6 bulan ke depan, nah kalau ada lebihnya, itu berarti bonus yang bisa dipakai untuk liburan. Dia pun nggak pernah menjadwalkan liburan secara rutin. Biasanya ketika bosan dan cek tiket, ternyata ada harga miring, dia akan langsung tertarik untuk liburan. He-he.

 

Qaedi biasanya mengalokasikan dana Rp3-5 juta untuk sekali liburan. Itu sudah termasuk 30-50% untuk dana nggak terduga. Pembagian bujetnya tergantung pada tempat yang dituju. Misalnya, ke Solo atau Bandung, bujet akan habis di makanan. Tapi kalau liburanya ke tempat yang cukup jauh di Indonesia, biasanya lebih banyak habis di transportasi. Sedangkan kalau ke luar negeri, biaya untuk transportasi dan penginapan jumlahnya hampir sama.

 

Qaedi juga pernah liburan 18 hari di Vietnam dan dua hari di Bangkok. Kerennya dia hanya menghabiskan bujet sekitar Rp7,5 juta. Keren! Maklum saja, Vietnam memang lebih murah dari Indonesia. Jadi bujet lebih banyak dialokasikan untuk tranportasi yang nyaman.

 

Qaedi berangkat ke Vietnam melalui Bangkok, Thailand. Dia mengeluarkan bujet Untuk PP Jakarta – Bangkok baiyanya sekitar Rp2,5 juta. Bangkok menuju Hanoi Rp1 juta, Hanoi – Da Nang Rp500 ribu, Da Nang – Ho Chi Minh Rp700 ribu. Untuk pulangnya, Qaedi langsung menuju Bangkok dari Ho Chi Minh dengan biaya sekitar Rp900 ribu. Untuk tarif penginapan pun hanya Rp50-80 ribu per malam, jadi sisanya bisa dipakai untuk makan, mengunjungi berbagai objek wisata dan kebutuhan lainnya.

 

Qaedi nggak pernah merasa rugi menghabiskan uang lebih untuk liburan ke museum atau tempat bersejarah lainnya. Solanya itu berarti dia bisa belajar sambil jalan-jalan. Jadinya pulang bawa banyak ilmu deh.

 

Artikel terkait: Liburan nggak perlu mahal

  1. Tunaiku Bisa Antar Kamu Liburan ke 3 Tempat Favorit Ini!
  2. Benarkah Masalah Finansial Jadi Penyebab Rencana Liburan Jadi Hanya Sekadar ‘W…
  3. Sisa Cuti Habis, Bisa Liburan Murah ala ‘One Day Trip’

 

4. Anastasia Hilda (25) – @tsyhilda

IMG-20170802-WA0008

Serunya liburan bareng teman-teman adalah bisa barengan beli tiket promo, patungan untuk penginapan dan transportasi saat di tempat wisata. Alhasil bujet pun bisa ditekan seefisien mungkin. Inilah yang sering dilakukan Anastasia. Ya, perempuan yang bekerja seabagai Business Solution Management ini rajin banget liburan bareng teman-temannya karena lebih seru dan hemat!

 

Menurut perempuan yang akrab dipanggil Tasia ini, yang penting adalah kamu dan teman-teman serombongan punya keinginan dan gaya liburan yang sama. Baik itu soal tempat tujuan, penginapan atau pun transportasi. Kemudia, rajin-rajin deh buka situs penjual tiket pesawat dan hotel seperti Traveloka dan Booking.com agar nggak ketinggalan kalau lagi ada promo.

 

Dalam setahun, Tasia bisa liburan dua sampai tiga kali. Tahun lalu, Tasia mengaku menghabiskan Rp30-35 juta untuk liburan. Ettt, jangan langsung bilang mahal, ya! Dengan jumlah sekian, Tasia bisa berlibur ke Melbourne selama 7 hari, Gorontalo selama 7 hari dan Bali 3 hari, lho. Luamayan banget kan?

 

Biaya paling besar tentunya adalah saat dia berlibur ke Melbourne, yang menghabiskan bujet sekitar Rp20 juta. Awalnya sih bujet kurang dari itu, tapi karena penginapan yang harusnya ditempat delapan orang jadi hanya ditempati empat orang, pengeluaran pun jadi bertambah.

 

Untungnya untuk transportasi, Tasia dapat tiket promo, yaitu Rp8 juta PP. Sedangkan penginapan sendiri jadinya menghabiskan Rp1,5 juta. Nggak mewah memang, soalnya setiap liburan Tasia lebih suka mengalokasikan bujet buat menikmati objek wisata dan mencicipi makanan sebanyak-banyaknya. Alias memerbanyak pengalaman yang nggak bisa didapatkan di Indonesia. Kebetulan juga saat itu Tasia dan teman-teman memang ke Melbourne untuk nonton konser ColdPlay.

 

Buat Tasia yang suka banget sama pantai dan laut, dia nggak pernah merasa rugi menghabiskan uang banyak untuk liburan. Soalnya banyak sekali hal yang bisa dipelajari. Selain bersenang-senang, kamu juga bisa melatih kemampuan komunikasi, pemahaman kebudayaan orang lain atua yang baru dan pastinya lebih bersukur atas apa yang dimiliki.

 

Bahkan dia jadi belajar banyak untuk lebih menjaga lingkungan. Ya, setelah suka ssnorkeling dan free diving, Tasia sadar bahwa sampah yang dibuang sembarangan akan bermuara ke laut  dan memberikan dampak negatif pada biota laut. Makanya dia yang awalnya cuek banget soal buang sampah sembarang jadi sadar untuk berhenti melakukannya.

 

Ternyata untuk bisa liburan seperti mereka nggak mesti selalu serba mewah dan mengeluarkan bujet besar ya. Justru kamu bisa belajar untuk menekan biaya transportasi dan akomdasi sehingga bisa lebih banyak dan puas menikamti objek wisata juga wisata kuliner. Dengan begitu kegiatan dan foto-foto liburan pun bisa lebih seru.

 

Wah, saya jadi ingin menambah whistlist tempat liburan tahun ini deh. He-he. Giman dengan kamu?

 

Oh ya, kamu sudah tahu belum tentang pinjaman Tunaiku?

 

Tunaiku merupakan pinjaman cepat, mudah, tanpa agunan, tanpa kartu kredit. Tunaiku bisa jadi solusi finansial bagi kebutuhan-kebutuhanmu. Kebutuhan dadakan? Atau, butuh tambahan dana untuk kebutuhan tertentu? Kamu bisa ajukan Tunaiku!

 

Nggak mau ribet dan nggak pakai lama ajukan pinjaman? Klik di sini.

 


TRI PUSPITASARITRI PUSPITASARI