Inspirasi dan Edukasi Finansial dari Amar Bank – Ketika berbicara tentang investasi saham, banyak sekali pakar yang menyebutkan istilah blue chip. Sebenarnya, apa itu saham blue chip? Terdengar asing, namun bagi peminat pasar modal, istilah blue chip sebenarnya sering sekali dipakai sebagai dasar menentukan saham unggulan. 

 

Yuk, simak penjelasan mengenai tentang saham blue chip berikut ini agar kamu tidak keliru dalam berinvestasi saham nantinya. 

 

Kalkulator Finansial Swara

 

Pengertian saham blue chip

 

Pada dasarnya, saham blue chip merupakan istilah yang digunakan untuk saham dengan kapitalisasi besar. Dalam konteks pasar saham di Indonesia, saham blue chip berarti saham dengan nilai keseluruhan saham yang beredarnya mencapai ratusan triliun.

 

Istilah blue chip sendiri berasal dari permainan poker di mana koin dengan warna biru memiliki nilai tertinggi diantara warna lainnya. Jadi, bisa dibilang kalau saham blue chip adalah saham lapis satu yang merupakan unggulan baik untuk ditransaksikan atau diinvestasikan di dunia pasar modal. 

 

Baca juga: Kupas Tuntas Pembahasan Investasi Saham bagi Pemula

 

Ciri-ciri dari saham blue chip

 

 

Setelah mengenal apa itu saham blue chip, selanjutnya kita akan membahas ciri-ciri saham blue chip. Seperti yang disebutkan sebelumnya, saham blue chip memiliki kapitalisasi pasar diatas 10 triliun rupiah. 

 

Karena nilainya yang besar, saham blue chip memiliki efek yang sangat signifikan dalam menggerakan pasar dalam jam operasional transaksi. 

 

Saham blue chip dianggap cukup aman untuk dijadikan investasi karena merupakan saham unggulan yang harganya diproyeksikan akan terus naik di masa depan.

 

Meski karakteristik saham blue chip umumnya ditentukan oleh besarnya kapitalisasi pasar, tidak semua saham blue chip yang beredar berasal dari emiten yang memang sudah melantai cukup lama di Bursa Efek Indonesia, lho. 

 

Kelebihan dan kekurangan saham blue chip

 

Untuk mengetahui lebih jelas tentang saham blue chip, berikut adalah kelebihan dan kekurangan saham blue chip yang perlu kamu perhatikan

 

Kelebihan

 

  • Trader tidak mudah berspekulasi untuk saham ini

Besarnya nilai kapitalisasi pasar ini membuat banyak orang yang bertransaksi di pasar modal sulit untuk berspekulasi untuk saham-saham tersebut. 

 

  • Likuiditasnya baik

Saham blue chip selalu memiliki transaksi jual beli selama jam operasional pasar modal dibuka dengan demikian likuiditasnya pun memang terjamin baik. Hal ini dikarenakan saham yang beredar di publik juga besar sehingga sering ditransaksikan. 

 

  • Cocok untuk investasi jangka panjang

Karena harganya tidak mudah dimanipulasi dan likuiditasnya yang baik, harga saham blue chip cenderung naik dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian saham blue chip dianggap cocok untuk dijadikan investasi jangka panjang. 

 

Baca juga: Hadapi Ancaman Resesi 2023 dengan Menabung di Deposito Senyumku

 

Kekurangan

 

  • Harganya yang sudah mahal

Karena kapitalisasinya yang besar dan likuiditasnya yang baik, harga saham blue chip cenderung memiliki nilai yang sudah sangat mahal. Beberapa harga saham blue chip bisa saja naik dalam hitungan hari dan minggu tanpa sentimen positif yang berarti sehingga membuat banyak investor ragu untuk membelinya. 

 

  • Belum tentu memiliki fundamental yang baik

Hanya karena kapitalisasinya yang besar, saham blue chip juga belum tentu memiliki fundamental yang baik. Kepopuleran saham teknologi membuat banyak emiten teknologi yang sudah mendapatkan cap saham blue chip padahal secara kinerja keuangan beberapa perusahaan belum menghasilkan laba. 

 

Kamu juga bisa investasi di saham AMAR loh, pelajari selengkapnya di sini.

