SWARA – Banyaknya instrumen investasi terkadang membuat masyarakat bingung. Ini kerap membuat kita enggan menggali informasi. Hal ini dimanfaatkan beberapa oknum untuk melakukan penipuan berkedok investasi.
Seperti halnya kasus yang baru-baru ini terjadi di Klaten, Jawa Tengah. Warga ditawari berinvestasi obat herbal sebuah perusahaan dengan beragam paket jumlah modal. Namun, ternyata pelakunya menggelapkan uang investasi yang diduga mencapai Rp17 miliar sehingga banyak korban yang dirugikan. Nah, agar nggak mudah tertipu investasi bodong, di bawah ini ada 7 cara untuk mengenali indikasi investasi bodong yang akan merugikan kita. Yuk, simak!
1. Menawarkan return tinggi
Imbal balik yang tinggi jelas membuat orang-orang tergiur untuk ikut berinvestasi. Namun, kamu patut curiga jika ada orang yang menawarkan investasi dengan return tinggi dan nggak wajar hingga puluhan persen.
Logikanya, investasi yang sudah terjamin seperti tabungan emas atau tabungan berjangka dari bank saja nggak bisa memberikan bunga tinggi kepada nasabahnya. Jika investasi dari pihak baru yang langsung menawarkan bunga tinggi kepada kamu, kamu patut curiga.
Artikel Terkait: Ragam Instrumen Investasi
- Investasi Emas Masih Sangat Menjanjikan Hingga Hari Ini. Kenapa?
- Yuk, Cari Penghasilan Tambahan dengan Investasi Rumah Kontrakan. Simak Tipsnya!
- Cek! Ini Daftar Deposito Online Menguntungkan dan Tips Aman Investasinya
2. Menawarkan secara online, bukan media arus utama
Pelaku investasi bodong nggak akan mengeluarkan modal yang banyak untuk melakukan penipuannya, mereka melakukan strategi marketing minim modal yaitu dengan cara online. Bukan melalui media arus utama, seperti iklan di TV, koran, atau radio yang membutuhkan modal lebih banyak.
Jika kamu melihat iklan di internet tentang investasi yang menggiurkan, jangan langsung percaya. Sebaiknya cek detailnya terlebih dahulu. Cek juga apakah investasi tersebut benar-benar ada wujudnya, misalnya ada kantornya dan kondisi fisik barang yang dijadikan instrumen investasi.
3. Menawarkan bonus jika berhasil mengajak teman
Investasi bodong biasanya akan berusaha untuk mendapatkan investor sebanyak-banyak. Cara paling mudah untuk ditempuh adalah menawarkan investor yang sudah bergabung untuk mengajak temannya join dan akan mendapatkan bonus jika berhasil mengajak member baru. Investasi nggak ada yang memiliki sistem berjenjang semacam ini, karena investasi adalah usaha mengembangkan dana yang butuh waktu untuk mendapat keuntungan, bukan memberi bonus di depan.
4. Harga produk yang dijual tinggi
Kamu patut curiga jika produk yang dijual perusahaan yang akan kamu modali harganya melambung tinggi, jauh di atas harga rata-rata. Karena ini bisa menjadi alasan untuk memproduksi sedikit barang dan menjual sedikit barang, padahal kita sudah mengeluarkan modal investasi yang banyak.
5. Nggak tanggap saat ditanyaÂ
Dalam menawarkan investasi, tentu calon investor perlu menanyakan berbagai macam hal karena itu mencakup uang banyak yang harus dikeluarkan. Nah, kemampuan berbicara penyedia investasi ini akan diuji.
Jika investasi bodong, dia akan kesulitan bagaimana menjelaskan sistem kerja dan alur keuntungan yang didapatkan karena keuntungan yang ditawarkan lebih tinggi daripada investasi lain. Jika dia terlihat menghindar dan nggak ada kejelasan bagaimana sistemnya, kamu perlu curiga.
Artikel Terkait: Tips Investasi
- 5 Portal Investasi yang Cocok untuk Mahasiswa, Bermodal Hanya Rp100 Ribu
- Investor Pemula Mau Cepat Kaya? Lirik Investasi Ini yang Meningkat Setiap Tahun
- Penting, Ini Dia 9 Tips Investasi bagi Anak Muda Berusia 20-an!
Â
6. Menawarkan investasi yang bebas risiko
Apa pun dan di mana pun investasinya, tentu akan ada risikonya, karena prinsip investasi adalah semakin besar risiko maka akan semakin besar peluang keuntungan yang didapatkan. Jadi, kamu wajib curiga jika ada investasi yang tanpa risiko dan menawarkan keuntungan yang besar.
7. Cek legalitasnya
Investasi yang legal selalu diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga jika ada penawaran investasi yang terlalu menggiurkan kamu wajib cek legalitas investasi itu. Jangan sampai investasi tersebut nggak terdaftar di OJK sehingga nggak ada yang menjamin apakah investasi tersebut aman. OJK juga menyarankan untuk nggak langsung percaya investasi yang kurang rasional keuntungannya, tapi turut menggandeng sejumlah public figure untuk mempromosikan investasinya.
Itulah 7 hal yang perlu kamu perhatikan untuk membedakan mana investasi bodong dan mana investasi yang asli. Uang yang kamu keluarkan nggak sedikit, sehingga sangat perlu untuk lebih jeli dalam mengenali berbagai macam investasi yang ditawarkan. Semoga kamu nggak terjebak dalam investasi bodong, ya!