Swara – PT Bank Amar Indonesia (Amar Bank) yang diwakili oleh David Wirawan selaku Executive Vice President Finance Amar Bank, menghadiri wawancara eksklusif dalam program Power Lunch segmen Money Talk, CNBC Indonesia pada Selasa, 11/10/2022, pukul 13.00 WIB.

 

Pada kesempatan itu, David menjelaskan beberapa hal mengenai strategi Amar Bank dalam menuntaskan modal minimum inti dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) senilai Rp3 triliun di penghujung tahun 2022.

 

Tak hanya itu, David juga mengungkap beberapa strategi Amar Bank untuk ke depannya, termasuk untuk terus melakukan inovasi teknologi, perluasan target pasar bersama Investree, hingga keterbukaan perusahaannya untuk berkolaborasi dengan P2P fintech lending yang lain.

 

Kalkulator Finansial Swara

 

Amar Bank akan Terus Lakukan Inovasi Teknologi dan Perluas Target Pasar

 

Amar Bank optimis akan memenuhi modal minimum inti dari OJK senilai Rp3 triliun sampai akhir tahun. Dengan pencapaian modal tersebut, maka Amar Bank akan terus melakukan inovasi serta pengembangan teknologi terhadap dua produk unggulannya, yaitu Tunaiku sebagai digital lending platform dan Senyumku sebagai cloud based mobile-only intelligent.

 

Tak hanya itu, David menjelaskan kalau Amar Bank yang sebelumnya hanya berfokus dengan sisi ritel dan bisnis mikro, maka ke depannya, bekerjasama dengan Investree, berpotensi untuk meluaskan pasarnya lebih besar ke sektor usaha kecil menengah (UKM).

 

Menurutnya, UKM adalah salah satu segmen yang sangat penting di Indonesia karena berhasil menyumbang lebih dari 60% PDB. Namun, saat ini penyaluran kredit untuk UKM di Indonesia tidak sampai 20%.

 

“Oleh karena itu, dengan melihat modal yang cukup kuat, teknologi yang kami miliki, dan juga keberhasilan dari Tunaiku melayani sektor bisnis mikro, kami percaya bahwa kami bisa melayani pelaku-pelaku usaha dari sektor UKM ini,” jelas David.

 

Baca juga: David Wirawan dalam CNBC Live: AMAR Optimis Penuhi Modal Inti OJK 2022

 

Penyaluran Kredit Amar Bank Terus Bertumbuh hingga 10-15% dari Triwulan Sebelumnya

 

Tak hanya berfokus pada inovasi dan pengembangan teknologi, secara target market, peluang pertumbuhan penyaluran kredit Amar Bank sangat besar. Target penyaluran Amar Bank pada Triwulan 4 ini bisa mencapai 10-15%. Kendati demikian, Amar Bank akan tetap memperhatikan prudentially dalam penyaluran kreditnya. 

 

“Hal ini terlihat dari segi demand, karena setiap bulan jumlah income application yang kita terima selalu meningkat setiap bulannya, namun dalam penyaluran kredit tentu tetap melihat prudential. Secara short time, kita memproyeksikan bahwa di Triwulan 4 kita akan memiliki pertumbuhan kredit 10-15% dari Triwulan sebelumnya,” ungkap David Wirawan.

 

Tak hanya itu, adapun target jangka panjang Amar Bank, David menjelaskan bahwa pihaknya akan terus berfokus menyalurkan kredit dari sisi mikro bisnis dan UKM sampai mencapai leverage balance sheet hingga Rp25 triliun.

 

Baca juga: Laporan SF Sekuritas: Laba Bersih Amar Bank Capai Rp150 Miliar di 2023

 

Amar Bank akan Terus Terbuka dengan Kolaborasi antara P2P dan Fintech

 

Amar Bank akan terus berfokus menjadi digital banking with impact, maka dari itu, David menjelaskan bahwa pihaknya akan terus terbuka dengan kolaborasi berbagai P2P dan Fintech selama memiliki visi yang sama untuk mendatangkan impact yang besar untuk masyarakat.

 

Melihat semakin hari semakin banyak P2P lending atau Fintech yang bermunculan, menurut Amar Bank hal itu justru sebagai validasi bahwa target market terlihat begitu besar. “Justru good bagi kami melihat adanya pemain-pemain pendatang (di ranah digital) untuk melayani sektor-sektor yang belum dilayani,” jelas David Wirawan.

 

Dalam hal kolaborasi, tidak ada perbedaan cara pandang terhadap P2P Fintech Landing antara dahulu dengan saat ini. Pihak Amar Bank telah menyusun dengan baik secara end-to-end proses dalam menentukan keputusan pemberian kredit serta kerjasama atau channeling loan. Mulai dari underwriting, pembayaran kembali, data-driven risk assessment sesuai dengan risk tolerance bank.

 

David mengungkap bahwa kolaborasi antara P2P fintech lending merupakan sesuatu yang pastinya win-to-win solution baik dari segi perusahaan maupun nasabah. Sebagai contoh, hasil kolaborasi Amar Bank dengan Investree akan memberikan impact bagi UKM untuk dapat mengembangkan usahanya. Dengan begitu, pihak Amar Bank sangat terbuka dan mengundang P2P fintech lending untuk berkolaborasi agar impact yang diberikan bisa lebih besar lagi.