 

Contoh saham blue chip di Indonesia 

 

 

Berdasarkan laporan statistik Bursa Efek Indonesia, beberapa saham yang termasuk blue chip di Indonesia adalah sebagai berikut: 

 

  • PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) 

BBCA termasuk salah satu saham blue chip unggulan teratas karena komposisi nilai sahamnya sebesar 11,34 persen dari seluruh saham yang beredar di Bursa Efek Indonesia. Adapun, kapitalisasi pasarnya mencapai Rp1,062 triliun. 

 

  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)

Emiten pelat merah ini memiliki kapitalisasi pasar kedua terbesar di Bursa Efek Indonesia yakni sebesar Rp689 triliun. Pergerakan saham BBRI memiliki dampak sebesar 7,36 persen dari fluktuasi pasar modal di Indonesia secara keseluruhan. 

 

  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)

BMRI juga termasuk salah satu BUMN yang juga memiliki kapitalisasi pasar terbesar di bursa yakni sebesar Rp472 triliun. Komposisinya sahamnya menggerakan pasar sebesar 5,05 persen. 

 

  • PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM)

Emiten pelat merah di bidang telekomunikasi ini juga mendapatkan julukan blue chip karena memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp435 triliun. Nilai saham TLKM yang beredar setara dengan 4,65 persen dari seluruh saham yang beredar di bursa saat ini. 

 

  • PT Astra International Tbk. (ASII) 

Saham perusahaan konglomerasi yang awalnya bergerak di bidang otomotif ini mempunyai kapitalisasi pasar sebesar Rp271 triliun dengan nilai komposisi pasar sebesar 2,9 persen. 

 

  • PT Bayan Resources Tbk. (BYAN)

Perusahaan tambang ini termasuk dalam kategori saham blue chip berkat kenaikan harga batu bara beberapa waktu terakhir. Kapitalisasi pasarnya meningkat menjadi Rp235 triliun dengan nilai komposisi pasar setara dengan 2,51 persen. 

 

  • PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO)

Perusahaan teknologi yang baru setahun melantai di Bursa Efek Indonesia ini sudah berhasil menanjak dan diberi cap sebagai saham blue chip karena kapitalisasi pasarnya yang sudah mencapai Rp229 triliun yang setara dengan 2,44 persen nilai keseluruhan saham yang beredar saat ini. 

 

  • PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA)

Perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasok produk petrokimia ini adalah saham blue chip yang memiliki kapitalisasi pasar mencapai Rp208 triliun. Angka tersebut sama dengan 2,22 persen dari keseluruhan saham yang beredar di Bursa Efek Indonesia. 

 

  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) yang memiliki kantor pusat di Inggris ini termasuk salah satu saham blue chip karena kapitalisasi pasar sahamnya yang sudah mencapai Rp201 triliun dengan nilai setara dengan 2,15 persen saham yang beredar saat ini. 

 

  • PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI)

Emiten bank BUMN ini juga termasuk saham blue chip karena memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp174 triliun dengan nilai setara dengan 1,86 persen dari seluruh saham yang beredar di bursa saat ini. 

 

Baca juga: 10 Aplikasi Trading Terbaik dan Terdaftar di OJK

 

Yuk, Coba Investasi di Bank Amar dengan kode AMAR!

 

Selain mengental apa itu saham blue chip di atas, saham PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) bisa menjadi salah satu pilihan investasi. Kapitalisasi pasarnya sebesar Rp4,23 triliun dengan kinerja keuangan yang cukup cemerlang. 

 

Ditengah proyeksi resesi tahun 2023 mendatang, kinerja fundamental AMR terbilang positif dengan tingkat pertumbuhan tahunan mencapai 96 persen dari hanya Rp73 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp2,1 triliun pada 2021 disebabkan oleh penyaluran pinjaman melalui platform Tunaiku. 

 

Maka dari itu, banyak analis yang merekomendasikan beli saham AMAR karena potensi harganya yang terus menanjak di masa yang akan datang. Yuk, mulai investasi di saham AMAR mulai sekarang!

 

Yuk, tunggu apalagi, segera investasikan uangmu di saham AMAR, klik di sini untuk pelajari selengkapnya!