SWARA –  Jika kamu memiliki pasangan yang berbeda karakter bagaikan langit dan bumi, kamu perlu menyelami dan mencari solusi agar romantisme pernikahan tetap awet terjaga. Teman saya yang seorang laki-laki memiliki kepribadian introvert pernah mengalami, dia menikah dengan wanita berkepribadian ekstrovert. 

 

Dalam pernikahannya, istrinya selalu lebih dominan baik dalam mengambil keputusan maupun dalam kehidupan selama menikah. Bagi pria yang seharusnya memimpin mungkin akan sedikit terganggu dengan hal ini. Namun, teman saya justru memaklumi itu dan tetap menjalankan posisinya sebagai pemimpin keluarga dengan ciri khas introvert yang lebih banyak mengemukakan ide-ide. Tindakannya akan dibantu oleh istrinya yang memang lebih dominan dalam menjalankan suatu hal. 

 

Nah, agar nggak berujung pada masalah besar, berikut juga ada lima cara untuk menciptakan kondisi harmonis dalam pernikahan meskipun kamu dan pasangan berbeda karakter.

 

1. Berfokus kepada alasan mendasar pasangan

Baik introvert maupun ekstrovert memiliki motivasi sendiri-sendiri dalam melakukan sesuatu. Jika kamu dan pasangan sedang menemui sebuah masalah karena perbedaan pendapat, daripada berusaha memecahkannya dengan mencari solusi baru, kamu bisa lebih mudah melewatinya dengan lebih memahami alasan mendasar mengapa pasangan kamu mempertahankan argumennya. 

 

Jika kamu dan pasangan sudah memahami alasan masing-masing, baru kamu dan pasangan bisa berkompromi untuk saling mengalah dan mendahulukan alasan yang paling bisa kalian setujui bersama.

 

2. Pahami bagaimana pasangan menikmati me time-nya

Ekstrovert dan introvert memiliki cara untuk menikmati waktu pribadinya yang sangat berbeda. Introvert akan cenderung menikmati me time dengan menyendiri dan menyenangkan diri sendiri. Misalnya, dengan merawat tubuh, jalan-jalan, maupun nonton film sendirian. 

 

Sedangkan ekstrovert akan lebih suka jika menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Me time memang perlu dilakukan pasangan suami istri untuk sekadar membuat diri relaks dari perasaan jenuh berada bersama pasangan setiap hari. 

 

3. Biarkan pasangan melakukan me time sesuai karakternya

Dengan memahami perbedaan kebutuhan me time, kamu jadi lebih bisa memahami jika introvert ingin sendirian. Karena seorang ekstrovert biasanya akan merasa gagal jika pasangan sudah ingin melakukan segala hal sendirian. Bagaimanapun, seorang ekstrovert akan kehilangan energinya saat pasangannya ingin sendiri. 

 

Begitu juga sebaliknya, seorang introvert akan khawatir jika pasangan yang ekstrovert lebih memilih hangout bersama teman-temannya daripada dirinya. Padahal, ekstrovert sedang mengisi ulang energinya karena membutuhkan suasana sosial yang kuat. Jika sudah paham akan kebutuhan masing-masing, kamu sudah nggak khawatir lagi jika pasanganmu ingin me time. Setelah me time, dia akan kembali lagi kepadamu, kok.

 

4. Terbuka terhadap jadwal kegiatan masing-masing

Komunikasi sangat perlu dilakukan pasangan suami-istri. Sehingga memberitahukan pasangan tentang agenda pekerjaan atau agenda pergi bersama teman-teman penting dilakukan agar pasangan kamu lebih siap dalam menerima apa yang akan kamu lakukan. 

 

Setiap kepribadian memiliki cara masing-masing dalam menjalankan sebuah agenda, dan kepribadian pasangan terkadang butuh waktu untuk menerima cara yang dilakukan pasangannya untuk menjalankan agenda tersebut. Sehingga membicarakan jadwal kegiatan yang akan dilakukan beberapa hari sebelumnya bisa mengurangi kekhawatiran pasangan dibandingkan dengan memberi tahu pasanganmu secara spontan.

 

5. Memahami respons pasangan saat sedang bertengkar

Pertengkaran rumah tangga sangat wajar terjadi. Namun, bagi pasangan yang berbeda kepribadian, terdapat perbedaan dalam menanggapi pertengkaran yang terjadi. Seorang introvert akan memilih menyudahi konflik agar menghindari terjadinya konflik yang berkepanjangan. Sedangkan seorang ekstrovert ingin sebuah konflik tersebut bisa diselesaikan dengan menggali lebih dalam akar permasalahan yang sedang dihadapi. 

 

Kedua karakter dasar ini memang sangat sulit untuk diredam apalagi dalam kondisi emosional akibat pertengkaran. Namun, yang bisa dilakukan adalah melihat siapa yang sedang merasa lelah. Kamu yang sedang nggak lelah karena seharian berada di rumah sebaiknya mengalah dulu terhadap pasangan yang mungkin sedang kelelahan setelah seharian bekerja dan mendapat tekanan dari atasan. Bisa juga sebaliknya, kamu yang baru saja mendapat reward di kantor bisa mengalah dari pasanganmu yang seharian lelah mengurus anak dan rumah.

 

Dengan memahami dan melakukan lima hal ini hubungan kamu dan pasangan akan lebih harmonis meski memiliki perbedaan karakter. Berjanji menjaga komitmen dan tetap setiap kepada pasangan juga bisa menjadi kunci untuk menguatkan hubungan disamping memahami ciri khas kepribadian masing-masing, lho.